"Jennie..."
Batin Jisoo, menyebut nama wanita yang dikenalnya itu.
Jennie Ruby Jackson
Orang-orang mengenalnya dengan panggilan Miss J. Seorang penari yang berasal dari Brooklyn. Mengawali karir sebagai penari utama di sebuah klub malam di Broadway, dan entah kenapa bisa bekerja di salah satu casino milik Luciano. Selain menari, wanita seksi itu menawarkan pelayanan yang lebih jika membayarnya dengan lebih juga. Dengan pesona pemikat yang dimiliki, seorang Miss J mampu membuat beberapa orang pria saling membunuh demi mendapat pelayanan darinya. Tidak mudah memang mendapat pelayanan dari Miss J, karena begitu banyaknya pria-pria hidung belang yang mengantri. Semakin pria itu kaya, maka semakin besar pula peluang mendapat kesempatan menerima jasa yang ditawarkan wanita itu. Dan tidak heran juga, jika Miss J memilih Topps. Wanita mana yang tidak mau dijadikan pendamping dari sang pemimpin klan itu. Pemilik lebih dari 200 rumah bordil yang tersebar di Amerika. Mempunyai bisnis illegal minuman keras dan perjudian yang sangat sulit disentuh oleh pemerintahan setempat, saking besarnya koneksi dan kekuatan seorang Luciano.
Dengan anggunnya Miss J menuruni anak tangga, mengikuti langkah kaki pria di sampingnya.
Sama halnya seperti Jisoo datang tadi, orang-orang yang berada di meja makan berdiri dan menunduk hormat kepada sang pemimpin mereka.
Miss J melihat orang-orang menundukkan kepala di lantai bawah, tapi matanya tertuju kepada kedua mata teduh itu. Mereka saling pandang satu sama lain, larut pada pemikiran masing-masing. Hingga Miss J merasakan remasan lembut pada tangannya yang berada di lengan Topps. Dia menoleh ke samping, melihat Topps tersenyum kepadanya, Miss J pun ikut tersenyum sebagai tanggapan lalu melihat kembali ke arah Jisoo. Namun, wanita yang masih betah duduk di kursi, sudah mengalihkan pandangan ke tempat lain.
"Selamat malam, Tuan" Ucap kompak orang-orang yang menunduk hormat tadi
"Selamat malam. Silahkan duduk" Balas Topps, lalu mengarahkan Miss J ke tempat duduk tepat di kursi kosong depan Jisoo. Pemimpin klan itu memerintahkan jamuan makan segera dihidangkan, setelah dirinya duduk di tempat biasa, di paling pangkal meja makan.
Tidak ada sepatah dua patah kata untuk mengetahui maksud jamuan makan ini. Tanpa dijelaskan lebih lanjut, tamu yang hadir sudah paham pemimpin mereka mengadakan jamuan makan malam ini. Karena memang Topps jarang sekali membawa seorang wanita untuk mendampinginya.
Selagi menikmati makan malam, Topps sesekali mengajak Jennie dan anggota klan lainnya berbicara. Namun, dari tadi pemimpin klan itu merasa putrinya, tampak enggan memakan santapan malam yang dihidangkan.
"Sayang..." Panggil Topps kepada Jisoo yang dari tadi hanya memainkan makanan yang berada di piring. "Apa kau tidak menyukai daging panggang itu?" Tanyanya, sambil memegang telapak tangan sang putri.
Jisoo hanya menggelengkan kepala, menanggapi pertanyaan ayahnya. Kedua mata masih betah menatap daging panggang yang masih utuh itu.
"Kau sakit, Jisoo?" Tanya Topps lagi kepada Luciano muda itu. Tidak biasanya sang putri bersikap seperti ini.
Kekhawatiran Topps terhadap putrinya, menarik perhatian beberapa orang yang berada di meja makan. Termasuk Miss J yang diam-diam memperhatikan Luciano muda, sejak wanita itu berada di meja makan.
"Sayang..." Panggil Topps lebih lembut, sambil mengusap punggung tangan putrinya. "Kau kenapa? Apa ada yang salah?"
Jisoo akhirnya menoleh kepada sang ayah. "Tidak ada. Aku hanya kenyang dan sedikit mengantuk."
Topps tersenyum mendengar suara berat sang putri, yang nyatanya tidak ada sesuatu yang terjadi kepada satu-satunya anak yang dimiliki itu.
"Maaf, Tuan..." Ucap Bobby, yang paham dengan situasi saat ini. Dan mengerti bahwa anak majikannya, tidak ingin lama-lama berada di meja makan itu. "Sehabis berkuda tadi, Nona muda sudah makan beberapa cemilan. Mungkin sekarang Nona muda butuh istirahat." Lanjut Bobby yang dari tadi berdiri di belakang Jisoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Jackson & Her 'Nona Muda' (JENSOO) [END]
Fiksi PenggemarBerlatar pada tahun 1935, saat pertama kali Jisoo bertemu dengan Jennie secara tak sengaja di sebuah casino. Berlanjut dengan sebuah dilema antara cinta dan keluarga. Bagaimana kisah Jisoo yang merupakan anak seorang pemimpin mafia dengan Jennie yan...