KD 2

425 49 6
                                    

Awal Kejadian

Dahyun yang saat itu baru pulang kuliah di semester awalnya, mengharuskan pulang larut malam karena tugas kelompok yang mendukung dirinya pulang larut.

Dahyun sebenarnya ditawari oleh temannya, sinb untuk pulang bareng bersama nya karena dia membawa mobil. Namun dahyun menolak dengan alasan sang kaka yang akan menjemput nya. Memang benar, sang kaka, Kim Seokjin yang akan menjemput nya. Namun saat sinb sudah pulang terlebih dahulu, sang kaka mengabari jika dirinya harus menyelesaikan tugas kantornya segera dan masih banyak yang harus dikerjakan.
.

Disinilah dahyun, disebuah jalan sepi pada malam hari. Dikarenakan sudah tidak ada kendaraan umum yang lewat pada jam 10 malam, jadilah dahyun berjalan kaki dari restoran tempat dia bekerja kelompok. Sebenarnya sang kaka sudah menyuruhnya untuk meminta jemput sang kaka ipar, hanya dahyun terlalu tidak tega jika kaka iparnya harus menjemput nya.

Butuh waktu beberapa menit, ah mungkin beberapa jam. Karena sudah sejam pun dahyun jalan, dia rasa tidak juga sampai rumah. Apa mungkin dia tersesat? Tidak. Ini benar jalan menuju rumahnya. Tapi, tunggu. Ada apa keributan disana? Bukan ribut orang berkelahi, tapi ribut seperti ada sebuah pesta.

Karena jiwa dahyun yang terlalu ingin tahu, maka dia menberanikan diri untuk melihatnya. Mengintip dari balik pepohonan tinggi. Dilihatnya pesta yang sangat menakjubkan. Seperti pesta pernikahan. Dahyun pernah melihat pesta pernikahan bertema pantai begini, tapi tidak secara langsung seperti ini.

Dahyun asyik menatap dari kejauhan, tanpa sadar jika beberapa pasang mata menyadari keberadaan nya. Seorang lelaki mendekati dahyun dan berdiri dihadapannya.

"apa yang sedang kau lakukan?" tanya pemuda itu sambil menatap dahyun

Dahyun yang kaget dengan itu, langsung jatuh terduduk.

Brug

"hey, kau tak apa?" ucap pria itu lagi

Dahyun diam beberapa saat dan kemudian menjawab pertanyaan itu. "ya, aku baik-baik saja" ucap dahyun mencoba berdiri

Saat mencoba berdiri, ada sebuah tangan yang mengulur dihadapannya. Ternyata tangan pemuda itu. Dahyun pun Menerimanya dan lantas berdiri.

"terima kasih" ucap dahyun saat sudah berhasil berdiri

"ya,sama-sama" ucap pria itu
"sedang apa kau dibalik pohon tadi? Sedang mengintip?" tepat. Pertanyaan pemuda itu membuat dahyun menelan ludahnya

"ti.. Tidak.. Aku hanya penasaran ada acara apa. Tadi saat aku sedang berjalan sekitar sini, aku mendengar keributan. Aku kira ada perkelahian atau apa, ternyata sebuah pesta" ucap dahyun jujur

"baiklah, kukira kau sedang ingin membuat sesuatu"ucap pemuda itu

" maksudnya? "tanya dahyun tidak mengerti

" tidak ada. Sudahlah, sekarang lebih baik kau pergi dari sini. Tidak baik berada di sini. Terlalu banyak pria disini dan kau perempuan"ucap pemuda itu. Padahal dahyun dapat melihat jika ada perempuan juga disana, tapi ya sudahlah. Dahyun pun pamit pulang.

Saat akan berbalik badan, tangannya ditarik oleh seseorang. Dahyun pikir pria itu, namun saat melihat nya. Bukan. Dia bingung siapa pria ini.

"mau kemana nona cantik?" ucap pria itu. Sepertinya agak mabuk. Ah bukan agak lagi, tapi memang mabuk.

Dahyun segera mencoba melepaskan genggaman tangannya, namun terlalu kencang dan tidak dapat dia lepaskan.

"tolong biarkan saya pergi" ucap dahyun ketakutan

"pergi? Tapi pesta nya belum selesai. Benarkan suga?" tanya pria itu kepada pria yang tadi melihat dahyun pertama kali

"tidak. Pesta nya sudah selesai. Kamu silahkan pulang, pasti orang rumah mu pada mencari mu" ucap pemuda itu

"hey.. Tidak suga. Acaranya belum selesai. Kita masih harus menikmati penutupnya" ucap pemuda yang mabuk itu

"tidak hanbin, acaranya sudah selesai. Biarkan dia pergi"ucap pemuda itu

" DIAM KAU!"ucap pria mabuk itu kepada pemuda yang dia sebut suga

" KAU, ayo ikut aku"ucaonya sambil menarik tangan dahyun. Dahyun yang ditarik paksa merasa kaget dan merasa sakit pada pergelangan tangannya. Dia melihat kearah pemuda bernama suga untuk meminta tolong. Namun pemuda itu hanya diam dan terus mengikuti mereka.

Kini mereka sudah bergabung dengan yng lain nya. Ternyata memang benar apa yang dikatakan suga, bahwa tempat ini tidak baik untuknya. Terlalu banyak lelaki dan ternyata perempuan hanya ada tiga orang. Ah, dahyun kira masih ada lagi perempuan didalam. Ternyata tidak. Dia seharusnya mendengarkan omongan suga.

Kini dahyun mulai berontak untuk melepaskan genggaman tangan pria mabuk itu, namun semakin kencang digenggam.

Dan tanpa disangka, dahyun didorong hingga tersungkur ke kursi sofa dan pria mabuk itu mulai menarik baju dahyun. Dahyun yang diperlakukan seperti itu tentu kaget dan berontak mempertahankan bajunya. Namun ada tangan lain yang memegang kedua tangannya dari atas. Dapat dahyun lihat, seorang pria tampan seperti pada komik-komik yang sering dia lihat dari buku komik milik chanwoo sahabatnya.

Dahyun mulai berontak ketika dia merasa kedinginan karena ternyata bajunya sudah terlepas dari tubuhnya. Dirinya bergetar ketika tiga pria melakukan hal yang tidak dia duga, dan dahyun menangis terisak karena perbuatan tiga pria itu. Yang salah satunya baru dia lihat berada dibawah nya. Pria berwajah yang tak kalah tampan, kali ini lebih terlihat seperti kelinci. Imut.

Dahyun melihat ke arah suga yang hanya diam berdiri ditempat nya, di pintu masuk yang tadi mereka masuki. Dahyun meminta tolong pada suga tanpa mengeluarkan suara, dapat dahyun lihat suga memulai mendekat dan mendorong satu persatu ketiga pria itu. Namun saat dia sedang mendorong pria berwajah imut seperti kelinci, dahyun melihat suga dipukul dengan botol dan membuat nya jatuh tak sadarkan diri.

Malam itu, adalah malam yang sungguh dahyun sesali. Jika dirinya menerima ajakan sinb untuk pulang bersamanya, dahyun tidak akan berakhir seperti ini. Dan jika dahyun langsung menelepon kakak iparnya, dahyun pun tak akan mengalami hal seperti ini. Malam itu penuh penyesalan yang memenuhi otaknya, sebelum dia jatuh pingsan akibat menahan sakit dan kelelahan digilir tiga pria sekaligus. Sebelum dia benar-benar hilang kesadaran, dapat dia dengar nama ketiga pria itu disebut oleh seorang perempuan. Yang dahyun yakini adalah si pemilik acara, karena terlihat dari pakaian pengantin yang dikenakan.

"hanbin, taeyong, jungkook. Apa yang kalian lakukan? Kalian gila hah?" ucap perempuan itu sambil memukul ketiga pria yang entah sudah Berapa Lama berdiri dan mengakhiri pergulatannya pada dirinya. Sebelum mendengar ucapan ketiga pria itu, dahyun sudah tidak sadarkan diri.

kisah Dahyun | DAHYUN X SUGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang