Minggu pagi mendung menyambut
Sudah berapa hari tidak kuliah rasanya belum biasa. Tapi Tara masih ada kesibukan yaitu bekerja walau hampir diberhentikan, untungnya Jean memberi penjelasan pada pihak pemilik Kafe dan manajer.
Tara pun memilih membuka hadiah dari orang tua Ares.
"Woaaah~"
Ternyata hadiahnya berisi tas dan MacBook Air.
"Berapa juta ini totalnya, mahal banget gini!!"
Seseorang pun masuk ke kamar Tara.
"Kenapa nak?"
"Eh ibu, ini aku abis buka hadiah dari orangtuanya Ares. Aku kaget ternyata isinya tas sama laptop MacBook Air, ini mahal banget loh bu."
"Ya ampun, mereka baik sekali."
"Iya bu. Oh iya, besok Ares mau ke sini, sore lah kira-kira, boleh kan bu?"
"Boleh boleh."
"Ibu masih sedih ya?"
"Ya, sedikit. Tapi enggak apa-apa, udah mulai kuat lagi."
"Maafin Tara ya bu."
"Kamu ini, udah berapa kali minta maaf."
"Tara harusnya dengerin ibu sama yang lain buat gak terima kerja di beer house itu. Pasti gak bakal ada insiden memalukan~"
"Nak, kamu udah berapa kali bahas ini. Semua udah terjadi, sekarang kita terima dan jadi lebih baik lagi. Hidup harus terus berjalan."
"Orang-orang masih ngomongin kita, bu."
"Gak apa-apa, mereka punya mulut. Kita gak bisa tutup mulut mereka pakai dua tangan kita, karena mereka banyak. Lebih baik, tutup telinga kita. Mereka gak sepenuhnya tau apa yang terjadi."
"Iya bu~" Tara pun langsung memeluk sang ibu.
"Semangat ya nak."
Tara mengangguk dengan kesedihan.
"Ibu juga semangat~"
Sementara itu
Ares baru pulang berbelanja,
"Bi, kira-kira apa lagi ya yang kurang?""Kalau menurut bibi sih udah cukup mas. Bibi juga ingin kasih saran, mohon maaf jika lancang."
"Apa itu?"
"Mas kan eu anu itu- yang buat salah, nah jangan sampai hadiah-hadiah ini disangkanya mas menyelesaikan masalah pakai uang."
"Enggak dong bi, tapi makasih udah ingetin aku."
"Iya bagus kalau gitu mas, sama-sama. Bibi izin lanjut pekerjaan."
"Iya bi silakan~"
"Mas Ares, barang-barangnya mau dipindah ke mana?"
"Gak usah pak, di bagasi aja. Nanti sore juga aku mau pake mobil ini soalnya."
"Baik mas, ini kuncinya."
"Iya pak, makasih yaa."
"Iya mas sama-sama, saya permisi."
Ares pun kembali ke kamarnya untuk memilih pakaian yang akan dipakai sore nanti.
"Tumben pagi-pagi udah berkegiatan?" Celetuk Alaska yang baru ke luar dari kamar mandi.
"Persiapan ketemu calon mertua."
"Waah, one step closer~"
"One step closer banget gak tuh~"
"Lancar sampe hari h ya~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Not Over
Teen FictionBagaimana jadinya, suatu insiden membuat lelaki ini harus menikah dengan kekasih dari adiknya sendiri. Cerita oleh: @ seesawrendipity_ Foto cover: pinterest (+ diedit oleh penulis demi kebutuhan cover) Rat: Mature (17+) Love Is Not Over by seesawre...