Terlihat seorang gadis sedang duduk di dalam kamar merenungi semuanya dengan air mata yang mengalir penampilan yang berantakan dan luka di sekujur tubuhnya.
bekas cambukan pukulan tendangan tamparan apa lagi yang belum pernah ia rasakan.tak tau mengapa dan apa salahnya sehingga ia harus menanggung semuanya.ia tak habis pikir sejahat itukah kehidupan ini,sehingga ia harus menanggung semuanya sendiri.
jangan tanyakan keluarga,bahkan ia merasa mungkin dirinya ini hanyalah orang asing.hanyalah anak pungut yang ditemukan tergeletak dijalanan mungkin.
"Tuhan bolehkah aku menyerah?". Ia beranjak dari duduknya menuju kamar mandi.dengan senyuman sendu perlahan ia menenggelamkan dirinya di bathup.
10 detik
20 detik
30 detik
1 menit
2 menit
3 menit
"Jemput aku tuhan".
Tiba-tiba..
" jangan berfikir dengan lo bunuh diri Lo bisa nyelesain semua masalah". Ujar Raka menarik paksa tubuh Meliana dari bathup.membuat Meliana terbatuk dan menghirup udara sebanyak-banyaknya dengan nafas tersenggal
"Ngapain sih Lo selalu gagalin usaha gue,gue mau mati!". Ujar meliana lalu menutup mukanya dan menangis
"Gue emang bukan siapa-siapa Lo tapi Lo harus inget dengan bunuh diri Lo ngga bisa nyelesain masalah bodoh!". Ujar Raka emosi
"Hiks hiks,seenggaknya gue bisa tenang dengan ninggalin semua luka batin maupun fisik yang kalian lakuin ke gue.gue ingetin jangan pernah Lo larang apapun yang mau gue lakuin! ngerti?! Ujar meliana penuh emosi dan menangis.
"keluar!!".melihat Raka yang tak bergeming Meliana kembali berucap
"Gue bilang keluar!!". Dengan mendorong Raka untuk keluar
"Gue emang bukan Abang yang baik Mel tapi Lo harus tau gue sayang sama Lo". Batin raka
Raka keluar dari kamar Meliana dan turun kebawah untuk menemui orang tuanya
"Mah pah apa kalian ngga keterlaluan sama Meliana?,dia anak kalian dan bagaimanapun dia itu adik aku". Ucap Raka lirih
Sebenarnya Raka itu seorang Abang yang baik ia sayang pada adiknya,kadangkala ia merasa iba tatkala melihat luka di sekujur tubuh adiknya siapa lagi pelakunya jika bukan orang tuanya.sang adik yang dulu sangat ceria kini terlihat murung dan menyedihkan tapi karena ada satu alasan,dan setiap Raka ingat alasan itu membuat Raka tak segan untuk melontarkan kata-kata yang mungkin akan menyakiti hati adiknya itu.raka tak pernah main tangan.
"Jangan pernah bilang dia anak saya.dia bukan anak saya". Ujar Rama
"Jangan pedulikan dia,dia anak tidak berguna,jijik saya melihatnya". Ujar via
"Terserah kalian".
Hari Senin,hari dimana aku bersekolah kembali, aku benci keramaian,aku benci orang-orang.setelah semalam aku merasakan kembali semua siksaan yang di lakukan orang tuaku dan lihatlah banyak sekali luka yang membekas ditubuhku.bukan aku kalau tidak bisa menyembunyikan semua luka itu.
Dengan langkah pasti ia memasuki area sekolah dan menuju kelasnya,ia tau kejadian selanjutnya akan bagaimana..
*Anak pungut
*Jijik
*Pergi jauh-jauh deh Lo
*Muak banget liat muka Lo
Dan banyak kata umpatan lainnya yang tertulis di meja dan kursinya bahkan ada gambar tak senonoh yang digambar pakai sepidol siapa lagi pelakunya jika bukan teman sekelasnya sendiri.teman? Haha Bahkan ia tak menganggapnya teman.
Ia sudah biasa menghadapi semua ini baginya hal sepele,dan ia memutuskan untuk tak menghiraukan,menghapus semua tulisan dan duduk di bangkunya seolah tak terjadi apapun."Assalamualaikum anak-anak". Ucap guru memasuki kelas
"Wa'alaikum salam Bu". Balas serentak
"Baiklah sekarang kita akan belajar matematika dan silahkan kalian persiapkan bukunya". Ujar guru
*Kringg-kringg.. Bel istirahat berbunyi
"Huft laper". Meliana bangkit dari duduknya tujuannya adalah kantin.ia sangat lapar karena dari kemarin ia belum makan sama sekali.
Setelah memesan ia membawa 1 mangkok baso ditangannya berniat untuk duduk di bangku kantin itu tapi ketika sedang berjalan tiba tiba ada kaki menyalang sehingga ia tersandung dan jatuh ia tau siapa pelakunya
"Brukk..prangg
Suara nyaring itu terdengar di segala penjuru kantin membuat semua siswa maupun siswi menghentikan aktivitasnya dan melihat kearah suara tadi siapa lagi kalau bukan Meliana dengan posisinya yang memprihatinkan dengan baso yang sudah tumpah.
Meliana bangkit lalu melihat ke arah perempuan itu berniat ingin menampar tapi tiba-tiba"Mau jadi jagoan?". Ujar Raka dengan menepis tangan Meliana
"Lo pasti liat tadi,dia sengaja mau nyelakain gue!".
"Orang gue ngga sengaja biasa aja kali". Ucap Siska santai
"Gue tau Lo sengaja!". Ucap Meliana emosi dengan menunjuk muka Siska
"Udah,mending sekarang Lo balik ke kelas". Ucap Raka
"Udah gue duga,meskipun dia yang salah tetep aja di mata Lo gue yang salah". Ujar meliana lirih lalu pergi dari kantin
Tanpa disadari ada sepasang mata yang melihat kejadian itu
"Awas Lo rak".Meliana kembali kekelas dan duduk di bangkunya dengan posisi tangan dia atas meja,menengkelubkan kepalanya
*Kruyuk-kruyukk
Suara itu berasal dari perutnya
"Nih makan". Ujar seseorang ,membuat Meliana mendongak melihat siapa orang itu,terlihat seorang laki-laki dengan senyum manisnya menyodorkan makanan dihadapan Meliana
"Lo ngapain". Tanya meli tidak suka
"Makan". Menunjuk makanan itu dengan gerakan matanya
"Gue ngga laper". Ketus meli
"Orang tadi gue denger perut Lo bunyi,makan jangan siksa diri Lo sendiri,gue ngga suka liat Lo sakit". Ujar laki-laki itu lalu pergi meninggalkan Meliana.Rei namanya.
Meliana yang melihat itupun mengangkat bahunya acuh lalu mengambil makanan itu dan ia memakannya dengan lahap.tanpa disadari Rei yang melihat Meliana makan pun tersenyum
"Gue ngga akan biarin Lo kenapa-napa Mel".
*Kringg-kringg..bel pulang sekolah
Mendengar bel itu Meliana segera membereskan bukunya memasukannya kedalam tas dan bergegas keluar kelas,angin yang kencang dan mendung. ia suka suasana seperti ini.meliana mengurungkan niatnya untuk pulang,ia pergi ke rooftop.ia merentangkan tangannya sambil menutup matanya menghirup udara dan membuangnya kasar
"I like this, calm down." Ujar meliana
"I like too".
Meliana tersentak lalu membuka matanya dan melihat ke arah suara itu.rey
"Lo ngapain disini". Tanya meli
"Cari udara segar". Jawab Rey
Meliana membalikan tubuhnya berniat ingin pergi tapi tangannya di tahan oleh Rey membuat ia berbalik dan menabrak tubuh Rey
"Aduh". Ucap Meliana lalu mendongak melihat wajah rey
"Sorry,Lo mau kemana". Tanya rey
"Bukan urusan Lo". Ketus Meliana
Mungkin ini sudah saatnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
hurtful
Teen Fictionbercerita tentang seorang gadis yang hari harinya dihiasi oleh kesedihan dan penderitaan sampai saat waktunya ia diusir dan ia memutuskan untuk memulai hidup baru dan melupakan kehidupan yang kejamnya ia suka hujan karena hujan bisa menyamarkan air...