Part 4

901 68 0
                                    

Sesampainya dirumah keluarga KIM Kookie menyerahkan gaun pesanan yang tadi di ambil dari butik langganan Nyonya Kim.

"Apa kau sudah mencobanya, Kookie?",

"Sudah Tante, dan gaunnya sangat indah",

"Kau bawa gaun-gaun ini ke kamarmu, ini hadiah dari tante untukmu",

Kookie bingung dengan maksud Nyonya Kim.
"Semua gaun-gaun ini tante? untukku?", Kookie tak ingin mempercayai, tapi ini nyata.

"Karena besok Kookie dan keluarga sudah kembali ke Busan, jadi nanti malam kita akan dinner di luar. Jangan lupa hadiahnya di pakai", jelas Nyonya Kim.

"Baik, Tante", jawab Kookie singkat kemudian kembali ke kamarnya sambil membawa beberapa.

Kookie kesulitan membuka pintu kamar karena kedua tangan penuh dengan paper bag.

Jin yang kebetulan keluar kamar membantunya membuka pintu kamar yang di tempati Kookie selama di Seoul.

"Terima kasih", ucap Kookie.

Jin justru mengikuti Kookie dan menutup pintu kamar.

"Hyung kenapa ikut masuk?",

"Barang kali kamu butuh bantuan untuk mencoba gaun-gaun itu kembali",

"Tidak perlu, Hyung bisa keluar",

"Jungkookie, kalau aku rindu boleh mengunjungimu ke Busan?",

"untuk apa, aku bukan pengobat rindumu", ketus Kookie.

"Apa itu artinya kau menolak ku Jungkookie?",
Kookie hanya diam tak menjawab.

"Jawab aku, Kookie", cecar Jin.
Kookie bingung, apa yang harus ia jawab.

"Apa kau menolak perjodohan kita?",

"Aku tidak tau Hyung, aku bingung dengan perasaanku sendiri. Ini pertama buatku, aku tidak tau harus menerima atau menolak. Aku butuh waktu untuk berfikir", jawab Kookie terisak.

Jin memeluk tubuh Kookie,
"Maaf jika aku terlalu memaksamu", sambil mencium kening Kookie.
Jin menghapus air mata Kookie, iris mata mereka bertemu seolah mencari jawaban dari semua pertanyaan yang ada dalam hati.

Jin perlahan mengecup bibir ranum Kookie. Kali ini tak ada penolakan.
Tak hanya mengecup kini Jin melumat bibir lembut Kookie dan mengulum lidahnya. Kookie mendesah.

Tak sadar Kookie sudah duduk di pangkuan Jin dan mengalungkan tangannya pada leher Jin. Keduanya masih saling memagut lidah seolah tak ingin mengakhirinya.

Jin melepas pagutan itu, Kookie hanya menunduk malu. Karena secara tak sadar dia juga menikmati lumatan-lumatan yang Jin berikan.

"Hey, kenapa kau jadi malu", goda Jin.
Kookie menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Jin.

"lihat aku", titah Jin.
Kookie menggeleng.

"Aku malu", jawabnya.

"Malu kenapa, setelah menikah kita akan melakukan hal lebih jauh dari hanya sekedar ciuman. Kau harus membiasakan diri dengan hal-hal seperti ini", terang Jin.

Jungkook beranjak dari pangkuan Jin.

"Sudah sore, Hyung. Aku mau mandi dulu, sebentar lagi kita semua akan pergi untuk makan malam", ucap Kookie pada Jin tak berani menatap matanya.

Jin berdiri dari tempat duduknya dan mengecup kening kookie.
Kemudian berlalu dari kamar Kookie.

071222

Happy Reading

Terima kasih like dan comentnya

I Found Love When I Found You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang