Lanjutan chapter sebelumnya, selamat membaca
Semua masih tidur,namun tiba-tiba jir merasakan pusing mual hingga pada pukul 03.00 pagi Mereka pun terbangun dan berlari menuju kamar mandi yang tersedia di kamar masing Karena rasa mual yang sudah tak tertahan lagi
Hoek
Hoek
Hoek
Hoek
Hoek
Hoek
Gino CS yang mendengar suara muntah-muntah yang berasal dari kamar mandi pun penasaran lantas membuat Gino Beben Edo pun terbangun dini hari, meskipun dengan rasa kantuk mereka tahan demi melihat Siapa yang sedang berada di kamar mandiBetapa terkejutnya Gino CS melihat Joko CS yang sedang muntah-muntah sampai lemas terduduk bersandar pada tembok kamar mandi
Rasa khawatir tentu ada dari Gino CS terlebih kemarin Joko CS masih baik-baik saja Bahkan masih bisa naik sepeda sama pasangan masing-masing
Gino CS lantas membawa Joko CS berdiri dan memapah mereka menuju kamar, setelah membaringkan Joko CS di tempat tidur kemudian mereka lari menuju tempat obat dan ke dapur untuk mengambil air putih
Setelah mengambil obat dan air putih mereka Langsung kembali dan obat pereda mual pada Joko cs
Karena masih merasa khawatir akhirnya Gino Beben maupun Edo tidur bersampingan dengan Joko Indro maupun RoniPagi hari pun tiba
Wulan Ria Santi maupun Lili pun mengecek kamar tidur Gino cs
Namun Ketiga orang itu tidak ada di kamarnya hal itu membuat Wulan and the geng khawatir namun kekhawatiran itu sirna ketika melihat Gino Beben Edo keluar dari kamar Joko csKarena merasa heran Gino CS biasanya bangunnya berbarengan dengan Joko CS namun kini tidak sepertinya Joko CS masih tertidur pulas di kamar mereka
Lantas melihat ekspresi bingung Wulan and the geng Gino and the geng pun mengerti dan lantas Menjelaskan di mana Joko and the gang berada
Setelah dijelaskan bahwa Joko and the geng kembali jatuh sakit jam 03.00 dini hari maka Wulan Ria Santi pun masuk ke dalam kamar
Setelah Wulan Ria dan Santi melihat langsung wajah pucat cowok-cowok mereka pun Lantas duduk di pinggir kasur sambil mengelus kepala mereka
Joko Roni maupun Indro yang merasakan ada yang mengelus kepalanya perlahan membuka mata meskipun kepala mereka kini sangat sangat pusingWulan Ria Santi yang sadar bahwa Cowok cowoknya terbangun pun tetap mengelus kepalanya
Joko Roni Indro pun merubah posisi menjadi untuk bersandar pada bahu perempuannya
Dan kembali memejamkan mata ketika rasa pusing itu kembali
Wulan Ria Santi yang sadar jika laki-lakinya merasakan pusing pun memijat secara perlahan kepala mereka
Wulan CS: makan ya habis minum obat baru tidur lagi sambil aku temenin kata wulan CS dengan lembut
Namun Joko cs pun mengeleng sambil memejamkan matanya
Joko CS: kepala kami sangat pusing
Kata mereka sambil menikmati pijitan para perempuan, pusing yang mereka rasakan berangsur-angsur hilangWulan Ria Santi sebenarnya khawatir atas apa yang Joko CS derita selama ini terlebih lagi kalau sakit mereka tidak pernah bicara meskipun itu sangat-sangat menyakitkan tapi bisa-bisanya mereka menyembunyikan dengan cara senyuman manis namun ketika malam hari mereka hanya bisa menangis menahan rasa sakit itu dengan suara sangat kecil namun setiap malam Wulan CS tahu ada isak tangis dari tiga cowok di hadapannya kini
Back to Story
Wulan Ria Santi: kalian itu kalau nggak enak badan bilang dari malem supaya bisa ada yang ngurus, udah bikin orang khawatir juga kalau kayak gini yang ada kita semua merasa nggak berguna karena nggak bisa bantu apa-apaKemudian Joko Indro roni mengelus pipi ceweknya masing-masing dengan sangat lembut meski kini suara mereka habis dikarenakan pukul 03.00 pagi tadi mereka muntah sangat banyak namun dengan tatapan mata saja Wulan CS sudah bisa mengerti