Seperti kata Jungkook, apapun yang ia inginkan akan ia dapatkan bagaimanapun caranya. Bahkan hawa dingin yang mulai menyusup mantelnya ia hiraukan demi menaiki kuda hitam milik Taehyung.
"Pelankan laju kudamu baby."
Jungkook memutar bola matanya malas, hey akan sangat sayang sekali jika kuda segagah dan sekeren ini tidak digunakan dengan benar. Bukannya memperlambat laju kudanya Jungkook justru semakin semangat memainkan tali kekang kuda yang ia tunggangi.
"Kau tak perlu takut aku menjatuhkanmu ke tanah Kaisar. Aku adalah penungang kuda terbaik di sekolah lamaku. Dan kau harus bangga dengan itu."
Ya Jungkook benar benar dapat menunggangi kuda gagah milih Taehyung, buktingya sekarang ia sedang menunggangi kuda tersebut dengan Taehyung yang ia bonceng dibelakangnya.
Tak tangung tangung bahkan sekarang sebelah lengan kokoh Taehyung melingkar apik di pingang rampingnya. Sementara tangannya yang sebelah lagi ia gunakan untuk ikut mengengam jemari Jungkook yang sedang menarik tali kekang.
Bukannya Jungkook tak menolak sentuhan Taehyung, hanya saja setiap kali ia memberontak atau melayangkan protes maka lilitan Tahyung semakin erat seolah jika lilitan itu longar Jungkook akan jatuh. Bukan hanya itu, bahkan Taeyung mengancam akan menjatuhkannya dari kuda jika berani macam macam. Jadi Jungkook nurut nurut aja waktu dibilangin, padahal ia tau Taehyung tak akan setega itu dengannya.
Cukup sulit sebenarnya membawa beban yang lebih berat dari tubuhnya sendiri. Tapi mau gimana, ia sudah kepalang ingin. Toh kudanya juga terlihat biasa biasa saja mendapat beban tambahan seperti dirinya.
"Sekolah? Hey berapa usiamu?", Taehyung mengernyit heran. Harimau kecil mengemaskannya bersekolah?
"23 tahun, usia yg sudah legal ngomong ngomong."
Taehyung terperangah, 23 tiga dia bilang? Hey bahkan usianya sudah 48 tahun saat ini. Dan matenya baru 23? Yah walaupun ia juga tau jika manusia setengah iblis sepertinya akan memiliki umur yang relatif lebih panjang daripada manusia kebanyakan. Jadi usia 48 tahun masih terlihat seperti usia 25 tahun manusia biasa. Oh god, damn it!
"Ah aku mendapatkan pupus muda ternyata.", lirihnya.
***
Setelah acara mari menunggangi kuda di derek belakang tadi, kini Jungkook sedang berkutat dengan beberapa kuas dan kanvas. Melukis. Salah satu hobi Jungkook sebenarnya, namun ia sudah lama tak menikmatinya karena sang appa melarang keras hobi Jungkook satu ini. Bukan hanya melukis, banyak kegiatan Jungkook yang dilarang appanya.
Udar diluar semakin dingin ngomong ngomong dan tubuh Jungkook belum dapat beradaptasi dengan suhu minus ini. Alhasil ia memutuskan untuk masuk ke kamarnya dan berganti mantel yang lebih nyaman untuk dikenakan di dalam ruangan.
Sementara itu di sudut kamar terlihat Hoseok yang berdiri tegap mengawasi semua pergerakan tuannya itu. Ya hanya Hoseok, karena hanya dia salah satu dari segelintir orang yang bisa mengakses masuk kamar milik Kaisar kerajaan Eirlys ini.
Taehyung? Ah jangan tanya lagi ia sebuk, terlebih saat ini ia harus mengurus banyak hal untuk mate nya nanti.
Kembali lagi ke Jungkook yang saat ini sedang tersenyum puas melihat hasil lukisannya. Pemilik tangan berotot namun lembut tersebut beralih menatap ke luar balkon kamarnya. Salju sedang turun saat ini, dan udara terasa semakin dingin saja untuknya padahal perapian sudah dinyalakan sejak tadi tapi tatap saja hawa dingin masih bisa menerobos mantelnya.
"Hoseok-sii apakah aku bisa meminta secangkir coklat panas?"
Hoseok dengan cepat menganggukkan kepalanya, keingginan tuannya adalah sebuah perintah. "Tentu Yang Mulia, apapun untuk anda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Elsewhere Kingdom (Vkook)
FantasyPengalaman pertama Jungkook membaca sebuah buku Fantasi membawanya ke sebuah tempat tak terduga "Kerajaan Eirlys". Tempat yang memiliki aliran darah Keturunan Dewa adalah yang berkuasa. Sebuah kerajaan antah beranta tempat Jungkook terdampar setelah...