Bagaimana perasaanmu jika harus tinggal satu atap dengan orang yang kamu benci? Menyebalkan bukan.
Ini bukan kisah seorang remaja yang kecelakaan lalu tinggal dalam satu atap.
Mereka adalah korban dari sebuah perjodohan. Dimana orangtua mereka ber...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌻🌻🌻
Orangtua mana yang tidak pusing melihat kelakuan anaknya yang setiap hari selalu keluyuran tidak jelas. Riana dan ilham sudah hampir angkat tangan untuk mengurus putra sulungnya itu. Tetapi mau bagaimana lagi, biru adalah tanggung jawabnya. Seperti saat ini, kepala riana sudah pusing melihat kamar biru yang terlihat acak-acakan tidak jelas.
"astaga, pusing kepalaku jika setiap hari anakku bertingkah seperti ini" gumamnya seraya membereskan kamar sang anak. Untung anak kedua riana cewek, bagaimana jika cowok apalagi sifatnya seperti biru sudah minggat dari kemaren mama riana.
"assalamualaikum mama, mama when you go? " teriak nara. Yapss Naira azzahra, adik dari xabiru yang kini menduduki bangku SMA kelas X.
"mama dikamar abang kamu dek, kesini" Lalu naira menuju kekamar abangnya yang berada dilantai dua. Dan ketika berada dikamar abangnya betapa terkejutnya nara saat melihat kamar abangnya yang seperti kapal pecah.
"astaga naga mamaaaa ini kamar apa gudang ya hamsyonggg Abanggg " teriak naira yang tak kalah heboh dari sang mama.
"naira! Jangan teriak mama pusing dengannya "peringat sang mama yang membuat nara terkikik.
"kamu ganti baju dulu sana terus makan siang, tadi mbok ipeh udah masakan sambal balado kesukaan kamu"lanjutnya. Lalu naira mengangguk dan mulai keluar menuju kamarnya intuk membersihkan diri.
Dilain sisi ayah biru sedang metting bersama rekan kerjanya yang tak lain adalah ayah dari sheilla yaitu Om dirga.
"senang bekerja sama denganmu dirga, semoga kita bisa sama-sama terus bekerja sama ya"kata om ilham dengan menjabat tangan om dirga.
"iya sama-sama ham, jangan formal gini ah, ini kan sudah diluar pekerjaan "lanjut om dirga diselingi kekehan.
"yasudah berhubung sudah waktunya makan siang yuk kita ke caffe depan sambil mengenang masa kuliah dulu "ajak om ilham.
Mereka beriringan menuju caffe depan sambil mengenang masa muda mereka. Yapss mereka adalah sahabat dari sewaktu Menduduki bangku SMA hingga lanjut kuliah dan kembali dipertemukan beberapa bulan lalu dimana mereka menjalin kerjasama diperusahaan.
"ohiya ngomong-ngomong biru sekarang kelas berapa? Waktu kita makan malam kan cuma ngajak istri kita aja "tanya om dirga.
"aih anak itu sekarang kelas tiga SMA. Saya pusing sama kelakuan anak itu, setiap hari kerjaannya keluyuran aja ngga pernah sehari diam aja dirumah "terang ilham sambil menerawang kelakuan putra sulungnya itu.
"sama dong kayak anakku kelas tiga SMA, ngomong-ngomong anakmu sekolah dimana?"
"sekolah di nuansa indah, kamu tau kan sekolahan yang dekat dengan taman kota itu"terangnya.
"ya taulah orang anakku juga sekolah disana, wahh berarti anak kita satu sekolahan dong, jangan-jangan satu kelas nih "balas om dirga.
"mungkin dir, bisa nihh kita jodohin mereka berdua"canda om ilham.
