9. Rasa Yang Tak Terlupakan

33 10 0
                                    

Acara santunan anak yatim pun sudah selesai dari satu jam yang lalu..
Dan kini semuanya sedang pada asyik makan nasi box yang sudah disediakan sama panitia. 

"Masya Allah ini beneran dari restorannya DD'L resto?? Restoran yang lagi viral itu kan ya??"tanya salah satu tamu ke panitia penyelenggara.

"Iya bu bener banget, dan sayangnya cuma ada 300 box..!! Jadi makanannya gak semua dari DD'L resto."jawab panitia itu menjelaskan.

"Wah beruntung banget saya dapetnya nasi box dari DD'L resto.."jawab ibu tamu undangan tersebut dengan wajah penuh rasa bahagianya.

"Ini bisa dituker gak mba?? Saya juga mau nasi box yang dari DD'L resto.."kata tamu lain yang merasa iri.

"Mohon maaf tidak bisa bu, nanti kalau ibu minta pertukaran makanan yang lain juga pasti pada ikutan semua.. Saya permisi ya bu ibu.."kata panitia tersebut yang langsung pergi meninggalkan tamu tersebut.

Fildan yang merasa penasaran pun langsung memanggil panitia pembagian makanan tersebut.

"Oh.. Itu ustad mereka pada rebutan makanan dari DD'L resto, terus mau minta tukar. Tapi saya tidak izinkan ustad, karna kalau satu orang minta tukar yang lain juga pasti ikut-ikutan ustad."kata panitia itu menjelaskan kepada Fildan.

"Kalau boleh tahu kenapa makanan dari DD'L resto bisa jadi rebutan semua orang..??"tanya Fildan sedikit ingin tahu.

"Ustad pasti belum pernah makan makanan dari DD'L resto ya?? Padahal restoran itu lagi viral banget loh ustad, selain makanannya yang enak harganya pun tidak menguras kantong. Pokoknya restoran bintang lima aja kalah deh ustad. Nih ustad cobain deh pasti nanti ustad ketagihan.."kata panitia tersebut sambil menyerahkan satu kotak nasi box kepada Fildan, setelah itu langsung meninggalkan Fildan sendirian.

Fildan pun langsung ikut bergabung sama yang lainnya untuk makan bersama.

Ketika Fildan memakan suapan pertama, Fildan pun terkejut dengan rasa masakannya. Karna rasanya itu pas banget dimulutnya Fildan yang memang sedikit pilih-pilih makanan.

"Masya Allah rasa masakannya tidak jauh beda sama masakannya ibu dirumah.."kata Fildan yang langsung makan dengan lahap nasi boxnya.

Keesokan harinya Fildan pun kembali lagi ke DD'L resto untuk melakukan pembayaran untuk nasi boxnya kemarin, karna pihak dari DD'L resto langsung pergi meninggalkan tempat setelah selesai mengirim pesanannya, berbeda dengan restoran yang mengirim 700 box yang langsung meminta bayarannya.

"Apakah saya bisa bertemu langsung dengan pemilik dari restoran ini?? Karna saya mau melakukan pembayaran untuk pesanan nasi box saya kemarin."kata Fildan menjelaskan, dan tidak lupa Fildan pun pesan makan untuk makan siangnya juga.

"Untuk masalah nasi box yang 300 itu mba L sudah menggratiskannya mas, katanya mba L pengen ikut berbagi juga sama anak-anak yatim."kata Rara menjelaskan tentang masalah nasi box tersebut.

"Masya Allah sungguh mulia sekali hatinya pemilik dari restoran ini.
Tapi saya beneran gak enak dan merasa berdosa sekali karna sudah berprasangka buruk sama restoran ini sebelumnya. Semoga saja beliau mau memaafkan kekhilafan saya ya mba.."kata Fildan yang betul-betul merasa bersalah dan tidak enak hati sama pemilik resto yang baik hati tersebut.

"Insya Allah mba L sudah memaafkannya kok mas, karna gak semuanya salah mas juga. Jadi masnya jangan merasa gak enak dan merasa paling bersalah ya mas."kata Rara yang membuat Fildan sedikit lega.

"Sampaikan rasa terima kasih saya buat mba L ya mba.."kata Fildan yang langsung dijawab anggukan sama Rara.

"Kalau begitu saya permisi ya mas, silahkan dinikmati hidangannya.."kata Rara yang langsung pergi dengan pelayan yang baru saja mengantarkan makanan pesanan Fildan.

Fildan pun langsung memakan makanan pesanannya tersebut, akan tetapi...

"Kok rasanya tidak sama kaya kemarin ya?? Padahal dari resto yang sama kok.."kata Fildan pada dirinya sendiri, Fildan pun langsung memanggil kembali Rara untuk menanyakan apa permasalahan dari makanan yang dipesannya.

"Ada yang bisa saya bantu mas??"tanya Rara setelah tiba dihadapan Fildan.

"Saya mau tanya kenapa rasa masakan ini berbeda dari yang saya makan kemarin padahal masih sama dari resto ini juga..??"tanya Fildan langsung.

"Karna kemarin mba L yang memasaknya langsung mas. Jadi kalau mba L gak ada, koki kami yang akan menggantikannya mas. Tapi sejauh ini baru mas aja sih yang protes, karna koki kami juga pakai resep yang sama dari mba L mas."kata Rara menjelaskan tentang masakannya yang dimakan Fildan.
Fildan pun hanya menganggukan kepalanya saja, setelah itu Rara pun kembali ketempat kerjanya.

"Ternyata meski dari resto yang sama,  rasa masakan dari pemilik restonya sendiri yang tidak bisa saya lupakan."kata Fildan yang pada akhirnya melanjutkan kembali makan siangnya.

Bukan Salah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang