Beberapa hari berlalu sejak proyek akhir semester Naruto terselesaikan. Nilai yang didapat tim Naruto tentu sangat tinggi, bahkan beberapa pakaian yang ia desain telah menerima orderan dari mahasiswa dan dosen di kampus. Setelah mendapat nilai akhir yang memuaskan, Naruto kembali ke kelas yang membosankan, untungnya ini adalah semester terakhir yang harus dilaluinya.Sementara itu Sasuke juga kembali ke kelas, ia menggunakan nilai dari proyek Naruto sebagai nilai semester awalnya.
Semua berjalan kembali kepada mereka seharusnya berada, namun semenjak proyek itu Naruto menjadi lebih sering bergaul dengan Sasuke. Karena mereka berbeda gedung, Naruto dan Sasuke hanya bertemu secara kebetulan di taman kampus, ataupun salah satunya yang mengajak makan bersama.
.
Suatu pagi di kelas Sasuke.
Sasuke tengah mengambil buku catatannya dan membacanya sembari menunggu dosen datang. Seorang teman sekelasnya duduk di sebelahnya.
"Hai Sasuke"
"Hm."-Sasuke
Pria yang cerah dan penuh senyum itu tak melepaskan senyumnya. Ia menyenderkan punggungnya rileks sebelum berkata.
"Apa kau sedang dekat dengan senior pirang itu?"
Tangan yang sedang membalik catatan berhenti sejenak namun langsung kembali normal. Sasuke menjawab dengan santai.
"Ya"
"Sungguh?!"
Pria cantik itu membuka matanya lebar.
"Waah, seleramu sangat bombastis"
Sasuke hanya mengangguk, memperhatikan pakaian yang tengah digunakan temannya itu, ia agak mengernyitkan dahinya.
"Crop top lagi?"
Pria bernama Sai itu melihat pakaiannya sekilas lalu tersenyum.
"Ada proyek pemotretan"
"Oke"-Sasuke
Sai duduk dengan tenang sambil mengeluarkan snack dari tasnya. Sambil memakannya ia berkata dengan santai namun serius.
"Namun kusarankan kau tidak terlalu dekat dengannya."
Sasuke yang kembali fokus membaca terdiam lagi.
"Kenapa?"-Sasuke
Alis pria berpakaian crop top itu terangkat sedikit.
"Kau tidak tau? Dia tidak akur dengan kedua orang tuanya, dan kedua orang tuanya itu cukup berpengaruh di kota ini. Keluarga Namikaze pemilik hotel terbesar di kota"
Sasuke hanya diam-diam mendengarkan ocehan Sai.
"Kudengar bulan lalu seseorang melihatnya babak belur setelah keluar dari rumah besar keluarga Namikaze. Itulah sebabnya ia tinggal sendiri."-Sai
"Bagaimana orang tuanya?"-Sasuke
"Bagaimana lagi? Keluarga Namikaze terkenal akan ketidakharmonisannya, mereka terus bertengkar tapi tak ada berita perceraian sama sekali. Haahh.. Kudengar nyonya Namikaze mulai gila sejak perselingkuhan suaminya." Sai menghela nafas berat.
Sementara itu Sasuke merenungkan apa yang dikatakan oleh Sai, di kehidupan sebelumnya Naruto tak memiliki keluarga, ia sangat ingin memiliki orang tua yang lengkap. Di kehidupan ini Naruto memang memiliki keluarga lengkap, bahkan ekonomi yang dianggap kelas atas, namun kehidupannya masih tak bahagia. Sasuke menghela nafas di dalam merenungi kehidupan soulmatenya itu.
.
"KAU YANG SIALAN! APA KAU CUKUP BERGUNA BAGIKU?!"
Prang!
"APA MAKSUDMU? BAJINGAN SEPERTIMU TAK MEMILIKI HAK UNTUK MENGHINAKU!"
"DASAR JALANG! APAKAH SIKAP SEPERTI ITU YANG DIAJARKAN AYAHMU YANG SIALAN ITU?!"
"JANGAN MENGHINA AYAHKU! KAU SIALAN TAK TAHU DIRI!"
plak!
Prang!
Brak!
Naruto memejamkan matanya, menarik nafas berat dan menghembuskannya. Suasana dalam rumah ini sungguh bukan seleranya. Ayahnya yang selingkuh, ibunya yang terus menyalahkannya atas hal itu, dan keduanya yang terus bertengkar tak ada habisnya. Percaya diri ayahnya yang hancur karena penghinaan keluarga ibunya, dan ibunya yang semakin menghina ayahnya sejak perselingkuhannya. Lingkaran setan ini terasa tak akan ada habisnya. Sejak memasuki universitas Naruto sudah tak pernah kembali ke keluarga ini, ia tinggal di luar karena lelah akan pertengkaran mereka berdua.
Hari ini ia kembali ke rumah besar ini untuk memperingati hari pernikahan orang tuanya, namun sepertinya tahun ini pun tidak ada perayaan itu.
Langkahnya yang akan memasuki rumahnya terhenti, penjaga gerbang melihat tuan mudanya penuh simpati.
"Tuan muda akan masuk?"
Naruto tersenyum pahit, menggelengkan kepalanya.
"Tidak pak, tolong jangan beritahu Ayah dan Ibu."
"Baik tuan muda."
Naruto memutar langkahnya dan pergi dari rumah besar itu. Mengendarai mobilnya sambil terus bergumam.
"Ini masih pagi, aku tak ada kelas. Hmm.. tapi yang lain sedang sibuk."
Kiba dan yang lainnya senang berpergian, dan Naruto tidak suka membuang waktu hanya untuk itu.
Di jalan itu ia tiba-tiba melihat papan iklan besar yang merupakan hasil timnya. Tiba-tiba ia teringat seseorang.
"Apa dia sedang ada kelas?"
Mobil melaju ke kampus, gedung jurusan modeling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You Again (NARUSASU FF)
Fanfictionff narusasu tapi versi adult nya Jadi gini... Ini tuh kek rofan gitu~ Naruto dan Sasuke yang gak bisa bersatu di kehidupan sebelumnya. Kini bertemu lagi di kehidupan yang berbeda. Apakah mereka akan bersatu kali ini? Atau justru akan kembali ter...