KD 3

281 43 1
                                    

Dahyun membuka matanya secara perlahan karena sinar matahari yang mengganggu tidurnya. Dia membuka matanya dan mendapati dirinya di sebuah kamar bernuansa putih. Ini bukan Kamarnya. Lalu kamar siapa? Dan aroma nya seperti obat-obatan.

Saat sedang asyik dengan pikirannya, suara pintu terbuka menyadarkannya dari lamunan. Dia melihat sang kaka dengan pakaian yang sedikit berantakan dan mata sembab. Tunggu. Sembab? Apa sang kaka habis menangis? Ada apa sebenernya?

Dahyun mencoba bangun dan dia merasakan sakit di tubuhnya, lebih tepatnya di daerah kewanitaanya. Tunggu. Sakit? Jadi semalam dia tidak bermimpi? Dia mengalami kejadian itu? Dan itu nyata? Dahyun merasakan seketika dunia nya hancur dan melihat sang kaka yang menangis kembali begitu melihat dirinya.

"mas? Apa yang Sebenarnya terjadi?" tanya dahyun kepada sang kaka. Tidak kunjung mendapat jawaban, dahyun pun memegang tangan sang kaka yang sudah berdiri dekat dengan nya

"mas? Apa yang terjadi kepadaku? Tolong katakan" ucap dahyun

"kamu... Kamu.. Hiks hiks" ucap sang kaka yang tidak sanggup mengatakan yang Sebanarnya kepadanya

"mas tolong jawab, mas jangan nangis dong" ucao dahyun yang ikut menangis

"kamu mengalami pelecehan seksual. Kamu diperkosa, hyun" ucap sang kakak. Untuk kesekian kalinya, dirinya merasa dunianya hancur dan berhenti seketika.

"engga, engga mungkin. Itu hanya mimpi. Mas, tolong katakan padaku itu hanya mimpi. Aku hanya mimpi" ucap dahyun

"sayangnya tidak, hyun" ucap sang kaka

Dahyun menangis, dan tangan yang mencoba untuk membersihkan yang entah membersihkan apa. Sang kaka yang melihat itu dengan cepat memeluknya.

"LEPAS. LEPASIN AKU. AKU UDAH TIDAK SUCI LAGI. AKU UDAH KOTOR. LEPASIN AKU. LEPAS" ucap dahyun menangis sambil berusaha berontak melepas pelukan sang kaka. Sang kaka yang mendengar itu merasakan hatinya sakit. Adik perempuan yang sangat dia sayangi dan dia jaga, harus merasakan hal semacam ini. Dirinya berjanji, jika dia menemukan pria itu akan dia habisi bahkan dia bunuh agar lenyap dari bumi ini. Itu janji sang kaka, seokjin untuk adiknya.

Dan seorang perempuan dengan dua anak kecil yang melihat itu dari balik pintu pun menangis melihat sang adik ipar kesayangan nya harus mengalami hal pahit itu. Dia memeluk kedua putri nya, si kembar yang berumur 2tahun. Yang ikut menangis mendengar sang ayah dan sang tante menangis didalam.

kisah Dahyun | DAHYUN X SUGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang