"Karena kau penyelamatku, Nona muda..."
Flashback On
Brooklyn, 1920
Sore itu Jisoo kecil sedang bermain di sebuah taman yang berada di pusat Brooklyn. Kebetulan Topps sedang ada pertemuan dengan partner bisnisnya di sana. Ditemani seorang pengawal dan seorang pengasuh wanita, Jisoo kecil bermain di dekat pohon dengan 2 buah boneka di tangannya. Pengawal yang melihat Jisoo asik bermain sendiri, mengajak mengobrol pengasuh wanita. Mereka juga asik mengobrol berdua, sambil duduk di bangku taman yang tidak jauh dari pohon tempat Jisoo kecil bermain.
"Hei, gadis kecil..." Panggil seorang gadis remaja kepada Jisoo yang sedang bermain dengan bonekanya.
Jisoo kecil yang tidak tahu siapa gadis remaja yang berdiri di sampingnya ini hanya mengerutkan kening, mengadahkan kepala ke orang yang tidak dikenalnya itu.
Gadis remaja itu ikut jongkok di samping Jisoo. "Kenapa kau membuat dua boneka ini berkelahi? Mereka kan sama-sama perempuan, jadi kau harus membuatnya berteman..."
Jisoo kecil hanya diam, mendengar ucapan gadis itu. Memang dari tadi dirinya bermain boneka dengan membuat dua boneka itu seolah terlibat dalam perkelahian.
Gadis remaja tersenyum melihat Jisoo yang hanya diam menatap dirinya. Diambil 2 boneka tadi, lalu membuat suara seolah dua boneka sedang berbicara.
"Hai, namaku Jennie
Hai juga, namaku Ruby
Ruby, umurmu berapa?
Umurku 13 tahun. Kau umur berapa?
Sama, umurku 13 tahun juga
Woah, umur kita sama. Mari kita berteman?
Ayo, mari..."
Kemudian gadis remaja itu membuat dua boneka berpelukan. "Nah, kalau main seperti ini kan bagus. Kasian mereka berkelahi, boneka ini sama-sama perempuan. Dan kau juga seorang perempuan kan, gadis kecil? Jadi lebih baik bermainnya seperti ini saja"
Lagi-lagi Jisoo kecil hanya diam, mendengar ucapan gadis remaja itu.
"Oya, kedua orangtuamu dimana?" Tanya gadis itu. "Apa kau tidak bisa berbicara?" Tanyanya lagi, melihat Jisoo hanya diam menatapnya. "Ya, sudah tidak apa-apa. Nanti jika orangtuamu datang, jangan pergi jauh-jauh dari mereka. Nanti bisa-bisa kau diculik. Dunia ini kejam, mereka tidak akan pandang bulu. Dimana ada kesempatan, disitu mereka manfaatkan. Jadi kau harus berhati-hati ya..." Mengulurkan tangan ke pipi Jisoo. Lalu mengusap lembut pipi tirus Jisoo kecil, sambil tersenyum manis.
Senyuman manis si gadis remaja masih tidak mendapat tanggapan dari Jisoo. Gadis kecil itu hanya diam, menatap gadis remaja.
"Ya sudah, aku pergi ya... Lain kali jika kita bertemu lagi, kau harus bisa berbicara, oke?" Kembali gadis remaja itu tersenyum manis. Lalu berdiri, dan mulai berjalan pergi.
Beberapa langkah gadis remaja pergi, Jisoo kecil juga ikut berdiri. Entah apa yang dia pikirkan saat itu. Langkah kaki kecilnya, mengikuti langkah kaki si gadis remaja yang berpakain lusuh itu.
Gang demi gang sudah terlewati, si gadis remaja belum menyadari bahwa Jisoo mengikutinya dari tadi. Tepat di tikungan yang jalanannya sepi ada dua orang pria yang berjalan berlawanan arah.
"Hei, kau kesini! Layani kami" Ucap salah satu pria itu kepada gadis remaja.
Si gadis remaja yang merasa bahwa ini tidak akan aman, segera berbalik pergi. Namun belum sempat melangkah, ada yang mendekapnya dari belakang dan menyeretnya ke tepi dinding sebuah bangunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Jackson & Her 'Nona Muda' (JENSOO) [END]
Fiksi PenggemarBerlatar pada tahun 1935, saat pertama kali Jisoo bertemu dengan Jennie secara tak sengaja di sebuah casino. Berlanjut dengan sebuah dilema antara cinta dan keluarga. Bagaimana kisah Jisoo yang merupakan anak seorang pemimpin mafia dengan Jennie yan...