19. Calon Menantu

38 6 0
                                    

Sudah hampir 1 tahun Hesti alias Lesti tinggal dipondok pesantren, dan sudah 1 tahun juga Fildan menaruh rasa terhadap sosok Hesti yang semua kriterianya ada pada sosok Hesti itu sendiri.

Tapi kali ini Fildan mulai mencari gadis yang diamanahkan sahabatnya Faul, sudah cukup dia mengagumi sosok Hesti selama ini.

"Assalamualaikum bu, mohon maaf mengganggu waktunya."kata Fildan ke seorang ibu yang rumahnya berhadapan sama rumahnya Faul.

"Walaikumsalam.. Iya gak papa mas, mari silahkan masuk.."kata ibu tersebut mempersilahkan Fildan untuk masuk kedalam rumahnya.

Fildan melihat ada 2 kursi santai didepan pintu rumah tersebut.

"Gak usah bu disini saja.."kata Fildan yang langsung disetujui ibunya tersebut.

"Baik mas ada yang bisa saya bantu.."kata ibu tersebut langsung.

"Begini bu saya mau tanya tentang alm.Dr.Faul katanya beliau itu sudah tunangan, tapi setelah kepergian Dr.Faul bagaimana dengan nasib tunangannya tersebut ya??"tanya Fildan sedikit hati-hati.
Awalnya ibu itu terkejut, tapi setelahnya berhasil mengatasi semuanya.

"Oh.. Soal tunangannya Dr.Faul?? Alhamdulillah kabar tunangannya Dr.Faul baik-baik saja, meskipun ya awal kepergiannya Dr.Faul membuatnya kehilangan semangat hidup. Tapi ibu jamin dia saat ini hidupnya baik-baik saja."kata ibu tersebut dengan menampilkan senyum manisnya.

"Kenapa ibu bisa seyakin itu tentang tunangannya Dr.Faul bu??"tanya Fildan sedikit ragu dengan ucapan ibu tersebut.

"Karna tunangannya Dr.Faul itu Le.."

"Assalamualaikum.. Loh pak ustad Fildan.."kata anak kecil yang memotong pembicaraan neneknya dengan Fildan tersebut.

"Walaikumsalam.. Loh Revi kok ada disini??"tanya Fildan sedikit terkejut sama kedatangan anak Reza tersebut.

"Justru harusnya Revi yang tanya pak ustad, ngapain pak ustad disini?? Inikan rumah neneknya Revi pak ustad.."kata Revi menjelaskan yang membuat Fildan dibuat terkejutnya bukan main.

"Iii... Iiinnii.. Rumahnya ustad Reza bu??"tanya Fildan yang masih dalam keadaan terkejutnya.

"Iya Ustad ini rumahnya Reza dan saya adalah bundanya Reza ustad..!!"jawab bunda Inul meyakinkan Fildan.
Bunda Inul menyuruh Revi untuk masuk ke kamar, karna sepertinya ini urusan orang dewasa.

"(Astagfirullah al-adzim kenapa malah jadi jalan ditempat seperti ini ya Allah..)"kata Fildan dalam hati yang tiba-tiba jadi ragu dan sedikit bingung dengan takdir yang sedang mempermainkannya tersebut.

Fildan sudah tidak mau mencari tahu tentang siapa dan bagaimana rupa wajah dari adiknya Reza tersebut, justru disaat dia sedang mencari gadis yang diamanahkan sama sahabatnya tersebut Fildan malah harus berurusan kembali dengan keluarganya Reza tersebut.

"Maaf ustad apa anda tidak apa-apa..??"tanya bunda Inul yang sedikit khawatir dengan Fildan yang tiba-tiba saja langsung terdiam seribu bahasa.

"Panggil Fildan aja bu, jangan pake embel-embel segala.."kata Fildan yang langsung menampilkan senyum manisnya.

"Baikalah nak Fildan kalau tidak keberatan coba ceritakan ada masalah apa?? Sepertinya tadi Fildan terkejut banget waktu tahu ini rumahnya Reza??"tanya bunda Inul yang lansung keinti permasalahannya tersebut.

"Mohon maaf ya bu sebelumnya kalau pembicaraan saya membuat ibu tersinggung, sebenarnya Reza berniat untuk menjodohkan saya dengan adiknya."jawab Fildan yang membuat bunda Inul terkejut.

"Tapi itu sebelum adiknya punya pasangan baru lagi bu.."kata Fildan meneruskan yang membuat bunda Inul sedikit tenang.

"Ustad Reza bahkan sudah merencanakan segala sesuatunya disaat saya ada kegiatan santunan anak yatim kala itu, yang pada akhirnya membuat saya salah paham kepada pihak ketring karna sudah tiba waktunya justru mereka malah tidak menepati janji. Eh gak tahunya Reza sendiri yang belum mengkonfirmasikan kepada adiknya tersebut."kata Fildan selalu saja ingin tertawa jika mengingat hal tersebut.

"Apakah nak Fildan sudah bertemu langsung dengan putri saya??"tanya bunda Inul yang tiba-tiba ingin tahu.

"Belum bu, karna semuanya yang ngurus manager kepercayaan putri ibu itu sendiri."kata Fildan yang membuat bunda Inul menganggukkan kepalanya saja.

"Setelah saya menyelesaikan semua urusan disini saya langsung kembali ke jogja, eh malamnya saya malah tidak sengaja mendengar pembicaraan Reza dengan Abi saya yang ternyata sudah berniat mau menjodohkan saya dan putri ibu.
Tapi ternyata meraka gagal karna putri ibu sudah punya calonnya sendiri.."kata Fildan menjelaskan permasalahannya. 

"Oh seperti itu ternyata.."

"Oh.. Iya lalu urusan nak Fildan sama tunangannya Dr.Faul itu sendiri kenapa??"tanya bunda Inul kembali.

"Dr.Faul telah memberi saya amanah ibu untuk melanjutkan perjuangan cintanya untuk menghitbah tunangannya tersebut..!!"jawaban Fildan kali ini betul-betul membuat bunda Inul tidak bisa berkata-kata kembali.

"(Ya Allah apakah ini yang disebut jodoh tidak akan pernah tertukar?? Mau Lesti berlabuh kesiapa aja tapi kalau jodohnya ternyata Fildan, Lesti tetap akan kembali ke Fildan.)"kata bunda Inul dalam hati yang merasa terharu dengan ceritanya Fildan.

"Kalau ibu tahu siapa tunangannya Dr.Faul mohon dikasih tahu bu, soalnya saya gak mau membuat jodoh saya menunggu. Jujur kalau dia mau menerima pinangan dari saya, saya berjanji akan menjaga dan menyayanginya sepenuh hati saya. Tapi kalau dia menolak, saya juga tidak akan memaksanya. Karna jujur saya sudah menaruh hati sama anak ARYnya ibu yang dibawa sama Reza 1 tahun yang lalu."kata Fildan yang lagi-lagi penuh kejutan untuk bunda Inul.

"(Apa anak ARTnya?? Yang dibawa Reza tahun lalu kan Lesti adiknya Reza sendiri, kenapa malah jadi anak ARTnya..)"kata bunda Inul dengan wajah syoknya.

"Tapi nak Fildan yang dibawa sama Reza itu.."

Lagi-lagi ucapan bunda Inul pun terpotong kali ini sama bunyi handphone.

"Mohon maaf ibu saya izin angkat sebentar.."kata Fildan meminta izin dan bunda Inul pun langsung mengizinkannya.

Tidak lama kemudian Fildan pun sudah kembali.

"Sepertinya pembicaraan kita harus berakhir sampai disini dulu ibu, kebetulan saya sudah ditunggu ditempat acara.. Permisi...
Assalamualaikum.."kata Fildan pamitan ke bunda Inul.

"Walaikumsalam...wr.wb."

Ketika Fildan sudah pergi bunda Inul pun baru ingat sesuatu.

"Astagfirullah al-adzim nak Fildan tunangannya Dr.Faul itu anak saya Lesti adiknya Reza sendiri.."kata bunda Inul yang telat memberitahu Fildan tentang kebenarannya.

"Semoga saja kamu yang jadi calon menantu saya Fildan.."kata bunda Inul yang merasa cocok kalau Fildan yang jadi suaminya Lesti.

Bukan Salah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang