"Bawah tanah mana, yang kau maksud?" ragu Zarman.
Hindzel menampilkan wajah antusiasnya. "Wilayah Belarus ini, memiliki area bawah tanah. Yang tidak diketahui siapapun, kecuali aku."
Mata Zarman menajam memperhatikan Hindzel. "Dari mana kau tau? Apa yang membuatmu yakin informasi yang kau peroleh itu sungguh nyata kebenarannya? Apakah ibumu yang memberitahumu kalau sesuatu seperti area bawah itu ada? Ibumu mengatakan itu dalam dongengnya?"
"Tidak tidak tidak." Hindzel menggeleng-gelengkan kecil kepalanya. "Area bawah tanah yang kusebutkan itu benar-benar ada, ayah. Aku sudah melihatnya."
Zarman mengernyit. "Kapan?" Setahunya Hindzel belum pernah sekalipun keluar dari kawasan kediaman Belarus. Dia sendiri yang menolak. Dia tidak pernah bersedia ketika Zarman memberitahunya untuk ikut dengan Ray dan Leros mengunjungi kota.
Hindzel memandang ke arah lain.
Aku harus menjawab apa?
Dia keluar di tengah malam melalui jendela. Naga kecil itu berubah menjadi seekor naga besar dengan dia seorang yang dapat melihat wujudnya. Tidak ada seorangpun yang tau selain dia kalau seekor naga berukuran dua puluh delapan kaki berdiri berpijak dengan keempat kakinya di depan dinding jendela kamar Hindzel yang ada di lantai tiga. Mempersilahkan Hindzel untuk naik ke punggungnya. Lalu, membuatnya melayang membuatnya berpindah duduk menjadi di atas kepalanya. Dengan sihir yang kemudian Hindzel tahu sebagai sihir levitasi. Hindzel berpegangan pada sepasang tanduk melengkung dan terbang di udara berkat kepakan sayap naga yang sudah tidur bersamanya di kasurnya sepanjang malam atau bahkan sepanjang hari. Naga itu menurutinya untuk pergi ke segala tempat yang diinginkan oleh Hindzel. Bahkan naga itulah yang membawanya ke area ruang bawah tanah raksasa wilayah Belarus dengan keajaiban eksistensi sihir teleportasi tanpa permintaan Hindzel.
Dalam selang waktu enam hari ini naga kecil yang rupanya bisa berubah wujud menjadi besar itu berperan sebagai pemandunya akan dunia baru yang dia rasa memang harus dia terima sebagai dunia tempat tinggal barunya saat ini. Naga itu, bagai memiliki kecerdasannya sendiri, dan punya semacam pemikiran bahwa Hindzel punya sebuah peran yang harus dia lakoni. Sehingga naga itu menjembataninya pada segala yang perlu Hindzel ketahui.
Dia ... tau kalau aku akan mempunyai ide untuk mempergunakan area bawah tanah yang dia tunjukkan?
Berapa umur naga itu sebenarnya? Benarkah dia hanya naga balita? Apakah dia sebenarnya adalah naga dewasa seperti yang disebutkan Edgar, yang menyamar sebagai naga kecil yang polos? Atau justru,
Dia siluman naga?
Kecurigaan dan kekhawatiran itu membuatnya tanpa sengaja melamun. Membuat bingung sekaligus waswas tiga orang yang ada di dalam ruangan bersamanya.
"Hindzel?"
Suara berat seorang pria di umur empat puluhan itu berhasil membuatnya tersadar. Hindzel kembali memutar otak bagaimana dia akan menjawab. "Melalui mimpiku," omong kosongnya.
Ray melongo. Muka Edgar membeku. Zarman tertegun.
"Mimpimu," ulang Zarman.
"Ya." Hindzel menanggapi asal-asalan.
Zarman tanpa diketahui siapapun sedang terlibat dalam keributan dengan dirinya sendiri tentang reaksi seperti apa yang harus dia buat untuk putra paling bungsunya. "Bagaimana, aku bisa memastikan kalau yang kau sebutkan itu sungguhan ada seperti yang kau bilang?"
"Ayah bisa memeriksanya. Atau utus orang untuk mengkonfirmasi bahwa informasi yang ayah terima adalah benar."
Zarman diam tidak berkata-kata. Sudut bibir dan sebelah mata Ray berkedut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Transmigrated Duke Strikes Again (🌘TTDSA) | yoggu033🎐
Fantasy🎐 @yoggu033 | _TTDSA_| Ketika kelopak matanya membuka dan iris matanya dipertemukan dengan pemandangan yang tidak familiar, dia menolak menerima fakta kalau dia sudah tidaklah lagi berada di dunia yang dia kenal. Rekan-rekannya tidak ada bersamanya...