Meli terbangun tatkala mendengar suara bising,ia membuka matanya mengedarkan pandangannya terlihat banyak orang yang sedang sibuk mengambil barangnya masing-masing. ternyata bis arah bogornya itu sudah sampai tujuan.Meli melihat jam yang melingkar ditangannya,jam 11:30
Meli segera bangkit dari duduknya lalu turun mengambil koper di bagasi bis.ia mengeluarkan secarik kertas dari saku hoodienya yang tertulis alamat rumah bi Sumi.
Sebelum meli tidur saat di perjalanan bi Sumi sempat menelfonnya untuk memberi tau nama dan nomer anaknya.
"Huft akhirnya sampai juga". Meli merogoh hp di saku celananya.berniat ingin menelfon anak bi Sumi
"Halo". Ucap meli saat orang diseberang sana menerima telfon darinya
"Ya". Jawab putra (anak bi Sumi)
"Gue udah nyampe". Ujar meli,lalu meli memberitau posisinya,lumayan lama putra mencari dan akhirnya ketemu.
"Lo meli?". Tanya putra
"Iya,Lo putra?". Tanya balik meli
"Hm,yaudah kita langsung kerumah aja". Ajak putra,ia menaiki motor untuk kerumahnya
Tak membutuhkan waktu lama akhirnya kini keduanya telah sampai. Putra menuruni motor di ikuti meli yang membawa kopernya
"Masuk". Ujar putra membuka pintu rumahnya
"Ayah Lo mana?". Tanya meli,ia lupa belum bertanya kepada bi Sumi
"Udah ngga ada". Ujar putra
"Sorry gue ngga tau,trus kita cuman tinggal berdua?". Tanya meli
"Iya". Balas putra seadanya
"Hah?".
"Jangan berfikir macam-macam".
"Lo tinggal di kamar itu". Putra menunjuk sebuah kamar,lalu putra pergi meninggalkan meli
Putra sudah mengetahui dari ibunya bahwa akan ada perempuan yang tinggal dirumahnya,awalnya putra tidak setuju karena putra sangat tidak suka ketika ada perempuan di rumahnya kecuali ibunya itu.
Tapi ibunya itu memberi alasan kenapa perempuan itu akan tinggal dirumahnya dan akhirnya putra setuju.*Cklek
Meli membuka pintu kamar,ia masuk kedalam kamar itu mengedarkan pandangannya.
"Bagus kamarnya". Batin meli
Tak lama meli segera mengeluarkan baju dan barangnya untuk di tata rapih,lama meli membereskan itu semua dan akhirnya selesai.
"Huftt akhirnya,cape juga". Ujar meli merebahkan tubuhnya di kasur
*Drtt drttt
Hp meli bergetar ia mengambil hp nya lalu mengecek ternyata bi Sumi menelfonnya. Ia mengangkat telfon itu
"Halo bi". Ujar meli
"Non udah sampai?". Tanya bi Sumi
"Udah bi".
"Syukur kalo gitu,non udah beresin barang-barang non belum?". Tanya bi sumi
"Udah ko bi,oh iya bi meli mau tanya.Ini meli tinggalnya berdua doang sama anak bibi?". Tanya meli
"Oh iya bibi lupa bilang. iya non,Suami bibi udah ngga da cuma ada anak bibi di rumah maaf ya non". Ujar bi Sumi
"Emm ngga papa bi toh aku kan cuma numpang di rumah bibi".
"Jangan ngomong gitu non bibi ngga suka anggap rumah bibi rumah non juga".
"Hehe iya bi,makasih banyak ya bi". Ujar meli
"Sama-sama,tenang aja non anak bibi ngga bakal macam-macam ko sama non". Ujar bi Sumi tertawa pelan
Bi sumi tau watak anaknya,anak nya itu anti sekali dengan perempuan.
"Hehe iya bi".
"Yaudah non istirahat aja pasti non cape kalo ada apa-apa tanya ke anak bibi aja yah,bibi tutup telfonnya".
"Iya Bi". Bi Sumi menutup telfonnya
Meli memejamkan matanya,karena kelelahan tak terasa dirinya ketiduran sampai sore.
*Tok tok tok
Putra mengetok pintu kamar meli,tak ada sautan dari dalam
*Tok tok tok
Putra kembali mengetok pintu kamar meli membuat perempuan yang sedang terlelap itu sadar dan bangun
*Tok tok tok
"Iyaa". Saut meli lalu bangkit dari kasurnya membuka pintu
"Ada apa?". Tanya meli dengan wajah yang baru bangun tidur
Keduanya diam beberapa detik saling pandang.
"Udah sore,Lo mau makan ngga?". Tanya putra
"Ngga makasih gue ngga laper ko". Ujar meli
*Kruyuk-kruyukk
Mendengar itu putra menyunggingkan senyum sementara meli menahan malu.
"Perut Lo bunyi,siap-siap nanti kita keluar cari makan". Ujar putra
"Okee". Jawab meli lalu menutup pintu kamarnya
"Astaga kenapa Lo bunyi di waktu yang ngga tepat,Malu kan gue". Meli merutuki dirinya sendiri.
Kini langit sudah mulai petang dirinya menunggu meli dengan sabar pasalnya perempuan itu belum juga keluar dari kamarnya
Putra yang sedang duduk di ruang tamu pun langsung bangkit menuju kamar meliBaru saja dirinya ingin mengetuk terlihat perempuan itu keluar dari kamar dengan penampilan sederhana.
"Lama". Ucap putra
"Sorry". Balas meli
Lalu keduanya keluar rumah untuk mencari makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
hurtful
Teen Fictionbercerita tentang seorang gadis yang hari harinya dihiasi oleh kesedihan dan penderitaan sampai saat waktunya ia diusir dan ia memutuskan untuk memulai hidup baru dan melupakan kehidupan yang kejamnya ia suka hujan karena hujan bisa menyamarkan air...