20. Ancaman

258 5 0
                                    

🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

Semenjak teror tempo hari yang lalu, hubungan sheilla dan xabiru semakin dekat. Bahkan mereka kini tak canggung lagi saat berbicara, tak ada kata kata kasar lagi yang dilontarkan oleh lelaki itu. Seperti pagi ini, mereka sedang duduk di meja makan dan menikmati sarapan tersebut.

"Tumben masakannya hambar" ujar pemuda itu dengan mengecap mulutnya seraya merasakan masakan istrinya.

Gadis itu menoleh dan menyipitkan matanya melihat pria di depannya itu.

"kalo gasuka gausah dimakan. Gue lagi ga mood masak" jawabnya datar.

Entah kenapa omongan sheilla membuat xabiru tersinggung dan menatapnya tajam.

"lo kenapa sih cel? Pagi pagi udah kaya gitu. Kalo ada masalah tuh cerita jangan diem bikin gua bingung tau ngga"

"gak " jawabnya singkat dan berlalu dari meja makan begitu saja.

"lah aneh tuh bocah, pms kali ya" gumamnya seraya menggelengkan kepala. Lalu pria itu bersiap siap untuk pergi kesekolah.

🌻🌻

Sheilla sepanjang koridor sekolah menggerutu tak kala mengingat ucapan suaminya itu. Devi dan tyana yang melihatnya saling senggol dan tatap tatapan mengisyaratkan sesuatu.

"lo kenapa la? Pagi-pagi udah ngegerutu gak jelas gitu. PMS lo? " tanya tyana

"kalo iya kenapa? Ihh bete banget gue sumpah ya dev sama sodara loh satu itu" katanya sambil menggertakkan kaki ke lantai.

"lah kok jadi gue sih yang lo salahin. Lagian sodara gue yang mana sheilla lala? Sodara gue mah banyak" devi memasang wajah bingungnya dengan menatap sheilla

"Noh si xabiru, nyebelin banget dah jadi orang. Masa iya ngatain masakan gue hambar, jelas jelas gue udah masukin garamnya pas, micinnya juga. Sialan tuh orang" Tukasnya.

Kedua sahabatnya itu melirik satu sama lain, kemudian mengendikkan bahunya.

Mereka berjalan menyusuri lorong sekolahan, karena jarak kelas dari parkiran memang jauh mereka harus melewati ruang kepala sekolah dan juga perpustakaan.

Sedangkan xabiru dan gengnya masih nongkrong diwarung yang letaknya tak jauh dari sekolahan. Biru menikmati benda berasap yang berada ditangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 7.00 tetapi mereka semua enggan meninggalkan tempat yang membuatnya nyaman kala meninggalkan sekolahan.

"Sialan rumah gua ada yang neror kemaren" Katanya tiba tiba yang membuat rio dan kawan kawannya menengok kearah biru.

"Emang iya ru? Kagak biasanya musuh kita sampe neror gitu, pasti ada udang dibalik batu tuh" Ujar derry.

XABIRU : BAD HUSBAND ( On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang