5. Peduli Kise

132 16 1
                                    

"Maaf... Tadi Kise sempat henti jantung selama 5 menit. Sedangkan tumornya juga sudah menyebar ke bagian paru-paru dan ia akan lebih sering sesak nafas nanti. Untuk berjaga-jaga kalian bisa memakai nebullizer" Jelas Dokter Yukimura.

"Bagaimana keadaannya sekarang?" Tanya Kuroko.

"Untuk saat ini ia sudah melewati masa kritisnya dan hanya tinggal menunggunya sadar" Jawab Ayahnya Midorima.

Semua menghela nafas lega. Sanada menoleh ke murid-muridnya.

"Apa di sini ada yang punya kontak keluarganya?" Tanyanya.

Kuroko dan yang lain hanya menggeleng.

"Maaf, aku tau ini tidak penting tapi saat ini orang tua Kise kun sedang berada di luar daerah dan Kise kun bilang kalau mereka tidak akan kembali selama 6 bulan" Jelas Kuroko.

"Baiklah baiklah. Mungkin nanti bisa diurus. Yang penting sekarang Kise sudah baik-baik saja" Kata Dokter Yukimura.

✨✨AoKise✨✨

Kise membuka matanya. Ah dia di rumah sakit. Terakhir yang ia ingat, ia sedang menunggu Aomine di taman. Siapa yang membawanya ke sini?

"Kise!!"

"Kise chin!!"

"Kise kun"

"Kise"

"Ki chan!!"

Ternyata remaja bersurai beda-beda sedang menunggunya sadar. Ia tersenyum lega saat tidak melihat sosok Aomine.

"Bodoh!! Sudah tau salju turun pakai segala tiduran di taman nodayo! Bu-bukannya aku tidak peduli nodayo" Kata Midorima sambil menaikkan kacamatanya.

"Ya mau bagaimana ssu? Kan aku udah janji sama Daikicchi ssu" Sahut Kise. Semua seketika terdiam.

"Are? Ada apa ssu? Masaka... Daikicchi sudah tau hal ini ssu ka?!" Pekiknya kaget.

"Ah tenang saja, Ki chan. Kami masih merahasiakan hal ini darinya" Kata Momoi. Kise pun menghela nafas lega, setidaknya Aomine belum mengetahui hal ini.

"Yosh!! Aku tidak akan menyerah ssu. Ngomong-ngomong sekarang hari apa ssu?"

"Kamis" Jawab Kuroko.

"HE?! Aku tertidur selama dua hari ssu ka?! YABE!!!" Kise panik sendiri.

"Ada apa?" Tanya Akashi.

"Se-Sebenarnya aku lagi taruhan sama Daikicchi ssu. Kami pacaran selama seminggu setelah itu aku tidak akan mengganggunya lagi ssu" Lirih Kise.

"Kise, sudahlah. Kalau terus seperti ini, aku tidak akan mengeluarkanmu di winter cup nanti" Ucap Sanada dengan nada tegasnya.

Mata Kise terbelalak mendengar ucapan tegas dari pelatihnya ini. Ia menggeleng sembari mencengkram erat selimutnya.

"Ja-Jangan ssu. Kumohon ssu"

"Kalau kau bersungguh-sungguh, setidaknya jaga kesehatanmu. Aku akan kembali. Winter cup tinggal beberapa hari lagi, kalian harus persiapkan itu" Kata Sanada sebelum pergi.

"A-Aku boleh main kan ssu?"

"Tidak!"

"Tidak boleh"

Precious Time (AoKise)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang