4. Weirder, Hotter, Wilder.

919 24 1
                                    

"when were you two become friends? You and harry?" tiba-tiba Cassandra ngomong dengan nada bahagia ala cewe-cewe popular.

"A couple years ago maybe, i don’t know exactly when." Jawab gue mencoba terlihat sok cuek.

"omg! that's so long. How can you being so loyal? That's amazing!" kata Cassandra seketika exicted.

"I dunno." Balas gue singkat. Gue mengutuki Harry untuk membawa cewe ini kemari lalu mereka semua pergi ke dalem studio entah ngapain sementara gue ditinggal berdua di sini. I swear i rather be alone.

"Ahh you know, harry ask me to his house last night and he just wanted to tell you that he want to spend his christmas eve with me but then you weren't there and he start to panic." kata Cassandra. YEAH BIATCH HE WISH I WAS THERE. "but well, we finally go to his house..” lanjutnya. YOU DON’T SAY.“I think his house is amazing! don't you think?’ kata Cassandra lagi. SHE SAID WHAT? THAT BITCH SAY WHAT?

Walalupun dalem hati gue udah berteriak-teriak karena ga setuju Cassandra ke rumah Harry, tapi ujung-ujungnya gue hanya menjawab, “yeh.”

"I wonder why harry can have a bestfriend like you.." kata Cassandra.

Gue akhirnya menoleh ke arah Cassandra dan mengerutka dahi gue, "what do you mean?" tanya gue sensi.

"you know.. I mean he must be have a beautiful girl as his bestfriend or something more than 'you'." kata Cassandra dengan senyum.

She's fucking smiling. Oh God, I think I wanna slap her... With a chair... that wrapped with a nail(s). "I think its because he didn't look a girl from outside." Kata gue mencoba buat terdengar biasa aja dan sebijak mungkin.

"And i guess you shouldn’t ruin his love life." Kata Cassandra melanjutkan obrolan yang entah tujuannya muara mana.

"what do you mean? where will you bring this converstation?" tanya gue muak.

"I mean.."

"can you just bring me to the point?" kata gue memotong apapun yang akan dikatakan Cassandra.

"the point is, you should stop act like you’re the only girl in his life.” Kata Cassandra tegas.

Gue tertegun sejenak, "well I've think about it.." kata gue berusaha jujur.

"that wasn't enough, babe! Do something, its so useless if you already think about it but you doesn't do something with it. You need to make a space, between you and harry. I mean, like giving other girls chance to get close with him." kata Cassandra dengan muka sosoan.

"but.. he doesn't even say that! I bet he doesn't hate me or something like that!" kata gue ngotot.

"ugh, are you stupid?” kata Cassandra membuat mata gue hampir keluar.“He's not going to tell you that you're really bugging him. I even think that he’s boring to see your face for years.Don't you see? He didn't take you to his home on chirstmas eve when you usualy do it. Well,Just. Think. About. It." kata Cassandra. Dan gue bingung mau jawab apa.

Kata-kata yang disampein Cassandra emang penuh arti. Gue gatau harus ngapain. Ga mungkin kan gue menjauh gitu aja dari Harry supaya dia memliki waktu untuk kenal dengan cewe-cewe lain disekitar sana? Atau mungkin? Mungkinkah gue harus merelakan Harry mendekati cewe manapun yang dia inginkan? Mungkinkah gue emang gabisa manggil setiap cewe yang deket sama Harry sebagai bitch? Mungkinkah Harry bosen ngeliat gue selama bertahun-tahun? Mungkinkah Harry merasa terganggu dengan adanya keberadaan gue? Mungkin. Semuanya mungkin. UGH. PERSETAN EMANG.

Gue masih ngelamun sampai akhirnya Simon keluar dari dalem studio diikuti Harry dan yang lain. Saat gue ngeliat Niall keluar dari studio, gue langsung narik Niall dan pergi keluar ruangan tanpa sepatah kata meninggalkan orang-orang dengan kebingungan mereka masing-masing.

One of The BoysWhere stories live. Discover now