Part 14

1.8K 77 5
                                    

Kini Kookie di sibukkan dengan kegiatan sekolahnya. Hampir tiap hari Kookie harus mengikuti bimbel untuk persiapan ujian kelas 12.

hari ini selesai ujian Kookie meminta ijin untuk pulang terlambat karena ingin merayakan kelulusan bersama teman-temannya.

Kookie sudah berjanji untuk tidak pulang larut malam pada suaminya.

Jin cemas, sudah hampir jam 11 malam tapi Kookie tak kunjung pulang. Ponsel Kookie tak bisa di hubungi.
Jin ingin menanyakan pada orang tua Kookie tapi di urungkan karena sudah larut, khawatir mengganggu waktu istirahat Tuan dan Nyonya Jeon.

Semenjak menikah Jin dan Kookie hidup terpisah dengan orang tuanya. Mereka memutuskan untuk tinggal sendiri di rumah yang di hadiahkan orang tua Jin pada pengantin baru itu.

Setengah jam kemudian Kookie pulang di antar seorang laki-laki.
Rasa cemburu membuat Jin gelap mata.
Begitu masuk rumah, Jin langsung menarik tubuh Kookie kekamar mandi.

"Siapa laki-laki itu, jawab", bentak Jin.

Kookie kaget dan menangis mendengar Jin membentaknya. Jin tak pernah sekalipun memarahinya apalagi membentaknya.
Tapi kali ini Jin begitu menakutkan bagi Kookie.

"Dia hanya temanku, Hyung", jawab Kookie sambil menangis.

"Apa yang sudah kalian lakukan, mengapa laki-laki itu sampai mengantarmu pulang", tanya Jin marah.

"Aku tidak melakukan apa-apa Hyung. Teman-temanku yang lain sedang dalam kondisi mabuk, jadi mereka tak bisa mengantarku pulang.
Aku dan temanku yang tadi tidak ikut minum khawatir tak ada yang mengantar mereka pulang", jawab Kookie menjelaskan.

Karena rasa cemburu yang membabi buta, Jin tak dapat menerima alasan tersebut. Jin merasa harga dirinya terluka saat istrinya di antar pulang oleh laki-laki lain.

Jin menarik pakaian Kookie hingga robek. Kini Kookie sudah full naked dibawah guyuran air.

Jin menggigit kasar puting Kookie.
Kookie menjerit kesakitan.

"Sakit Hyung...jangan lakukan itu, aku minta maaf", sambil menangis pilu

Jin tak memperdulikannya. Kini Jin mengulum kasar klitoris milik istrinya itu, mempermainkan lidahnya pada lubang vagina Kookie.

Kookie frustrasi, Jin hanya mempermainkan lubang sempitnya tapi tak kunjung menghujamnya.

"Please Hyung...aku mohon...maafkan aku, aku sudah tak tahan, Hyung",

Jin tak menghiraukannya. Jin masih saja mempermainkan lubang itu dengan lidahnya. Tangannya meremas kedua gundukan yang kini sudah mulai membesar.
Kookie benar-benar dibuat  frustrasi oleh Jin.

Jin membawa Kookie kedalam bathtub, disana Jin menghujam kemaluan Kookie dengan kasar.

Kookie menangis merasakan sakit.

"Maafkan aku Hyung...maafkan aku", mohon Kookie sambil menangis.

Kemarahan Jin tak kunjung reda. Jin masih saja bermain kasar di kemaluan Kookie,  sampai pada akhirnya ada darah keluar dari lubang vagina Kookie.

Jin terkesiap, kaget dan ketakutan.
Dia menyesali karena sudah membuat Kookie kesakitan.

"Maafkan aku Kookie...maafkan aku. Maafkan aku sudah menyakitimu", sesal Jin.

Kookie hanya diam menutup matanya. Ia lelah secara fisik dan psikis.

"Kita ke rumah sakit sekarang Kookie", ia tak ingin terjadi sesuatu yang tak di inginkan kepada istri yang sangat di cintainya itu.

"Tidak perlu Hyung", jawab Kookie sambil mengusap air matanya.

"Tapi vaginamu terluka karena permainan kasarku",

I Found Love When I Found You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang