"Halo besan,,," ujar tuan Im yang kini masuk ke dalam rumah tuan Choi sambil tersenyum ke arah nya. "Terkejut melihat kedatangan ku?"
Tuan Im datang dengan membawa beberapa anak buah nya yang kini berdiri di belakang nya.
Sementara tuan choi menggepalkan kedua tangan nya. Tak lama kemudian anak buah tuan Choi datang, sebagian dari mereka berdiri di belakang tuan Choi dan sebagian lagi bersiaga di belakang tuan Im serta anak buah tuan Im.
Tuan Im tertawa melihat beberapa anak buah tuan Choi datang untuk membantu nya.
"Hanya segini anak buah mu?" tanya tuan Im. "Sedikit sekali,,,"
"Jangan banyak basa-basi, cepat katakan apa yang kau ingin kan?" teriak tuan Choi.
"Aku hanya ingin kau dan seluruh keluarga mu mati"
"Lakukan saja,,,"
Tuan Im tersenyum licik, perlahan ia berjalan mendekati tuan Choi.
Anak buah tuan Choi menyiapkan pistol mereka dan mengarahkan nya ke arah tuan Im, jika pria tua itu berbuat macam-macam, maka mereka juga akan langsung menembak tuan Im.
"Kau meminta anak buah mu untuk menembak ku?" tanya tuan Im. "Silahkan saja, tapi jangan salahkan aku jika terjadi sesuatu terhadap putra dan menantu mu itu"
Tuan Choi terkejut mendengar nya, ia pun mengambil ponsel nya yang ada di saku celana nya dan menboba menghubungi Siwon.
Tapi sayang Siwon tidak mengangkat telepon darinya, tuan Choi pun tampak panik.
"Kenapa? Tidak di angkat ya? Ah, mungkin putra mu itu sudah mati, atau hanya mati pura-pura lagi?" tuan Im tertawa dan membuat tuan Choi semakin emosi.
"Cepat tembak dia" teriak tuan Choi. Dan anak buah nya hendak menembak tuan Im, tapi teriakan tuan Im membuat aksi mereka terhenti.
"TUNGGU......." teriak tuan Im. "Jika kalian menembak ku, maka aku akan mati bersamaan dengan putra dan menantu mu Choi Kiho. Ayo, silahkan tembak aku sekarang juga"
"Sialan,,," gumam tuan Choi. Ia pun mengisyaratkan kepada anak buah nya untuk menurunkan pistol mereka.
"Aku sudah tahu putra mu itu masih hidup, dia ada di apartemen nya kan?" tanya tuan Im sambil tersenyum licik. "Aku salut dengan akting kalian berdua, berpura-pura saling membenci, berpura-pura mati, ah lalu berpura-pura apa lagi?"
"Tapi sayang akting kalian harus berakhir sampai disini saja, Choi,,," lanjut tuan Im. "Kau ingin tahu dari mana aku mengetahui rencana kalian?"
****
Siwon meminta Yoona untuk keluar, tetapi Yoona menolak nya, ia tidak mau meninggalkan Siwon sendirian apalagi kondisi Siwon masih tidak stabil.
Saat Tiffany dan pria bertopeng hitam tersebut melangkah maju mendekat ke arah Siwon dan Yoona, di situ pula Siwon mulai mengancam mereka.
"Jika sekali lagi kalian mendekat, maka aku tidak akan tinggal diam,,," teriak Siwon.
"Dengan luka yang masih basah kau masih berani mengancam kami?" ujar pria bertopeng hitam tersebut.
"Aku tidak peduli dengan luka ku,,," teriak Siwon. "Dan kau Tiffany, ternyata kau----"
DOORRR.....
Suara tembakan itu masih kembali bersuara. Tembakan tersebut tidak berasal dari tangan Tiffany mau pun pria bertopeng itu, tembakan tersebut berasal dari luar.
"Kita harus cepat,,," ujar pria bertopeng hitam tersebut dan Tiffany mengangguk.
Mereka pun berjalan mendekati Siwon dan Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love To Hate Me
RomanceAku begitu mencintaimu, aku bahkan rela kehilangan nyawa ku demi dirimu, tetapi mengapa kamu tidak pernah membalas cinta ku? Sebenci itukah dirimu kepada ku sehingga kamu tidak pernah menganggap aku ada? ~ Choi Siwon Kamu adalah pembawa sial bagi ku...