16. Gadis Bisu

30 8 1
                                    

Seperti yang sudah Lesti dan Reza sepakati sebelumnya, disinilah sekarang keduanya berada.

Reza pun mengenalkan Lesti kepada pemilik pesantren dan juga istrinya.

"Assalamualaikum.."kata Lesti dengan gerak bibirnya mengucap salam tanpa bersuara.

"Walaikumsalam wr. wb."jawab kiai Firman dan bu Soimah.

"Siapa beliau ini ustad Reza??"tanya kiai Firman kepada Reza.

Reza awalnya tampak ragu untuk berbicara, karna ini pertama kali dalam hidupnya harus berbohong tentang sang adik.

"Namanya Hesti pak kiai tukang masak kita yang baru, bukankah bu Soimah katanya butuh tambahan tukang masak yang baru. Nah kebetulan Hesti ini anak dari asisten rumah tangganya bunda saya pak kiai, pokoknya pak kiai dan bu Soimah gak akan kecewa sama kemampuan memasaknya Hesti. Karna saya dan istri saya berani zamin.."kata Reza mulai mengenalkan siapa sosok yang dibawanya, Selfi sang istri hendak protes tapi Reza buru-buru menggenggam tangan Selfi untuk tidak berbicara apa pun.

"Tapi ya gitu pak.. bu.. Hanya satu kekurangannya Hesti yaitu beliau tidak bisa berbicara."kata Reza yang lagi-lagi membuat Selfi ingin protes dan Reza kembali memberi isyarat untuk Selfi tidak berbicara.
Selfi pun melihat Lesti, akan tetapi Lesti sepertinya tidak mempermasalahkan hal tersebut malah seperti sesuai yang diinginkannya.

"Baiklah Hesti selamat bergabung dipesantren kami ya, dan semoga kita bisa bekerja sama dalam memberi kepuasan rasa kepada santri-santri kita nantinya."kata Bu Soimah dengan menjabat tangannya Lesti, dan Lesti pun hanya menganggukkan kepalanya saja.

Siang harinya Fildan pun sudah pulang kerumah untuk makan siang.

"Assalamualaikum.."kata Fildan memberi salam kepada orang tuanya yang sudah siap dimeja makan.

"Walaimumsalam.."jawab keduanya.

Bu Soimah pun langsung memberikan piring kepada Fildan.

"Wah sepertinya menu makan siang kita kali ini enak banget ya bi.."kata Fildan begitu melihat menu makan siangnya kali ini.

Begitu Fildan memasukan satu suapan kemulut, Fildan seperti tidak asing dengan rasanya.
Rasa masakan yang selama ini dia tunggu-tunggu.

"Abi.. Ustad Reza memang tidak berbohong ya, masakannya itu tidak membuat kita kecewa. Ini enak banget ya bi, bahkan sepertinya masakan umi aja kalah.."kata Bu Soimah dengan menampakkan wajah binar bahagianya akan tetapi sedikit murung juga karna rasa masakannya mengalahkan rasa masakannya juga.

"Loh emangnya ini bukan masakannya umi??"tanya Fildan sedikit terkejut juga karna ternyata bukan sang ibu yang memasak.

"Bukan sayang ini masakannya tukang masak kita yang baru, namanya Hesti dan ustad Reza yang merekomendasikannya kepada kita..!!"jawab Bu Soimah cepat.

"Dan kali ini umi betul-betul puas bisa punya tukang masak yang bisa diandalkan seperti Hesti ini.."kata Bu Soimah dengan senyum bahagianya.

Fildan sedikit kecewa karna ternyata namanya itu Hesti bukan sosok L yang dia cari, yaitu adiknya Reza.

Tapi Fildan pun beristigfar kemudian karna sekarang Fildan sudah punya amanah untuk memperjuangkan perempuan yang diamanahkan sama temannya Faul. Jadi dia pun menyerah untuk mencari tahu sosok L adik dari ustad Reza.

Hadeh padahal mah sosok L sama perempuan yang diamanahkan Faul teh sama aja ya bestie?? Padahal Hesti ge masih orang yang sama. 🤭🤭🤭

Bukan Salah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang