Annyeong bestie🤗
Welcome to story GalangDea☺
Selamat membaca🤗
Jangan lupa votenya ya
Tinggalin jejak juga dengan komen😉
***
"Jelasin!" Ucap cowok itu, dengan wajah tanpa ekspresinya itu.
Galang dan bu Dea yang mendengar hal itu sontak diam, kaget sekaligus tak menyangka keduanya rasakan, bagai mana bisa Bagas ada di uks? Sedangkan tadi cowok itu jelas terlihat pergi ke kantin.
"Lo mau gue yang nyimpulin sendiri?" Tanya Bagas penuh dengan intimidasi.
Galang benar-benar merasa tenagah di introgasi guru bk saat ini, bayangkan saja wajah Bagas yang selalu datar kini berubah mengintimidasi.
"Apa yang lo simpulin?" Tanya Galang dengan sedikit memberanikan dirinya.
"Perpus, parkiran, kelas, dan sekarang uks, Menurut lo? Apa salah kalo gue simpulin kalian-" Bagas cowok itu sengaja menggantungkan ucapan-nya, cowok itu ingin melihat reaksi Galang seperti apa.
Galang menaikan sebelah alisnya, tanda menunggu ucapan selanjutnya yang akan Bagas ucapkan, sementara bu Dea guru itu terdiam, dengan kepala yang menunduk, jujur saja ia takut Bagas menilai ia sebagai guru yang tidak propesional, dan menilai buruk dirinya, meningat ia berpacaran dengan muridnya sendiri.
"Pacaran," Lanjut Bagas dengan senyum samriknya, membuat Galang sedikit ngeri Dengan senyum yang di lontarkan Bagas kali ini.
"Lo ta-"
"Ibu tau kan ini salah? Lalu memgapa ibu melakukannya? Ibu cantik, saya akui itu, tapi apa harus sama murid sendiri?" Lontar Bagas, dengan nada datarnya, cowok itu seolah tidak mempunyai hati nurani saat ini, sontak ucapan Bagas kali ini membuat Galang menahan marah, dan menggepalkan kedua tangan-nya erat, di sisi celana abu-abu milik cowok itu.
"Cukup Gas lo gak tau apa-apa" Bentak Galang dengan amarahnya, cowok itu tidak setuju dengan penuturan Bagas, apalagi mengenai bu Dea, kekasihnya sendiri.
"Gue gak tau apa-apa, tapi gue bersedia dukung kalian," Jawab Bagas, kini ekspresi cowok itu berubah datar, sontak saja bu Dea yang tadinya menunduk dengan refleks mendongkak, melihat ke arah Galang dan Bagas secara bergantian, jujur saja ia tak menyangka akan mendapatkan pernyataan ini dari Bagas.
***Kini Galang cowok itu tengah berada di kamar Bagas, cowok itu tengah bercerita awal mula dirinya berpacaran dengan bu Dea, meski respon Bagas yang hanya datar dan cuek, Galang yakin dalam hati cowok itu berbeda.
"Tapi gue heran ko-" Ucapan Bagas terpotong kala, deringan ponsel milik Galang berbunyi dengan nyaring, sontak saja Galang melihat siapa yang menelponnya.
"Siapa?" tanya Bagas kala Galang, cowok itu merijek panggilan tersebut.
"Nomer gak di kenal lagi," Jelas Galang, namun lagi, dan lagi saat Galang hendak berbicara, deringan ponselnya kembali berbunyi dengan nyaring, membuat Galang refleks melihat siapa yang menelponnya.
Galang berdecak kesal, nomer ini sama dengan nomer yang menguhbunginya secara terus menerus tadi siang."Angkat aja, siapa tau penting," Seru Bagas, kala meliaht Galang, yang hendak merijek kembali panggilan tersebut, membuat Galang yang sudah kesal berdecak dan mau tidak mau, cowok itu menagakat panggilan via telepon itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GalangDea (On Going)
Fiksi RemajaGalang adi gandala,seorang cowok berumur 18 tahun yang mencintai gurunya sendiri,cowok paling nyebelin sesma merpati. menjahili,dan menggoda guru bernama dea anisa sudah menjadi kebiasaan bagi cowok itu,hingga tanpa guru itu sadari ia suadh jatuh ci...