Her

876 115 60
                                    

Selesai pertandingan, pemain Spanyol dan Kosta Rika saling berjabat tangan dan mengucapkan kata maaf karena insiden tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai pertandingan, pemain Spanyol dan Kosta Rika saling berjabat tangan dan mengucapkan kata maaf karena insiden tadi.

Kosta Rika tidak bisa menyembunyikan raut kecewa dari wajah mereka. Meski baru babak pertama, tetap saja, posisi mereka bisa terancam.

Di sudut lapangan, ada Carlos, Lucas, dan Javier melakukan celebration dance di hadapan para penggemar. Ratusan kamera merekam mereka bertiga sembari ikut melakukan joget selebrasi kemenangan Spanyol.

Dua gol terakhir disumbangkan oleh Dante dan Antonio. Javier, mencetak sejarah sebagai pemain Timnas Spanyol termuda.

Kemenangan ini membuktikan pada dunia bahwa Spanyol sudah mengeluarkan taringnya, bahwa Spanyol memiliki pemain-pemain yang sangat berbakat.

Di sisi lain, Cher dan Alice menjalankan tugas utama mereka. Yaitu, menangani para pasien; para pemain bola.

Cher menghampiri salah satu pemain Kosta Rika yang tampak menahan sakit.

"Di mana yang sakit?" tanya Cher langsung menatap mata pemain bernomor punggung enam belas.

"Perutku." Pemuda itu menjawab. "Siapa kau?"

Gadis itu menunjukkan tanda pengenalnya.

Cher lantas memeriksa area perut pemuda itu setelah meminta izin untuk mengangkat jerseynya. 

"Maaf," gumam Cher sembari menyentuh area roti sobek pemuda itu guna mendiagnosis penyakit apa yang menyerangnya.

Pemuda itu sedikit meringis kala Cher menyentuh perutnya di titik sensitif rasa sakit.

"Otot-ototmu tegang sehingga perutmu mengalami kram." Cher menurunkan jersey pemuda itu dan menatap wajah pasiennya. "Aku sarankan kau untuk berbaring sejenak dan jangan melakukan aktivitas apapun." Memberi penekanan di kata aktivitas.

"Yeah, aku tidak akan melakukan apapun setelah ini."

Cher mengetik sesuatu di ponselnya lantas kembali berbicara. "Siapa namamu?"

"Timpleton."

"Okay, aku sudah menghubungi apoteker. Kau hanya perlu datang ke sana dan mengambil obat pereda nyeri."

Timpleton menatap gadis yang berdiri di hadapannya.

"Kau terlalu muda untuk seorang dokter."

Cher tersenyum paksa. "Sama-sama."

Begitu Timpleton masuk ke dalam gedung, Cher membalikkan tubuhnya menatap lapangan. Detik itu juga matanya bersiborok dengan Javier yang juga menatapnya. Mereka bertatapan kurang lebih tiga detik sebelum seorang wanita menghampiri Javier dan membuat atensi pemuda itu teralih.

"Kau baik-baik saja? Aku dengar kakimu terluka tadi."

"Yeah, hanya terkilir. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

Three Little WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang