9. Rumah Sakit, Dan Sebuah Sayat

41 13 40
                                    

Annyeong bestieee🤗

Welcome to story GalangDea☺

Absen dong jam berapa kalian bacan nya?

Jangan lupa vote ya🤗

***

Galang terbangun dari tidurnya, dengan nafas yang sedikit tersenggal, karna mimpi buruk, ia berusaha meredamkan deru nafas-nya, dikarnakan bu Dea, wanita itu tengah terdidur, cowok itu melirik pergelangan tangannya, untuk melihat jam yang cowok itu kenakan.
Setelah-nya dengan perlahan, Galang berjalan menuju dimana letak air berada, cowok itu meneguk habis botol air minum itu, lalu dengan gerakan pelan, Galang mengendong bu Dea, ala bridle style, dan merebahkan, tubuh bu Dea, di atas kasur mini, yang berada di rumah pohon itu.

"Cantik bangt sih, pacar aku ini," Seru Galang, sembari menyampirkan anak rambut, yang sedikit menutupi wajah wanita itu.

Setelah itu Galang, cowok itu beranjak dari sana, dan berakhir ia mendarat kan bokong-nya di kursi, jangan lupakan jemari-jemari cowok itu, tengah menari indah di benda pipih berwarna hitam itu.

Setelah hampir satu jam, Galang menunggu bu Dea terbangun, di tambah, saat Galang melirik jam yang berada di tangannya, sudah menunjukan pukul delapan lebih sepuluh menit malam. tetapi bu Dea kekasih nya itu masih senantiasa teridur.
Karna lapar, Galang tadi sempat memesan makanan melalui aplikasi grab food, namun Galang belum bisa memakan-nya, cowok itu masih menunggu kekasihnya terbangun.

"Astagfirullah, udah malem?" Seru bu Dea, saat wanita itu terbangun, lampu sudah menyala, bahkan saat melihat ke arah luar jendela hari sudah gelap.

"Baru jam delapan kok sayang," Ucap Galang, dengan nada santainya.

"Ya ampun, aku tidur lama banget," Kaget wanita itu.

"Makan dulu sini," Lontar Galang, tanpa mengadihkan pernyataan dari keasih-nya itu.

Bu Dea mengangguk lucu, wanita itu dengan segera, mengampiri Galang yang sudah duduk di depan meja.

"Aku gak tau makanan kesukan kamu, tapi kamu sering bawa makanan ini ke sekolah," Ucap Galang, dengan pandangan mata yang mengarah, pada makanan yang berada di depan-nya.

"Iya, keseringan juga kamu yang makan, dari sebelum kita pacaran, malakin aku mulu," Jelas bu Dea, guru itu terlihat menampilkan, senyuman menggoda, bahkan kekehan kecil-nya.

Galang menyengir kudua, kalau di ingat-ingat, memang dulu Galang sering memalaki makanan milik bu Dea, bahkan, dulu Galang, pernah dengan sengaja tidak membawa uang, untuk bisa, mendapatkan makanan dari bu Dea.
Maklum ya guys, Galang kan gak tau malu, tapi tenang Galang ganteng kok, hahaha.

"Mau tau, nggak kenpa aku kayak gitu dulu?" Tanya Galang, cowok itu bahkan, tengah tersenyum-senyum sendiri kala mengingat kelakuan-nya dulu.

"Kenpa?" Tanya balik, bu dea, wanita itu mengerunyutkan dahinya, tanda bertanya.

"Karna itu, adalah cara aku supaya deket terus sama kamu," Lontar Galang, tak lupa cowok itu menampilkan senyum kahas milik-nya, membuat bu Dea, wanita itu salah tingkah di buat-nya.

Bu Dea tersenyum malau, wanita itu merasa bahwa, cara Galang yang unik untuk mendekati nya, adalah cara dia untuk menghilangkan rasa trauma-nya dulu, ia di dekati dengan cara sederhana, serta jatuh cinta dengan cara sederhana pula.

GalangDea (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang