Chapter:09🍀

13.2K 1K 35
                                    

Happy reading
.

.

.
Voment guys...
🍀

🍀

🍀

Beomgyu berjalan keluar dari toilet dengan punggung tangannya yang terluka, Ia berjalan menuju kelasnya dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Jam istirahat telah berakhir 10 menit yg lalu dan ia terlambat masuk kelas karena menenangkan diri didalam toilet.

Cklek..

Atensi kelas menatap kearah beomgyu yang baru saja membuka pintu dan berjalan masuk dengan santai tanpa memperdulikan guru kim yang masih mengajar.

"Beomgyu darimana saja kamu? Kamu terlambat 10 menit" Ujar Mr. Kim sembari menatap datar beomgyu.

"Toilet" Jawab beomgyu.

"Baiklah untuk kali ini saya maafkan. Untuk selanjutnya saya harap tidak ada siswa yg terlambat masuk dijam saya" Ucap Mr. Kim tegas yg diangguki oleh semua siswa kecuali beomgyu.

"Ada yg bisa menjawab pertanyaan ini?" Tanya Mr. Kim setelah selesai menjelaskan dan menuliskan soal dipapan tulis putih tersebut.

Suasana hening tanpa suara bahkan suara kursi bergeser tidak ada, benar-benar hening.

Mr.Kim menghela nafas ketika melihat reaksi siswa siswinya, mata tajamnya menatap satu persatu wajah siswa siswinya.

Hingga tatapannya berhenti diwajah beomgyu yang juga menatapnya datar, Tatapan itu menyiratkan banyak arti dan Mr. Kim yakin Beomgyu adalah salah satu dari banyaknya pemilik otak jenius.

"Beomgyu maju" Ucap Mr. Kim membuat siswa dan siswi menghela nafas lega dan menoleh kearahnya.

Beomgyu masih tidak bergeming, ia hanya duduk dikursinya dengan tangan yang memainkan pensilnya santai.

Tatapannya datar menatap soal didepannya, soal ini adalah soal yg pernah ia kerjakan di kehidupan sebelumnya dan karena soal ini juga dirinya terkena hukuman karena nilainya dianggap kurang memuaskan oleh sang mama.

Ia mendapat Nilai A dan orang tuanya mengharapkan nilai A+. Sangat kurang bersyukur kan padahal hanya kurang +.

"Beomgyu tolong maju kedepan dan kerjakan soal ini" Ucap Mr. Kim.

Beomgyu beranjak dari kursinya setelah mendengar kata keramat yg jarang dipergunakan oleh orang-orang.

'Tolong'.

Beomgyu meraih spidol yang diberikan lalu mulai menjawab soal tanpa berpikir lama-lama.

"Selesai" Ucapnya lalu membalikkan tubuhnya dan menatap seisi kelas yang menatap jawaban yg ia tuliskan.

"Jawabannya benar, beomgyu dan ini diluar dugaan saya, Kamu bisa duduk kembali" Ucap Mr. Kim sembari menatap beomgyu dengan tatapan memuji.

Yeonjun menatap beomgyu dengan tatapan tak percaya. Benar?! Astaga kenapa bisa benar?.

"Kalian bisa menyelesaikan soal seperti ini dengan jalan yg dituliskan beomgyu, ini jauh lebih singkat dan mudah dimengerti" Jelas Mr. Kim.

"Dan beomgyu saya harap kamu tidak menyembunyikan kepintaranmu lagi, saya yakin kamu pasti lebih pintar dari dugaan saya" Puji Mr. Kim yg hanya dijawab dengan senyuman tipis Beomgyu.

Wonyoung mengepalkan tangannya ketika mendengar pujian Mr. Kim untuk beomgyu.

Seharusnya pujian itu untuk dirinya dan sejak kapan beomgyu menjadi pintar seperti ini? Bukankah dirinya masih anak yg bodoh seminggu yg lalu kenapa tiba-tiba pintar seperti ini?!.

Benarkah? Jika memang ia sehebat yang dimaksud Mr. Kim kenapa kedua orang tuanya masih terus membordir dirinya dengan les?.

"Baiklah mari kita lanjutkan"

🍀🍀🍀
14:00 Kst.

Beomgyu berjalan keluar kelas dengan ransel yang tersampir dibahunya, Berjalan menuju parkiran dengan tatapan malas dan wajah datar nya.

"Kak Beomgyu lama!" Sungut Wonyoung begitu Beomgyu menginjakkan kakinya diarea parkiran.

Beomgyu hanya meliriknya singkat lalu membuka pintu mobil dan masuk kedalam mobil.

Tak lama mobil sport mahal tersebut melaju meninggalkan area sekolah dan orang-orangan sawah tersebut.

Wonyoung yang diabaikan hanya bisa menatap mobil tersebut dengan tatapan kebencian yang sangat terlihat jelas namun sedetik kemudian tatapan itu berubah menjadi tatapan sendu.

"Beomgyu benar-benar" Desis Jeno sembari mengusap punggung bergetar wonyoung.

"Kak beomgyu benci wony ya kak? Hiks" Isak Wonyoung.

"Kita pulang saja dan tenang saja aku akan memberi pelajaran pada anak itu" Ucap Yeonjun lalu mereka pergi pulang kerumah masing-masing.

🍀

🍀

🍀

MANSION PARK. KOREA SELATAN.
14:10 KST.

Beomgyu memarkirkan mobilnya diarea parkiran didepan mansion lalu mematikan mesin mobil dan segera keluar dari mobil setelah mencabut kunci mobil.

Menatap jejeran motor dan mobil yang terparkir rapi disebelah mobilnya dengan tatapan datar lalu tak lama sudut bibirnya terangkat membentuk seringaian.

"Ternyata para setan sudah pulang dan berkumpul dineraka" Gumamnya lalu berjalan masuk kedalam mansion.

"Selamat Siang Tuan muda" Sapa maid yg berdiri didepan pintu yg diangguki oleh Beomgyu yang tetap menatap lurus kedepan.

"Sayang, Sudah pulang?" Sambut Taeyong begitu Beomgyu menginjakkan kakinya diruang tamu.

"Sapa mereka sayang, mereka baru saja datang ke korea hari ini" Ujar Taeyong setelah memeluk tubuh sang putra yang masih tak bergeming.

Beomgyu menaikkan alisnya sembari menatap datar sekelompok orang asing yang disebut keluarga besar didepannya tersebut.

Ya ia mengetahui nya karena ingatan beomgyu tentu saja dan alasannya tidak bergeming adalah karena otaknya sibuk memilah ingatan tersebut.

"Beomgyu" Panggil Taeyong disaat Putranya tersebut hanya diam.

"Hm. Aku lelah, permisi" Ucap Beomgyu dengan nada dingin lalu berjalan kearah lift, meninggalkan keheningan diruang tamu tersebut.

"Tadi itu dia kan?" Ujar Chanyeol dengan wajah datar tanpa ekspresi meskipun ia sempat terkejut dengan perubahan sang cucu?.

Cucu? Apakah ia sudah menganggap Beomgyu sebagai cucunya? Dan sejak kapan ia menganggap beomgyu sebagai cucunya?.

"Mina jangan lupa antarkan makan siang beomgyu ke kamarnya" Titah Taeyong kepada salah satu pelayan yg diangguki oleh mina sang pelayan tersebut.
🍀

🍀

🍀
Tbc
Voment guys...

Transmigrasi Beomgyu(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang