Blah

8 1 0
                                    

Ares sudah dijempiut Alaska, walau ada drama gerutuan Alaska pada Jean dan berakhir dengan ganti uang jajan.

"Balik lo Jean!"

"Iya anjir, gua mau ambil jaket dulu ini."

"Ya udah, bye~"

Mobil Alaska pun segera meninggalkan area beer house.

"Dimana ya tuh cewek, apa udah balik?" Gumam Jean melirik ke sana ke mari.

Baru saja akan mengambil jaketnya yang tertinggal, Jean melihat gadis yang tadi dirinya lihat tengah bersama sekumpulan pria.

Hah?! Ngapain dia duduk di situ? Kayak ketakutan lagi~ batin Jean begitu penasaran.

Jean pun menghampiri salah satu pegawai.

"Mas, kenal gak perempuan di sana?"

"Itu~ kenal kak, dia salah satu pegawai di sini, tapi hanya part time. Kebetulan orang-orang di sana memaksa ingin ditemani dia, jadi ya kami profesional kerja saja."

"Boleh gak dia temenin saya? Saya bayar lebih mahal dari orang-orang di sana."

"Sebentar ya kak."

Setelah beberapa menit, akhirnya gadis yang terus saja Jean lihat, sekarang menghampirinya.

"Widiiih, Tara Tara~"

"J-Jean.."

"Iya ini gua~"

"Euu-"

"Gua gak berubah kan, paling cuma nambah ganteng aja. Sini duduk~"

Gadis yang ternyata bernama Tara itu pun duduk.

"Gak usah malu, gua gak bakal ngejek lo karena kerja di tempat ini."

Gadis ini merasa begitu canggung, terlebih lagi tidak nyaman dengan pakaian terbukanya. Jiwa peka Jean datang, dirinya membuka jaketnya dan menutupi bagian punggung serta bahu gadis ini, gadis ini pun merapatkan jaketnya.

"Thanks."

"Yoo~"

Jean pun beralih pada vape.

"Ke sini sama siapa?" Tanya gadis ini memecah keheningan.

"Ares." Jawab Jean dengan asap mengepul ke luar dari mulutnya.

Gadis di hadapannya ini langsung membuang wajah sekejap bukan hanya karena asap melainkan ingat kejadian tadi juga.

"Kenapa? Eh iya, sorry. Lo kan gak bisa kena asap~"

"Iya gak apa-apa kok."

"Gua gak mau basa-basi lagi, sorry banget."

"Kenapa?"

"Gua denger dari Ares sendiri, dia eum- nyium lo."

Gadis ini benar-benar merasa malu sekaligus kembali kesal dalam satu waktu.

"Eu-"

"Gua liat lo nangis. Dari situ gua syok karena lo muncul di tempat di mana ada Ares di sana. Pas denger dari si brengsek Ares, taunya..."

"Eu mending kita bahas yang lain deh."

"Oke oke sorry ya. Kenapa lo kerja di sini?"

"Sebenernya cuma jadi cleaning servis, itu pertama kalinya kok gue nemenin abang-abang, mereka gak ngapa-ngapain kok, gue cuma duduk doang."

"Iya iya paham. Tapi, lo kan pacarnya Alaska, ya gimana yaa, gua takut kabar lo kerja di sini sampe ke telinga orangtuanya, masalah lagi."

"Terus harus gimana?"

Love Is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang