Pagi pertama ngekos, Ibel gabut tiada tara. Karena masih hari pertama buka, kost an masih sepi hanya ada dia dan penghuni kamar nomor 1, laki laki yang tadi dipanggil Bonar oleh ibu kost yang sudah tiba lebih dulu sebelum dirinya.Ibel tersenyum saat cowok bernama Bonar itu datang membawa dua botol teh pucuk yang salah satunya diberikan untuknya.
"Makasih" kata pertama Ibel yang keluar setelah dua jam berada di kost an.
"Ibel ya, kamar no. 7?" Sapa Bonar yang langsung dijawab Ibel dengan anggukan dan senyum tipis
"Sekolah dimana?" Lanjutnya bertanya.
"SMA Garuda bang" jawab Ibel sopan.
Bonar mengangguk,
"Kenal Jo dong berarti?" Tanya Bonar lagi.
Ibel tertegun kemudian mengangguk kikuk.
"Dia juga mau ngekos disini, mungkin sejam lagi dateng soalnya tadi ngabarin udah dijalan" lanjut Bonar menjelaskan.
Ibel tersenyum samar. Diam diam merutuk dalam hati kenapa bisa tanpa sengaja mendapat kost an yang sama dengan musuh bebuyutannya di sekolah.
...
Dua motor dengan masing masing dikendarai dua orang laki laki dan perempuan tiba di depan kost.
"Hai, mau ngekost disini juga ya mbak?" Sapa gadis kucir kuda yang membawa helm bertuliskan namanya, Sabrina. Setelah turun dari motor.
Gadis tinggi yang disapa langsung tersenyum mengangguk lalu menghampiri Sabrina, si gadis kucir kuda yang tadi menyapanya ramah. Menepi memberikan jalan Jo, teman laki laki yang datang bersamanya dan laki laki yang datang bersama Sabrina untuk memarkirkan motor di garasi kost-an.
"Iya, oh iya nama aku Wulandari, panggil aja Wulan. Kelas XI dari SMA Garuda" katanya memperkenalkan diri.
Sabrina mengangguk antusias lalu membalas jabatan tangan Wulan dengan semangat.
"Sabrina, panggil aja Brina. Aku kelas X dari SMA PERIDANA. Oh iya, ini Bang Angga kakak kelas aku yang mau ngekos disini juga. Makanya kita bareng hehe" jelasnya sambil mengenalkan Angga, cowok yang datang bersamanya tadi setelah kembali dari memarkirkan motornya.Wulan mengangguk tersenyum.
"Wulan" katanya mengulurkan tangannya kearah Angga."Angga"
Angga hanya mengangguk singkat tanpa membalas uluran tangan Wulan.Wulan menurunkan tangannya lalu tersenyum canggung menanggapi ketidak ramahan Angga.
"Oh Iya, ini Jo. Jo, ini Sabrina dan ini Angga" lanjut Wulan mengenalkan Jo pada mereka berdua.
Jo mengangguk. Lalu bersalaman dengan Sabrina tapi tidak dengan Angga. Karena cowok itu sudah masuk duluan sebelum Jo mengulurkan tangan kearahnya.
Jo menegakkan alisnya bertanya pada Sabrina. Sabrina hanya balas senyum tak enak,
Memang dasar Angga!.
"Kamar no. 2, kamar no. 3, kamar no. 6, kamar no. 8" kata Bonar membagi kunci kamar kepada Angga, Jo, Brina dan Wulan secara berurutan. Setelah sesi penjelasan dirinya yang harus terpaksa menggantikan ibu kost yang sedang pergi untuk membagikan kunci kamar penghuni kost yang baru datang dan perkenalan singkatnya dengan keempat bocah bocah itu
"Kok acak? Udah ada penghuninya emang?" Tanya Jo.
Bonar mengendikan bahunya tak tahu.
"Udah dibooking kali" jawabnya santai."Lo pikir hotel apa bang haha" candanya sambil meninju pelan lengan Bonar.
"Kalau hotel bukan booking dong"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRAMA MELATI
Random(ON GOING) Asrama 'MELATI', kost kostan putra putri yang dihuni berbagai macam manusia random yang penuh drama, gimick dan rahasia. "BALIKIN KOLOR GUE WOY" "Astaga brisik" "Sini lo kampret balikin" "Emang ya, gak ada ayem ayemnya disini tuh, penghun...