"Kookie, boleh tante minta tolong?",
"Ya, apa yang bisa saya bantu, Tante?",
"Tante minta tolong Kookie untuk menemani Jin mengambil pesanan di butik langganan Tante",
"kalau begitu sebentar saya ganti baju dulu, Tante",
Beberapa saat kemudian Jungkookie keluar kamar dengan baju putih dan celana jeans.
Jin sudah menunggu Kookie di dalam mobil.
"Gak perlu dandan lama-lama hanya karna mau jalan sama aku", goda Jin begitu Kookie masuk mobil.
"Gak perlu dandan juga kalau hanya jalan sama kamu", balas Kookie kesal.
Jin tertawa mendengar jawaban Kookie.
"Lagian cuma ngambil pesanan aja gak bisa hyung berangkat sendiri", sindir Kookie.
"Hey, cantik. Ini bukan kemauan aku, ini semua kemauan Eomma. Apa perlu aku bilang ke Eomma kalau kau sebenarnya tidak mau ikut. Eomma... Eomma...", teriak Jin.
Kookie reflek menutup mulut Jin dengan tangannya.
"Apa yang Hyung lakukan?",
"Aku hanya memberi tau Eomma kalau kau tidak mau ikut, apa aku salah?",
"Kau benar-benar pria paling menyebalkan yang pernah aku temui",
"Benarkah? Dan kau wanita paling berani yang pernah aku jumpai, merangkak ke tempat tidur laki-laki yang baru di kenalnya dan duduk di atas area paling pribadi miliknya", goda Jin.
"Hentikan, Hyung. Ini sungguh tidak lucu", ucap Kookie marah.
"Benar-benar cantik walau sedang marah", goda Jin lagi. Dan Kookie tak lagi menimpali candaannya.
Mobil melaju meninggalkan halaman rumah. Di sepanjang perjalanan hening.
Kookie yang marah dan Jin yang fokus pada kemudinya.Sesampainya di butik pemilik langsung menyapa Jin.
"Selamat datang di butik Tuan Muda Kim", sapa manager butik.
"Nyonya Kim sudah meneleponku, Tuan muda bisa duduk di ruang tamu, aku akan melayani Nona Muda dengan baik, mari Nona", ajak manager.
Kookie yang masih bingung dengan situasi ini, mendadak canggung dengan apa yang di lakukan oleh staff butik tersebut.
Mengukur tubuh Kookie dari atas hingga bawah.🍃
Sementara itu di kediaman keluarga Kim sedang membicarakan masalah perjodohan.
Tuan dan Nyonya Kim berniat untuk menjodohkan Jin dan Jungkookie.
Tuan Jeon tidak begitu saja menyetujui rencana itu, karena masih harus membicarakan ini semuanya dengan istrinya, terutama dengan Kookie.
Tuan Jeon khawatir Kookie keberatan dengan rencana ini.
Terlebih Jungkookie masih duduk di kelas 11."Baiklah aku menunggu kabar selanjutnya, tapi aku berharap perjodohan ini bisa terlaksana", ucap Tuan Kim.
"Aku tidak bisa menjanjikan apapun, keputusan tetap berada pada Kookie", jawab Tuan Jeon.
🍃
Sementara di butik, Kookie sedang mencoba beberapa gaun yang sudah di pesan Nyonya Kim untuk Jungkookie.
Jin memperhatikan dengan seksama.
Jungkookie benar-benar cantik mengenakan gaun apapun.Itu meyakinkan hatinya untuk segera melamar Kookie ke orang tuanya.
🍃
Selesai dengan urusan di butik, Jin mengajak Kookie jalan-jalan mengelilingi kota Seoul.
Jin mengajak Kookie ke Namsan Park.
"Wagh... Indah sekali Hyung",
"Kau menyukainya",
"Sangat",
Kookie tak henti-hentinya mengabadikan keindahan taman itu.
Hingga tanpa sadar sudah membidik Jin dengan ponselnya."Ayo kita cari tempat duduk", ajak Jin.
Mereka kemudian duduk menikmati keindahan Namsan Park.
"Boleh aku jujur padamu?", ucap Jin memecah keheningan diantara mereka.
"Tentang apa?", tanya Kookie.
"Makin hari aku makin jatuh cinta padamu",
Kookie tertawa mendengarnya.
"Jangan, nanti ada yang marah",
"Siapa, pacarmu?", ledek Jin.
"Tentu saja pacarmu", jawab Kookie.
Jin tertawa.
"Aku tak sedang membicarakan orang lain, aku sedang membicarakan tentang kita",
"Ada apa dengan kita?", tanya Kookie.
"Maukah kau menjadi pendamping hidupku?", tanya Jin terus terang.
"Hyung, apa yang kau bicarakan?",
"Aku masih terlalu muda untuk menikah, bahkan sekolah pun aku masih belum selesai",
"Aku bisa menunggumu untuk itu",
"Hyung..., jangan bercanda dengan pernikahan",
"Aku tak sedang bercanda, aku serius menginginkanmu menjadi eomma dari anak-anak kita kelak",
"Ini gak lucu, Hyung. Ayo kita pulang", pergi meninggalkan Jin.
061222
Happy Reading
Terima kasih
untuk like & comentnya
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found Love When I Found You ✔️
RomanceNikah karena perjodohan tak seburuk yang kita pikirkan. Terkadang, justru karna hal itu kita pertemukan dengan seseorang yang benar-benar tepat untuk menjadi pendamping hidup. #21 #b×b