24. Menghindar

342 11 1
                                    

🌻🌻🌻

Seminggu sudah setelah kejadian dimana sheilla minta pisah. Biru pun selama seminggu ini tidak masuk sekolah dan teman teman mereka sudah mengetahui hal itu. Untuk masalah keluarganya sudah mengetahui atau tidak , jawabannya sudah. Berulang kali sang mama menasihati untuk mempertahankan rumah tangga nya tapi gadis itu keukeh pada pendiriannya.

Riana tidak ingin anaknya menyesal di kemudian hari. Mumpung masih belum terlambat tidak ada salahnya untuk memperbaiki bukan. Sama seperti saat ini, beliau menasehati anak satu satunya itu.

"Kamu jangan sampai menyesal sayang, mama tau kalian tuh masih labil tapi tolong jangan egois gini" Wanita setengah baya itu mengelus rambut anak semata wayang nya.

"Umur kalian memang masih muda masih masa ingin mencoba hal baru, bahkan untuk menghadapi masalah seperti ini saja kalian masih tidak mampu, mungkin saat ini adalah ujian rumah tangga kamu yang diuji lewat teror teror itu. Tapi percaya sama mama deh, semua akan terlewatkan sayang" Lanjutnya.

Gadis itu hanya menatap sang mama tanpa minat sama sekali. Baginya sangat capek untuk menghadapi masalah seperti itu. Apalagi masalah axel yang ia sama sekali tidak mengenalnya mana mungkin jika teror itu menuju padanya, ah rasanya sangat tidak mungkin.

"Gatau ma, aku capek mau tidur aja" Jawabnya setelah itu sheilla meninggalkan ruang keluarga.

"Pikirin baik baik sayang ini cuma masalah waktu aja jangan sampai ada kata penyesalan" Kata sang mama lalu melanjutkan acara menonton televisi.

Sedangkan ditempat lain sungguh sangat memperihatinkan dimana satu laki laki mabuk berat dan ketiga temannya hanya menatap tanpa minat untuk mencegah temannya. Mereka baru melihat sosok cool dan terkenal dengan berandal berantakan. Botol miras tergeletak dimana mana. Pecahan kaca berserakan diatas lantai.

"Gila baru kali ini gue lihat si bos berantakan gara gara cewek" Celetuknya.

"Iya jangan sampai om dirga lihat si boss mabuk berat gini bisa bisa dihajar tuh orang" Timpal satu temannya. Yaps mereka adalah the rangers dimana xabiru sang ketua yang terlihat kacau dengan beberapa botol wine di tangannya.

"Yaudah kalo gak mau ketahuan sama om dirga cegah tuh orang "

"Lo emang berani sama si bos? Gue mah takut . Dulu aja pas si bos masih pacaran sama mantannya gue gangguin langsung kena tonjok mana gigi gue langsung patah" Jelas rio yang bergidik ngeri jika membayangkan kejadian itu.

"Lagian lo singa lo bangunin diterkam juga kan. Yaudah gue aja yang cegah" Derry akhirnya maju satu langkah mencoba menghentikan sang sahabat yang sudah mabuk berat.

"Boss udah lo udah mabuk berat" Biru menoleh dan tertawa.

"Enak ini derr lo gak mau? Gue aja sampai nambah lima buruan minum biar lo lupain semua maasalah kayak gue" Racaunya.

"Enggak! Udah ya bos lo udah mabuk berat takutnya om dirga datang buat marahin lo"

"Ahahaha mana mungkin papa datang yang ada si boncell datang tuh orang ada didepan pintu" Biru menunjuk pintu yang tidak ada siapa siapa

"Wah si bos udah halu derr mending kita bawa ke kamar mandi biar sadar deh daripada halu terus" Ucap raka

"Iya gue setuju derr yuk ah. Si bos kalo marahan nyusahin orang" Timpal rio.

"Wah gue aduin lo ke si boss ngatain nyusahin segala" Balas raka dengan tatapan sengit

"Aelah baperan amat jadi orang"

XABIRU : BAD HUSBAND ( On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang