Him

1K 120 40
                                    

Javier menjadi tak nafsu makan setelah percakapannya dengan Cher berakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Javier menjadi tak nafsu makan setelah percakapannya dengan Cher berakhir. Rasa laparnya hilang entah ke mana.

Dia melongok ke arah jendela, tepat di mana Cher berjalan meninggalkan bangunan ini. Javier mendengus, gadis itu arogan sekali. Pantas saja menjadi bahan gunjingan. Dia menyesal karena merasa kasihan pada gadis itu.

Tepukan di bahunya membuat atensi Javier teralih.

"Hai." Maya duduk di kursi yang sebelumnya Cher duduki. "Kebetulan sekali kita bertemu di sini." Dia menyeringai lantas menatap makanan yang tersedia di meja.

"Kau bahkan memesannya untukku?" canda Maya mengerling ke arah Javier yang tak bergeming. "Aku hanya bercanda." Wanita itu mengibaskan tangannya.

"Omong-omong kau bersama siapa tadi?"

Javier menggeleng. "Bukan siapa-siapa." Dia mengecek ponselnya yang ternyata Lucas rewel mencari keberadaannya.

"Jadi, apa kau—,"

"Semua makanan ini untukmu. Aku pergi."

"Apa—, hey!"

Maya merengut masam kala Javier buru-buru pergi meninggalkan tempat ini. Cih. Menyebalkan. Padahal dia mau berduaan dengan pemuda itu. Pandangannya beralih ke makanan yang tersaji di hadapannya. Javier jelas tidak memakan salad, dia tidak menyukai sayuran. Bukan juga Carlos atau Lucas atau Bruno. Mereka semua sedang latihan.

Lantas siapa? Matanya menyipit curiga. Apa Javier tadi berduaan dengan perempuan lain?

Maya menggelengkan kepala guna mengenyahkan pikiran negatifnya. Masih ada keluarga Javier. Kemungkinan besar itu kakak, ibu, atau ayah Javier. Maya bisa bernapas lega sekarang.

Kalau pun iya, Maya akan menyingkirkan 'perempuan' ini sama seperti sebelumnya.

***

"Kenapa tidak makan di sini saja?"

Javier menoleh menatap Carlos yang baru selesai melakukan pemanasan. Kemudian kembali menatap ke arah rekan-rekannya yang sedang latihan.

"Aku lebih suka makanan di hotel."

Carlos hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Sudahlah. Ayo latihan."

Sebelumnya, Javier sudah latihan namun dia meminta izin kepada Felipe untuk sarapan di restoran hotel. Meski dia sudah sarapan sebelummya, entah kenapa perutnya belum kenyang.

"Carlos, bisa tolong ikatkan tali sepatuku?" Javier nyengir.

Carlos berkacak pinggang, dia mendumel. Meski begitu dia tetap mengikatkan tali sepatu si bontot dengan kuat. Carlos tak ingin insiden Javier tersandung tali sepatunya sendiri terulang hanya karena Javier tidak bisa mengikatnya dengan benar.

Three Little WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang