"DIAM KAU!"
"Ayo ikut aku"ucap pria dihadapannya sambil menarik tanganya. Dahyun yang ditarik paksa merasa kaget dan merasa sakit pada pergelangan tangannya. Dia melihat kearah pemuda yang berdiri tidak jauh darinya, wajahnya tidak terlalu jelas dia lihat. Dahyun bergumam kata tolong, namun pemuda itu hanya diam dan terus mengikuti mereka.
Kini mereka sudah bergabung dengan yng lain nya. Ternyata memang benar apa yang dikatakan lelaki itu, bahwa tempat ini tidak baik untuknya. Terlalu banyak lelaki dan ternyata perempuan hanya ada tiga orang. Ah, dahyun kira masih ada lagi perempuan didalam. Ternyata tidak. Dia seharusnya mendengarkan omongan lelaki itu.
Kini dahyun mulai berontak untuk melepaskan genggaman tangan pria mabuk itu, namun semakin kencang digenggam saat dia berusaha melepaskan.
Dan tanpa disangka, dahyun didorong hingga tersungkur ke kursi sofa dan pria mabuk itu mulai menarik baju dahyun. Dahyun yang diperlakukan seperti itu tentu kaget dan berontak mempertahankan bajunya. Namun ada tangan lain yang memegang kedua tangannya dari atas.
Dahyun mulai berontak ketika dia merasa kedinginan, karena ternyata bajunya sudah terlepas dari tubuhnya. Dirinya bergetar ketika tiga pria melakukan hal yang tidak dia duga, dan dahyun menangis terisak karena perbuatan tiga pria itu. Yang salah satunya baru dia lihat berada dibawah nya.
Dahyun melihat ke arah seorang pria yang hanya diam berdiri ditempat nya, di pintu masuk yang tadi mereka masuki. Dahyun meminta tolong pada pria itu dengan tatapan tanpa mengeluarkan suara, dapat dahyun lihat dia memulai mendekat dan mendorong satu persatu ketiga pria itu.
Dahyun terbangun dari tidurnya. Dia bermimpi buruk. Kejadian malam itu, seketika muncul dalam mimpinya. Badannya gemetar, dia meraih gelas berisi air di samping kasurnya. Dia minum hingga tandas. Mimpinya itu, kenapa dia bisa bermimpi seperti itu. Setelah sekian lama dia melupakan kejadian itu, kenapa kini muncul melalui mimpi.
Dahyun melihat jam di meja, waktu menunjukkan pukul 06.00 dan dia pun langsung bangun untuk mandi, agar dia terlihat segar. Mimpinya itu, lelaki itu tak jelas dilihatnya, namun terasa familiar lelaki itu ada dalam mimpinya. Dia buru-buru mandi dan segera ke toko untuk mempersiapkan hal-hal yang biasa dia lakukan, untuk mengisi tokonya sebelum tokonya buka. Dahyun akan menganggap mimpi itu tidak nyata, tapi hati kecilnya berkata ada hubungannya dengan lelaki itu.
°°°
Dahyun sudah selesai menyiapkan segala sesuatu untuk tokonya, kue yang dibuat sudah jadi setengahnya untuk untuk dia pajang di bagian etalase nya.
Membalik tulisan close menjadi open, para pengunjung yang rela mengantri akhirnya masuk satu-persatu. Para pengunjung rela menunggu hanya untuk dapat menikmati kue dari toko rotinya.
Dahyun bersyukur bahwa tokonya yang setelah beberapa tahun tutup karena orang tuanya meninggal, setelah buka kembali tak membuat sepi pengunjung. Justru saat pertama kali buka, setiap ada yang datang selalu mengatakan "syukurlah tokonya buka kembali, setelah beberapa tahun tutup. Aku sangat merindukan kue toko ini" hatinya menghangat hanya mendengar itu.
Terlalu sibuk dengan pesanan para pembeli, dia tak sadar ada seseorang yang memperhatikannya dari luar.
"Dia hidup bahagia setelah kejadian itu. Aku yang selalu di hantui rasa bersalah"
Orang itu merasa hidup Dahyun bahagia, tapi sebenarnya Dahyun tidak baik-baik saja. Apalagi setelah kejadian itu. Butuh upaya besar serta support dari orang terdekat, untuk Dahyun dapat bangkit dan kembali tersenyum.
"Permisi. Saya 1 pesan coklat cake dan 1 ice machiato"ucapnya menatap wajah Dahyun lekat
Dahyun tak sadar diperhatikan sebegitu lekatnya, karena matanya sibuk melayani. Orang tersebut semakin menatap tajam ke arah Dahyun, ketika dia merasa Dahyun tidak tahu jika diperhatikan.
"Semuanya 8000 won"ucap Dahyun
Orang tersebut memberikan uang selembar 10000 won dan Dahyun menerimanya lalu mengembalikan uang dengan uang yang berbeda.
"Silahkan duduk terlebih dahulu dan ini nomor untuk pesanan anda"ucap Dahyun tersenyum
Lelaki tersebut menerima dan mencari tempat duduk yang tak jauh dari Dahyun. Tempatnya duduk, sangat dapat dengan jelas melihat Dahyun didepan sana yang sedang melayani pembeli.
°°°
Yoongi yang baru saja selesai dengan urusan kantornya, dia segera melajukan mobilnya untuk ke toko dahyun. Seperti yang dikatakan sebelumnya, menjadi rutinitas Yoongi jika dia senggang untuk ke toko rotu Dahyun.
Setelah menempuh perjalanan 30 menit, dia pun sampai. Setelah memarkirkan mobilnya, dia masuk ke dalam toko roti yang lumayan ramai.
"Oh kau datang?"tanya Dahyun ketika melihat Yoongi datang
"Iya"jawabnya
"Seperti biasa?"tanya Dahyun
"Bisa tolong ganti cake nya dengan tiramisu?"tanya Yoongi
"Tentu"jawab Dahyun tersenyum
"Berapa totalnya?"tanya Yoongi lagi
"8000 won"jawabnya
Setelah Yoongi duduk di kursi dekat jendela. Dia melihat sekeliling ruangan itu yang cukup ramai. Matanya seketika membulat ketika mendapati seorang pria sedang menikmati secangkir kopi dan kue dihadapannya. Sambil menatap kearah, Dahyun.
Yoongi ingin berdiri, tapi dia urungkan. Jika dia sampai ketahuan, semuanya bisa kacau. Yoongi tidak ingin membuat keributan, apalagi dihadapan Dahyun. Kebetulan, pesanannya datang. Dia akhirnya menikmati pesannya, dengan matanya yang terus mengawasi pria tersebut. Jantung Yoongi berdegup tak karuan dan gelisah seketika menghinggapi hatinya. Yoongi sangat takut jika pria itu, akan membuat kekacauan. Tetapi, ternyata tidak. Hingga pria itu pergi dari toko roti tersebut. Yoongi bernafas lega. Tidak ada keributan yang terjadi.
"Kamu kenapa?"tanya Dahyun
Yoongi kaget ketika Dahyun menatapnya. Dahyun mengikuti arah pandangan Yoongi, yang memperhatikan seorang pria yang baru saja keluar.
"Kamu kenal pria tadi?"tanya Dahyun
"Tidak"jawab Yoongi cepat
"Baiklah"balas Dahyun sedikit ragu
Sebenarnya Dahyun ingin menjaga jarak dengan Yoongi karena beberapa waktu lalu, tapi hati kecilnya mengatakan bahwa Yoongi tidak jahat. Hati dan pikirannya tidak sejalan, tapi tubuhnya tetap melakukan sesuai kata hatinya. Sebelum dirinya menemui Yoongi, ada perdebatan batin dalam dirinya. Untuk dia menghampiri Yoongi, atau tidak. Tapi ternyata, dia mengikuti kata hatinya. Toh kata hati, tidak pernah berbohong. Gitu pikirnya.
"Ternyata kau sudah bertemu denganya, Yoongi"
.
.
Terima kasih untuk yang masih baca story ini. Meskipun yang vote hanya sedikit, tapi tidak apa. Aku berterima kasih untuk yang udah mau memberikan vote dan komennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah Dahyun | DAHYUN X SUGA
FanfictionDahyun yang memiliki tingkat kepingin tahuan yang begitu tinggi, membawanya kedalam suatu masalah yang membuatnya menyesal. Dan mempertemukan nya dengan pria yang akan mengisi hari-hari nya karena merupakan tanggung jawab yang harus pria itu lakukan...