MJ 3

679 104 8
                                    

"Aku pikir kau sudah ketahuan oleh ayahmu, sehingga belakangan ini tidak ke casino"

"Kepalaku sakit beberapa hari ini"

"Ah, seorang Luciano bisa sakit kepala juga rupanya. Haha"

"Tidak bisakah kau diam, Dario? Apa kau tidak melihat, aku sedang fokus bermain?" Ucap Jisoo yang sedang bermain di meja blackjack sejak satu jam yang lalu.

Dario Young Albert, satu-satunya teman yang dimiliki Jisoo. Mereka bertemu secara tidak sengaja. Dario kala itu dikejar-kejar dan dipukul oleh beberapa rentenir, dan Jisoo membantu menyelamatkan hidup pria malang itu dari kejaran rentenir yang kejam dan tidak manusiawi. Semenjak itu, Dario dengan setia selalu menemani Jisoo, setiap kali Luciano muda ke casino.

"Oke. Aku akan mencari seorang jalang untuk bermain. Minta sedikit chip mu ya, Ji..." Dario tersenyum lebar hingga kedua matanya tertutup, sambil mengarahkan telapak tangan kepada Jisoo.

"Semua lelaki sama saja. Tidak lepas dari uang dan wanita"

"Tidak semua laki-laki, bersalah kepadamu. Contohnya aku, mau menjadi temanmu. Tapi mengapa... Engkau masih ragu..."

"Sudah-sudah ini..." Jisoo memberikan beberapa chip yang bisa ditukarkan dengan uang kepada Dario. "Jangan terlalu lama, aku butuh bantuan nanti menukarkan chip-chip ini"

"Oke boss"

Jisoo hanya menggelengkan kepala melihat tingkah temannya. Dan kembali fokus ke permainan blackjack yang digemarinya itu.

Luciano muda bisa menghabiskan waktunya berjam-jam di meja blackjack. Kemudian setelah mendapatkan chip yang cukup banyak, lalu ditukarkan dengan sejumlah uang. Menjelang subuh, uang itu akan dibagi-bagikan ke pengemis jalanan atau di depan rumah yang tidak layak pakai. Walau tidak setiap hari, seperti itu lah Jisoo menghabiskan malam-malamnya. Dan setiap malam itu, dia akan pergi ke casino yang berbeda-beda. Hampir semua casino di Manhattan pernah dikunjungi. Apalagi sekarang dia mempunyai sebuah mobil, hasil dari permainan judinya. Mobil dengan harga yang fantastis itu, dibawa oleh Dario. Jadi jika Luciano muda ingin ke casino, dia akan ke rumah Dario terlebih dahulu.

🍁🍁🍁

"Bagaimana progress nya sekarang?"

"Kita sudah mengumpulkan cukup banyak bukti beberapa bulan ini. Tapi yang lebih memberatkannya adalah kasus prostitusi, yaitu kasus pemerasan pelacuran. Walau ada bukti di kasus illegal minuman keras dan obat terlarang, tapi bisnis prostitusinya lebih banyak. Bisa saya perkirakan, Luciano mempunyai lebih dari 100 rumah bordir yang tersebar di kota New York. Total jumlahnya sudah menyentuh angka 200, rumah bordil yang tersebar di penjuru Amerika. Dan kita juga mendapatkan beberapa saksi yang bisa memberatkan pemimpin klan itu."

"Kerja yang bagus. Kumpulkan bukti-buktinya lebih banyak lagi. Selanjutnya kita bisa memulai proses penangkapan kepala gengster itu"

"Baik, Tuan"

"Oya, bagaimana dengan Luciano satunya?"

"Masih sama seperti beberapa bulan yang lalu. Dia akan pergi ke sebuah casino, lalu berkeliling di jalanan. Tidak ada hal yang mencurigakan dari Luciano muda itu."

"Hmm, oke... Tapi, kita harus selalu mengawasinya. Takutnya nanti dia diam-diam membuat jaringan baru yang diperintah oleh ayahnya. Kita jangan sampai dikelabui oleh anak muda itu. Mengerti?"

"Mengerti, Tuan"

🍁🍁🍁

"Kenapa kau berhenti disini, Dario?"

Miss Jackson & Her 'Nona Muda' (JENSOO) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang