Sekarang hari Minggu. Aomine mengajak Kise berkencan. Sedangkan pria itu tampak ogah-ogahan. Awalnya ia menolak dengan alasan ingin istirahat namun Aomine selalu mengajaknya.
Dan itu membuatnya terganggu.
Sesekali apa boleh buat bukan?
"Kau mau membawaku kemana?" Tanya Kise dengan nada datarnya. Sedangkan Aomine sejak tadi memainkan hp nya.
"Hei!!"
Kise protes karena sejak tadi ia diabaikan padahal Aomine yang bersikeras mengajaknya.
"Ah maaf. Kita akan bertemu mereka" Jawab Aomine. Kise mengangkat sebelah alisnya. Mereka? Siapa?
"Ah itu dia" Aomine langsung menarik tangan Kise dan mengajaknya kumpul dengan yang lain.
Sedangkan Kise terdiam memandangi beberapa pria dengan rambut berbeda warna dan juga satu wanita bersurai pink.
"KI CHAN!!!"
Wanita itu langsung menerjang Kise dengan pelukannya. Bahkan Kise sendiri juga bingung kenapa wanita ini tiba-tiba menangis.
"Apa kabar, Kise kun?"
"EH MONYET!!"
Kise terkejut melihat sosok Kuroko yang tiba-tiba ada di hadapannya. Perasaan tadi ia tidak melihat siapapun berdiri di depannya.
"Sejak kapan kau di sana?" Tanya Kise.
"Tetsu kun memang memiliki hawa keberadaan yang tipis, Ki chan" Jawab wanita bersurai pink itu.
"Lama tak bertemu nodayo, Kise" Sapa Midorima sambil mengalungi liontin berbentuk love.
"Nodayo?" Pekik Kise terkejut. Ia baru pertama kali mendengar kosakata itu.
"Biarkan saja dia, Kise chin. Btw aku tadi sempet mampir ke cafe buat bikin ini, nanti makan bersama ya" Ucap seorang pria bertubuh besar dengan surai warna ungu.
"Ide yang bagus. Mungkin nanti kita akan makan di taman" Celetuk pria bersurai merah. Taulah ya dia siapa?
"Apa mereka benar teman-temanku?" Tanya Kise pada Aomine sambil menunjuk mereka. Aomine mengangguk.
✨✨AoKise✨✨
Kise terkesima melihat kue bikinan pria besar itu. Ada cookies, macaroon, dan lain sebagainya. Ada juga makanan yang belum pernah ia cicipi.
"Ini banyak sekali, umm...?"
"Murasakibara Atsushi. Salam kenal lagi, Kise chin" Sapa Murasakibara, ia kini sudah tidak bersikap malas. Walaupun sudah berumur tapi ia tidak terlihat ada jenggot ataupun kumis.
"Maaf mengatakan ini tapi sepupumu bilang kau sempat amnesia. Jadi kami mau mencoba berteman denganmu lagi" Jelas Aomine. Ia menatap Kise dalam sembari memegang kedua telapak tangan pria itu.
Kise menunduk. Ia tidak bisa mengingat semuanya. Sekalipun dipaksa, kepalanya akan terasa sangat sakit dan berujung ia tidak sadarkan diri.
"Maaf aku melupakan kalian" Cicit Kise pelan.
"Tidak apa. Sekarang coba Ki chan cicipi kue buatan Mukkun, ne? Dia rela menggunakan dapur cafe miliknya hanya untuk membuat ini demi dirimu" Nada halus yang keluar dari mulut wanita itu membuat hati Kise menghangat.
Betapa baiknya teman-temannya padahal Kise tidak mengingat satu hal pun tentang mereka. Walau awalnya ia mengira Aomine hanya orang mesum yang fanatik dengannya, tapi melihat kelakuan teman-temannya ini membuat Kise berpikir dua kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Time (AoKise)
FanficKise Ryouta masih terus berusaha mendapatkan cinta dari Aomine. Hal itu diketahui oleh teman-temannya yang lain, kecuali Aomine tentunya. "Ne, Aominecchi. Mau coba pacaran ssu?" "HAH?! Kau gila?!" "Kumohon ssu. Seminggu saja tidak apa-apa ssu!!"