12. Keputusan Yang Menyakitkan

29 6 2
                                    

Keesokan harinya...
Lesti pun hendak meminta maaf untuk kelakuannya kemarin siang kepada Faul, tidak lupa juga dengan rantang makan siangnya untuk Faul.
Akan tetapi sebelum dia mengetuk pintu..

"Mau sampai kapan mas Faul menyembunyikan hal ini dari Lesti??
Lesti juga berhak tahu mas, jangan sampai pada akhirnya dia kecewa dan akhirnya pergi deh dari kamu.."kata seorang perempuan yang berada didalam ruangannya Faul.

Lesti hendak membuka pintu yang sedikit terbuka tersebut, yang didalamnya memperlihatkan Faul sedang dipijit kepalanya sama perempuan berjas dokter juga.
Tetapi lagi-lagi Lesti dibuat kecewa sama jawaban dari Faul.

"Mas gak mau egois Mell, Lesti berhak bahagia walaupun bukan bersama mas. Mungkin sudah seharusnya dari 2 tahun lalu Lesti dan keluarganya itu kecewa sama mas.."jawab Faul sambil menikmati pijitannya Dr. Melly.

Ketika Melly hendak bicara kembali...

"BUKANNYA SAYA DARI AWAL SUDAH BILANG, KALAU ANDA TIDAK ADA NIAT SERIUS LEPASKAN SAYA JANGAN BISANYA MEMPERMAINKAN PERASAAN ORANG SEPERTI INI DOKTER..."kata Lesti dengan wajah penuh amarahnya, karna merasa dibohongi sama Faul.

Melihat kedatangan Lesti yang tiba-tiba tersebut membuat Faul terkejutnya bukan main.

"LESTI... Aku bisa jelasin semuanya sama kamu sayang, ini gak seperti yang kamu pikirkan kok beneran..."kata Faul yang langsung berdiri dari kursinya dan menghampiri Lesti.

"Aku udah gak mau dengerin penjelasan apa pun lagi dari dokter, mulai detik ini juga kita putus dan dokter jangan pernah cari-cari aku lagi.. Permisi.."kata Lesti yang langsung meninggalkan ruangan Dr.Faul. melihat kepergian Lesti, Faul pun langsung buru-buru mengejarnya.

Melly yang melihat Faul mengejar Lesti pun langsung ikut mengejar juga, karna Melly tahu bahwa Faul tidak dalam keadaan baik-baik saja.

"LESTI AWAS.."teriak Faul kencang, begitu melihat ada sebuah mobil yang melaju kencang ke arahnya Lesti.

"Brrruuuuukkkkk..."

Tubuh itu pun terlempar cukup jauh sama mobil yang menabraknya.
Melly yang ikut menyaksikan kejadian tersebut juga syoknya bukan main.

"Mas FAUL..."Kata Lesti teriak histeris, yap.. Faul berhasil menyelamatkan Lesti, tetapi sabagai gantinya dirinya yang menjadi korban.

"Mas Faul tahan ya sebentar lagi pihak rumah sakit akan segera datang."kata Lesti dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Gak aaa..daaa.. Waktu.. Lagi zzzeeeyenng.. aakk..Uu minta mmaa..aaff untuk se..semmmuuanyya,, sseepperrtiii.. yang.. kamuuu.. mmmaaauu.. kiittaa puuppuuttus..."kata Faul dengan terbata-bata sehingga pada akhirnya menghembuskan napas terakhirnya dipangkuan Lesti perempuan yang paling dicintainya.

"Enngggaaaakkk... Bangun mas bukan perpisahan seperti ini yang aku inginkan mas... Bangun.."kata Lesti histeris dengan menguncang-guncangkan badanya Faul.

Keesokan harinya..

"Sebelumnya saya turut berduka cita ya Lesti atas kepergiannya Dr. Faul, saya bingung dengan perginya Dr.Faul ini saya harus sedih apa bahagia ya Lesti."kata Melly Kepada Lesti yang masih meratapi kepergiannya Faul.

"Hanya orang gak waras dan orang yang punya dendam kesumat yang bahagia atas meninggalnya seseorang tersebut dokter."kata Lesti tanpa melihat Melly sama sekali.

"Ya bisa jadi mungkin, tapi saya betul-betul bahagia Lesti pada akhirnya Faul tidak lagi merasakan sakit yang menggerogotinya selama ini."kata Melly yang membuat Lesti terkejutnya bukan main.

"Kanker otak stadium akhir.."kata Melly dengan menyerahkan berkas-berkas kesehatannya Faul kepada Lesti, tidak lupa juga dengan kotak cincin yang selalu Faul bawa di jas dokternya.
Lesti lagi-lagi dibuat terkejut dengan kenyataan yang ada.

"Dari kalian berdua menjalin hubungan Faul begitu bahagia banget Lesti dan berniat untuk segera melamar kamu, dia langsung membeli cincin untuk melamar kamu tapi dihari yang sama juga Faul jatuh pingsan dan dinyatakan mengidap penyakit tersebut Lesti.."kata Melly menjelaskan kembali, Lesti hanya bisa menangis tanpa bisa berkata apa-apa lagi.

"ya Allah Faul 4 tahun lalu kita nyaksiin seorang perempuan yang menangisi kepegian calonnya kenapa sekarang kamu juga sama seperti ini sih?? Mana sebelahan juga lagi sama yang 4 tahun lalu dan.."

Ridwan terkejutnya bukan main, karna ternyata pacarnya Faul orang yang sama seperti 4 tahun lalu.

"Orang yang sama.."kata Ridwan tanpa sadar dengan menatap Lesti seolah menyalahkan.
Ridwan sendiri juga belum tahu kalau Faul mengidap penyakit berbahaya tersebut, karna selama ini dia ditugaskan ke luar daerah.

Lesti lagi-lagi dibuat terkejut, jadi 4tahun lalu Faul juga ada disaat pemakamannya Risky dahulu.
Dan setelah itu Lesti pun jatuh pingsan.
Melly yang dibantu sama Ridwan pun langsung membawanya ke rumah sakit terdekat karna mereka tidak ada yang tahu rumahnya Lesti.
Ridwan sebetulnya terpaksa tapi karna Melly yang memaksanya, mau tidak mau Ridwan pun akhirnya mengalah.

Setelah kepergian ketiganya seseorang pun datang dari arah yang berlawanan.

"Assalamualaikum.. Astagfirullah Faul bukan pertemuan seperti ini yang saya mau, tapi yang saya inginkan itu kita bertemu lagi disaat kamu mengucapkan ijab kabul.."kata orang tersebut yang ternyata adalah Fildan.

"Tapi ya udahlah mungkin Allah lebih sayang sama kamu dan semoga orang-orang yang kamu tinggalkan ikhlas dan ridho melepaskan kepergian kamu ya ul.."kata Fildan lagi yang setelah itu langsung mendoakan Faul.

Mohon maaf sedikit lama update, aplikasinya kehapus sama bocil jadi harus instal lagi.
Dan itu cukup lumayan lama karna gangguan memori juga yang udah kepenuhan.
Cukup sekian dan selamat membaca.

Bukan Salah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang