Jlebb
Jlebb
Jlebb
Jlebb
Empat tusukan di perut dan di dada, membuatnya ambruk seketika.
"TIDAK!!"
"DARIO!!"Teriak Jisoo melihat penusukan orang terdekatnya di depan mata.
Segera Luciano muda itu berlari menghampiri temannya yang sudah ambruk ke tanah. Tapi fokus matanya tidak hanya ke Dario, tapi juga ke pria yang menusuk temannya itu. Sungguh ini pilihan sulit, haruskah dia mengejar penusuk itu atau membantu Dario yang sudah bersimbah darah. Melihat pria berpakaian serba hitam tadi menjauh, Jisoo pun memutuskan untuk mengejar pria yang juga memakai kain hitam penutup sebagian wajahnya itu.
Membuka long coatnya, lalu memasangkan ke tubuh Dario yang semakin banyak mengeluarkan darah. "Kau bertahanlah di sini, aku akan mengejar orang itu." Ucapnya kepada Dario, yang menggelengkan kepala, tanda tidak setuju. Luciano muda itu menoleh kepada Miss J yang menahan tubuh Dario. Tampak di wajah wanita itu begitu terkejut dan panik. "Tolong, jaga dia sebentar" Ucap Jisoo, yang hanya dibalas dengan anggukkan kepala oleh Miss J.
Kemudian segera Luciano muda itu berlari sekencang mungkin ke arah si penusuk. Dan untungnya, masih melihat sosok pria itu berlari, walau jarak mereka saat ini cukup jauh. Jisoo menambah kecepatan larinya, mencari jalan pintas yang bisa mempersempit jarak dengan si penusuk. Keadaan jalan memang sangat gelap, namun suara langkah kaki si pria memudahkan Jisoo mengejarnya. Beberapa kali wanita yang masih memakai jas itu melompat pagar dan beberapa tumpukan barang, demi jalan pintas yang terdekat. Dan benar saja, jarak Jisoo dan si pria semakin dekat. Hal ini tidak disia-siakan Luciano muda. Diambilnya sebuah tongkat dari kayu yang tidak terlalu panjang, lalu dilempar ke pria tadi.
Brakk
Si pria jatuh tersungkur karena kayu yang Jisoo lempar mengenai kedua kakinya.
"Bangsat!!" Ucap Jisoo penuh emosi, memukulkan tongkat kayu tadi ke kepala si pria.
Bugh
BughPria penusuk tadi kesakitan, mencoba melawan wanita di depannya, namun si wanita sepertinya sudah kalap. Beberapa kali si pria mendapat pukulan dari tongkat kayu itu. Kepala, badan, punggung, tangan dan juga kaki kesakitan akibat pukulan itu.
Brakk
Tongkat kayu patah tak beraturan akibat benturan begitu keras yang Jisoo layangkan. Pria berpakaian serba hitam itu ambruk ke tanah.
"Brengsek!!"
Bugh
BughJisoo masih belum puas, ditendangnya dada dan kepala si pria.
Bugh
Bugh
BughMelihat pria itu sudah tidak berdaya, diraih kerah baju si pria, mendekatkan wajah yang penuh luka itu kepadanya.
"Kau siapa? Kenapa kau melakukannya? Siapa yang menyuruhmu melakukannya?" Tanya Jisoo kepada pria yang kesakitan itu.
Karena tidak menjawab, Jisoo melayangkan satu tinjuan ke wajah yang sudah penuh luka itu. "Jawab aku, bangsat!! Siapa yang membayarmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Jackson & Her 'Nona Muda' (JENSOO) [END]
أدب الهواةBerlatar pada tahun 1935, saat pertama kali Jisoo bertemu dengan Jennie secara tak sengaja di sebuah casino. Berlanjut dengan sebuah dilema antara cinta dan keluarga. Bagaimana kisah Jisoo yang merupakan anak seorang pemimpin mafia dengan Jennie yan...