12 'Hampa'

1K 158 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Masih flashback...

"Emm.. tidurlah" hanya itu yang di ucapkan xie yun sebelum mengangkatnya dalam gendongan.
Entah mantra apa yang di baca xie yun, shi ying tertidur dengan pulas di dadanya. Sebelum xie yun membaringkan kekasihnya di atas ranjangnya yang lembut. Xie yun mengusap pipi putih yang basah milik kekasihnya, sebelum dia mengusap jejak air mata di sudut pipinya.

Seluruh dayang menunduk hormat, saat sepasang kaki berjalan ke arah mereka.

"Hormat pada pangeran langit"

Xie yun tak menjawabnya dan beralih membungkuk hormat pada dewi chang'e yang sedang mengusap rubah kesayangannya.

"Hormat pada dewi.."

Chang'e tersenyum tampa mendongak, "hati kotor perlu di bersihkan"

Xie yun berdiri setelah memberi hormat, "aku akan menggantikannya" hanya itu yang ingin dia sampaikan.

Chang'e tersenyum lembut, dia mendongak "cinta dan kasih sayang harus di hargai. Kau yakin ingin pergi?"

Xie yun mengangguk yakin.

"30 hari di dunia, tidak semudah yang di lihat" chang'e kembali mengusap rubah kesayangannya.

"Aku tidak suka dia menangis" datarnya.

Chang'e adalah dewi yang lembut dan penyabar, "aku tidak pernah tersinggung dengan ucapannya"

"Anda berbaik hati dewi" hormat xie yun.

"Hanya saja, untuk menjernihkan air kotor, kita perlu menyaringnya agar layak untuk di minum" (ini karena sifat shi ying yang ugal-ugalan, karena itu perlu di hukum untuk menjernihkan hati, agar layak di panggil Ratu langit kelak)

Xie yun tak membantah, "aku menerimanya dengan senang hati"

Dewi bulan tersenyum lembut, "besok dan selama 30 hari, jalani dengan baik"

Xie yun memberi hormat terakhir, "atas restu mu"

Dewi bulan mengangkat tangan dan memberi restu.

Sepasang mata itu kembali terbuka, hanya cahaya yang masuk dari celah lubang udara yang terlihat pertama kali.

"Hah.. Yun.." teriaknya yang baru saja kembali dari alam mimpi, Shi ying kembali mengingat kejadian kemarin, dimana yun memeluknya dan menyandarkannya di dada sebelum dia tertidur.

Shi ying menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya sebelum dia berlari keluar.

"Yun..yun.." shi ying bergerak gelisah, sebelum dia bangun, dia melihat tubuh xie yun memunggunginya dan tersenyum lembut.

Baru saja membuka pintu, shi ying di kejutkan dengan kepala pelayan yang datang dengan seteko teh.

"Peri Shi.." sambut kepala pelayan.

Lord Minister and the UglyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang