20. Terbongkar Semuanya

60 6 2
                                    

Fildan yang baru saja selesai dengan urusannya tiba-tiba tidak sengaja melihat Hesti yang jalan mengendap-ngendap ke kamarnya Reza dan Selvi.

Fildan yang curiga pun langsung mengikuti Hesti menuju kamarnya Reza.

"Mau sampai kapan kamu akan berbohong terus?? Ini tuh udah lewat 1 tahun loh de.."kata Reza tegas.

"Ya mau gimana lagi kak, Dede tuh udah nyaman dengan menjadi sosoknya Hesti..!!"jawab Lesti yang membuat Fildan diluar terkejut, ternyata Hesti yang dikabarkan bisu justru berbicara dengan lancar kepada Reza.
Dan apa katanya tadi kak?? Jadi Hesti itu adalah adiknya Reza.
Demi tuhan Fildan tidak mau berjodoh dengan gadis pembohong seperti itu, pikir Fildan.

"Tapi mau sampai kapan Lesti?? Mereka itu bukan jodoh kamu, harusnya kamu itu move on dan buka lembaran baru lagi. Hidup kamu harus tetap berlanjut, ada atau tidak adanya mereka."kata Reza yang sedikit tersulut emosinya.

"Jadi karna masalah laki-laki adiknya Reza tega membohongi 1 pesantren??"tanya Fildan yang tidak habis pikir dengan adiknya Reza tersebut, setelah itu Fildan pun langsung pergi dari sana.

"Berhenti kakak mengungkit-ungkit orang yang sudah tenang disana, kalau bukan karna Lesti Riski sama Faul pasti saat ini masih hidup.
Justru karna mereka mengenal Lesti, mereka jadi pergi meninggalkan dunia ini.."kata Lesti dengan tangisnya yang mulai pecah.

"Justru karna masalah ini kepergian mereka itu tidak bisa tenang de, kamu itu harus mengikhlaskan kepergian mereka dan buka lembaran baru dengan orang yang baru."kata Reza mulai melunakan ucapannya.

"Dan membuat orang baru merasakan bertemu dengan malaikat maut secepatnya gitu?? Kalau gitu enggak deh terima kasih.."kata Lesti yang langsung pergi dari kamar Reza masih dengan emosinya.

"Mas kamu kenapa bahas masa lalunya Lesti lagi sih??"tanya Selvi yang tidak habis pikir dengan Reza.

"Maaf sayang, mas kira Lesti sudah mulai lupa dengan kepergian Riski dan Faul. Seperti yang kita lihat Lesti sudah bisa tersenyum dan ceria kembalikan. Bagaimana pun juga Lesti sudah harus bangkit dari keterputukannya selama
inikan."kata Reza yang memang sangat disetujui Selvi sendiri.

Ditempatnya Lesti..

Lesti sedang menangisi Fotonya Riski dan juga Faul..

"(Kenapa?? Kenapa kalian harus pergi?? Kalau salah satu diantara kalian gak pergi, pasti kebohongan ini gak akan pernah terjadi. Dan kak Reza gak bakalan terus memaksa aku untuk mencari pengganti kalian.)"kata Lesti didalam hati.

"Kenapa kamu tega membohongi 1 pesantren Hesti?? Oh salah harusnya saya manggil kamu dengan nama LESTI benar bukan.."kata Fildan yang berdiri tepat disamping tempat duduknya Lesti.

Ketika Lesti hendak menulis, Fildan pun buru-buru memotongnya.

"Gak usah berpura-pura bisu lagi, kalau mulut kamu masih bisa digunakan untuk berbicara dengan normal."kata Fildan lagi dengan kedua tangan bersidekap didada, Lesti pun hanya bisa menundukkan kepalanya saja.

"Pantesan aja kamu ditinggal terus sama setiap laki-laki, karna perempuan pembohong seperti kamu gak pantas untuk diperjuangkan."kata Fildan menghakimi Lesti tanpa tahu kebenarannya seperti apa.

"Anda jangan langsung menghakimi seseorang kalau belum tahu duduk persoalannya seperti apa..!!
Saya berbohong juga ada alasannya."kata Lesti yang pada akhirnya tidak berpura-pura bisu lagi.

"Apapun alasannya tapi berbohong itu tidak baik dan bisa jadi merugikan orang lain. Kamu berbohong bukan hanya kepada keluarga saya, tetapi ke satu pesantren Lesti."kata Fildan tegas dan tajam. Fildan merasa tidak terima satu pesantren berhasil dibohongi sama Lesti bahkan keluarganya juga turut serta didalamnya.

Setelah itu Fildan pun pergi meninggalkan Lesti.
Lagi-lagi Lesti pun menangis dan kembali menatap kedua foto yang berhasil disembunyikannya dari Fildan.

Dirumahnya Fildan..

Nampak kiai Firman dan bu Soimah sedang berbicara serius dengan Reza dan juga Selvi.
Setelah mengucapkan salam kiai Firman pun menjelaskan maksud dan kedatangan Reza beserta istrinya.

"Kenapa baru sekarang ustad Reza menceritakan tentang kebohongan adik ustad?? Ini udah 1 tahun loh tad, bahkan saya tidak menyangka bahwa ustad sendiri juga turut serta didalamnya."kata Fildan yang wajahnya tidak ada ramah sedikit pun.

"Saya waktu itu terpaksa ustad, karna saya ingin yang terbaik untuk adik saya."kata Reza mencoba untuk menjelaskan.

"Tapi yang namanya kebohongan itu gak ada yang baik ustad. Ustad Reza tahu sendiri kan kalau saya paling tidak suka yang namanya kebohongan."kata Fildan tegas.

"Saya tahu dan saya minta maaf untuk itu semua. Tapi saat itu saya terpaksa ustad, adik saya kehilangan semangat hidupnya setelah kepergian tunangannya karna kecelakaan. Ya meskipun pada akhirnya bukan cuma karna kecelakaan aja tunangannya pergi tapi disebabkan juga sama penyakit kanker otaknya."kata Reza menjelaskan dan pada akhirnya membuat Fildan terkejut.

"Tunggu maksudnya pergi karna kecelakaan itu apa??"tanya Fildan memastikan.

"Tunangannya Lesti meninggal kecelakaan setelah menyelamatkan Lesti, tapi ternyata tunangannya Lesti itu dinyatakan mengidap kanker otak stadium akhir sebelum kecelakaan itu terjadi. Jadi setiap calonnya meninggal adik saya menyalahkan dirinya terus."kata Reza menjelaskan dan lagi-lagi membuat Fildan terkejut.
Fildan pun langsung teringat dengan ucapan sebelumnya kepada Lesti.

"Tapi bukankah setiap laki-laki yang meninggalkan Lesti itu karna mereka gak terima terus-terusan dibohongi ya ustad??"tanya Fildan yang masih belum yakin.

"Bukan ustad.. Yang pertama namanya Riski dia meninggal karna kecelakaan lalu lintas disaat mau pergi ke tempat acara ijab kabulnya 5 tahun lalu, dan kedua tunangannya Lesti namanya itu Fauzul abadi biasa dipangil Faul dia juga seorang dokter dan dia yang tadi saya jelas.."

Ucapan Reza belum selesai tapi Fildan sudah lari meninggalkan keempatnya yang menatapnya bingung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan Salah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang