Aomine sedang berpatroli dengan malas. Ia ditemani dengan partnernya yang bernama Hayase yang sepangkat dengan Imayoshi.
"Jam 4 pagi dan sepertinya kopi enak nih" Celetuk Hayase.
"Senpai, aku ingin tidur" Keluh Aomine. Hayase tertawa kencang sambil memukul belakang Aomine.
"Kau masih muda! Keluarkan jiwa semangat masa mudamu!" Serunya.
Namun pergerakan mereka terhenti ketika ada seseorang yang berada di toko roti Sakurai. Siluet orang itu terlihat ingin membuka gembok pintu.
Aomine dan Hayase saling menatap lalu mengangguk.
"Ini jam 4 pagi dan apa yang ia lakukan pagi-pagi begini?" Tanya Hayase.
"Biasanya Sakurai yang membukanya tapi dari gerak geriknya, ia seperti ingin merampok" Celetuk Aomine.
Mereka perlahan mendekati pria itu dan melihat kantong belanjaan dengan beberapa kotak produk luar negeri. Masa iya perampok membawa barang mahal seperti itu?
Apa ia baru saja mencuri dari toko lain?
"Hei!"
Suara berat dari Aomine membuat orang itu tersentak. Ia menengok dan melihat ada dua orang polisi berdiri di hadapannya.
"Siapa kau? Apa kau mau mencuri toko roti ini?!" Tanya Hayase.
Orang itu langsung panik dan buru-buru pergi. Namun ia terjatuh karena tersandung dengan pot bunga. Aomine dan Hayase langsung saja menahannya agar tidak pergi.
"Siapa kau!!" Bentak Aomine.
"Sepertinya kau bisa menjawabnya di kantor kami" Ucap Hayase sambil menunjuk pos polisi di sebrang jalan.
Pria itu tampak menggeleng dan ia pun menangis.
"Menangispun tidak akan menyelesaikan masalah. Kau harus ikut dengan kami" Aomine mengangkat tubuh itu dan menyeretnya.
Sesampainya di sana ia dipaksa duduk di hadapan Aomine. Tentu dengan tangan yang sudah di borgol dan barang-barangnya sudah diamankan.
"Jelaskan padaku apa yang kau lakukan di sana?" Tanya Aomine tegas.
Orang itu terlihat tersentak. Ia bingung mau menjelaskan apa.
"Buka topi dan maksermu" Lanjutnya.
Pria itu akhirnya menyerah dan lebih memilih mengikuti arahan Aomine, daripada nanti ia dipenjara.
Ketika topi dan masker itu dibuka, surai pirang dengan mata lentik yang Aomine rindukan pun muncul. Beruntung tangannya diborgol di depan jadi ia bisa dengan mudah membuka topi dan maskernya.
Mata Aomine seketika membola melihat siapa sosok yang ada di depannya ini.
Yang ia cari sejak 8 tahun lalu.
Mata itu terbuka dan menampilkan manik hazel yang begitu indah.
"RYOTA?!" Pekikannya membuat Takeda dan Hayase yang saat itu tengah memeriksa barang pria itu pun terkejut.
"HAH?!"
✨✨AoKise✨✨
Aomine masih bingung. Antara ia rindu atau ia marah atau ia harus melaporkan ini kepada atasannya.
Kise Ryota ada di hadapannya.
Sosok yang menghilang beberapa tahun lalu.
Sosok yang terus ia cari keberadaannya.
Kini muncul di hadapannya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Time (AoKise)
FanfictionKise Ryouta masih terus berusaha mendapatkan cinta dari Aomine. Hal itu diketahui oleh teman-temannya yang lain, kecuali Aomine tentunya. "Ne, Aominecchi. Mau coba pacaran ssu?" "HAH?! Kau gila?!" "Kumohon ssu. Seminggu saja tidak apa-apa ssu!!"