"Ares, kamu lupa bawa kucing buat Tara~"
"Ah iya, uuh Hana~" ucap Ares sembari membawa kucing putih kesayangannya ke dalam pelukan,
"Kalau begitu, Ares berangkat ya nek~""Iya, hati-hati yaa, semoga diberi kelancaran."
"Iya nek, aamiin.."
Ares pun memasuki mobil dan segera melesat pergi.
Di jalan, jujur Ares merasa gugup dan ini kali pertama dirinya bertindak seperti orang dewasa.
"Hana, menurut kamu cara ini udah bener belum sih? Sebenernya aku tuh gak mau sampe harus begini~" ujar Ares pada kucingnya yang ternyata pulas tertidur.
"Walau cuma kontrak, tetep aja kan nanti pernikahannya sah."Sedang sibuk mengoceh, telepon masuk.
"Apa bro?"
"Dia balik ke Indonesia."
Ares seketika langsung mengarahkan mobilnya ke dekat bahu jalan kemudian berhenti dengan mengerem cukup dalam.
"Serius?""Iya, dia ke kantor siang tadi, tadinya mau gua kasih tau saat itu juga, cuma gua tahan, dan gua akhirnya kasih tau karena dia ganggu banget, nih orangnya di kantor gua, tidur lagi."
"Gua ke sana."
"Jangan! Lo kan mau ke rumah Tara, bang."
"Sebentar doang, gua ke sana ini."
"Gua ngasih tau lo bukan buat samperin dia ke sini bego."
"Anjing, lo kan tau sekangen apa gua sama dia."
"Iya, tapi sekarang udah beda cerita, bang. Lo udah mau ngerangkai masa depan sama Tara."
"Bisa gua batalin sekarang juga."
"Bajingan ya lo! Kalau gua lagi sama lo udah gua tonjok lo bang! Sekarang mending lo tetep ke rumah Tara, beresin dan tanggung jawab."
"Gua-"
Telepon terputus.
"Kinan akhirnya lo balik, tapi lo sedikit terlambat."
.
.
.
Ares sudah sampai di area rumah Tara, dirinya pun kembali memastikan lokasi yang Tara kirim.
"Bener kok ini." Seru seseorang, Tara.
"Takut salah gua."
"Iya, selamat datang di rumah gue, Res."
"Makasih sambutannya, Tar. Oh iya, kucing yang nenek kasih buat lo gua bawa tuh~"
"Mana???" Tara langsung berbinar dan antusias.
"Yuk ambil!" Ajak Ares, "Ternyata nenek kasih lo kucing gua."
"Oh ini yang namanya Hana itu?"
"Iyaa~"
"Bersih banget, gue gendong yaa."
"Ambil aja." Seru Ares lalu beralih ke bagasi mobil untuk mengambil barang-barang yang telah dibelinya.
Sayup-sayup terdengar bisikan penggosip yang setiap harinya tidak absen.
"Eum Res, langsung masuk aja yuk!"
"Oke."
Sembari mengelus kucing Tara menunggu Ares di belakang sana selesai, Ares pun muncul.
"Lo bawa apaan lagi?"
"Ada lah, yuk!"
Keduanya pun masuk.
"Kayaknya itu calon si Tara, mobilnya bagus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Not Over
Teen FictionBagaimana jadinya, suatu insiden membuat lelaki ini harus menikah dengan kekasih dari adiknya sendiri. Cerita oleh: @ seesawrendipity_ Foto cover: pinterest (+ diedit oleh penulis demi kebutuhan cover) Rat: Mature (17+) Love Is Not Over by seesawre...