14 'Benang Merah' ❤️

1.6K 170 57
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....

Plak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Plak..

"Au.."

Plak

"Ayaaah.."

Plak

"Aau.. ayah hentikann"

Plak..

"Yaak, Ayaaah.."

"Diam kau anak nakal" Dewa Shi Ayah Shi ying masih bertahan dengan sapu lidi yang di pegangnya di tangannya.

Plak

"Yaaak, ayah.. kau teganya kau... Hentikan" shi ying mengaduh sakit, dia sudah tak tahan lagi, dia merampas sapu lidi itu dari ayahnya dan membuangnya ke lantai.

Kemudian shi ying mengusap bokongnya yang terasa ngilu akibat pukulan sang ayah.

"Itu pantas untuk mu, anak nakal. Astaga, apa aku tidak tau apa kesalahan ku di kehidupan sebelumnya. Kenapa kau bisa sangat nakal? Menurun dari siapa sifat mu itu? Bahkan mendiang istri ku sangat lemah lembut sepanjang hidupnya" teriakan Dewa Shi memekakkan telinga Shi ying.

Shi ying menutup dua telinganya dengan telapak tangannya.

"Astaga ayah, kenapa kau sangat marah? Aku hanya bermain-main saja. Bahkan Raja langit tidak marah. Dan sifat nakal ku, aku yakin menurun dari mu. Apa kau lupa? Dulu waktu kau masih peri kecil, kau bahkan pernah bermain-main di bumi dan dengan usil mengambil selendang Seorang manusia hingga manusia itu pulang dalam keadaan menangis? Seluruh cerita itu masih sering di bicarakan sebagai lelucon di langit"

Plak

"Aaau..." Shi ying kembali meringis saat tongkat ajaib ayahnya memukul betisnya.

"Dasar anak nakal, itu.. itu ayah tidak sengaja melakukannya. Aaiissh, itu hanya kisah konyol masa lalu" sanggah Dewa Shi kesal.

Shi ying mencebik, "cih, ayah hanya membela diri. Cepat singkirkan tongkat ini sebelum xie yun bertanya di malam pengantin ku mengapa bokong ku penuh memar"

"Yaaak, kau" Dewa shi memijat keningnya. "Astaga... Jika begini aku harusnya tak meminta pada budha agar aku memiki putra yang rupawan  dan lincah. Ku rasa kau terlalu lincah hingga kau berani mengganggu urusan duniawi putra mahkota"

Lord Minister and the UglyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang