Setelah melakukan briefing di salah satu ruangan yang terdapat dalam gedung auditorium, seluruh panitia inaugurasi jurusan Televisi dan Film pun mulai berpencar menuju beberapa titik yang sudah ditentukan sebelumnya untuk mengerjakan job desc masing-masing. Acara akan resmi dimulai sepuluh menit yang akan datang sehingga tiap-tiap divisi tentunya harus fokus pada apa yang telah mereka persiapkan sejak lama tersebut.
Namun, tampaknya hal itu tak berlaku bagi Alsanira Mahika yang sudah kehilangan fokusnya dalam sekejap kala ingatan terkait kesalahan yang telah ia lakukan kembali terputar dalam kepala.
Sesungguhnya, apa yang tak sengaja Alsa perbuat semalam tak dapat disebut sebagai sesuatu yang fatal. Tentu saja, memang apa yang salah dari mengikuti sebuah akun di Instagram? Bukankah itu hal biasa yang terjadi ketika kita menggunakan aplikasi tersebut? Sudah berkali-kali Alsa mencoba berpikir demikian, tetapi malah berakhir dengan makian tiada henti yang ia tujukan pada diri sendiri.
Masalah utamanya di sini adalah: akun Instagram yang tak sengaja Alsa ikuti merupakan akun milik laki-laki yang baru ia ketahui bernama lengkap Mahameru Faradya, seseorang yang disukainya.
Hal itu dapat terjadi karena rasa penasaran Alsa yang muncul ketika melihat sebuah username tak asing sebagai salah satu fotografer dalam caption pada unggahan di mana potret sang gadis berada. Asumsinya pun ternyata benar, akun tersebut memang milik Radya. Dan, yang Alsa lakukan setelahnya tak jauh berbeda dengan gadis-gadis di luar sana ketika mereka menemukan salah satu akun media sosial dari laki-laki yang disukai.
Kemudian, entah bagaimana bisa Alsa malah tak sengaja meletakkan jarinya pada layar ponsel tepat di mana tulisan "follow" berada. Yang jelas, Alsa baru menyadari hal itu tadi pagi ketika ia ingin melihat akun Instagram Radya untuk yang kedua kalinya. Sang gadis pun tentu saja langsung panik bukan main, hingga tanpa perlu pikir panjang tangannya bergerak cepat agar ia batal mengikuti akun milik laki-laki itu.
Bodoh, memang. Seharusnya Alsa tidak berbuat demikian karena kemungkinan hal itu justru akan menimbulkan kecurigaan yang lebih jauh dalam diri Radya nantinya. Namun, semuanya sudah terlanjur dan tak ada gunanya Alsa menyesali tindakannya.
Sekarang sungguh bukan waktu yang tidak tepat, pikir Alsa. Di saat ia harus fokus pada acara jurusannya, pikiran-pikiran negatif malah tak henti-hentinya bermunculan dalam kepala. Alsa cukup beruntung karena ia masih harus menunggu talent yang akan ditanganinya untuk sampai ke Universitas Santosha--karena mereka akan tampil di malam hari sebagai penutupan. Mungkin dengan menyaksikan acara bersama penonton lain di dalam auditorium dapat membantunya untuk mengatasi hal ini.
Dengan demikian, Alsa lekas saja mengubah tujuannya sembari berusaha menghubungi Kania, barangkali kawannya itu tak sibuk dan dapat menemaninya di dalam.
"Ini gue juga udah ada di dalem sama beberapa anak-anak lain, daripada gabut belum ada kerjaan, ya 'kan?" Itu adalah jawaban dari Kania kala Alsa menanyakan keberadaannya. Lalu ia melanjutkan, "Lo di mana, Sa? Sini dong, gue sama yang lain duduknya di sayap kanan dan agak di belakang. Udah mau mulai nih, bentar lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Through the Lens [END]
RomanceKetika bertugas sebagai seksi dokumentasi dalam acara festival musik di kampusnya, lensa kamera milik Mahameru Faradya tak sengaja menangkap objek lain berupa seorang gadis yang tanpa disangka mampu menarik perhatiannya dalam sekejap. Rasa penasaran...