Happy reading!!
Sesuai ajakan Bintang kemarin. Hari ini mereka akan membeli kado untuk sepupunya bintang.
Shakila masuk ke dalam mobil hitam milik bintang.
"Lama ya kak?" Tanya Shakila.
Bintang menggeleng. "Enggak kok."
Lalu mobil hitam itu pun berjalan dan meninggalkan pekarangan rumah shakila.
Hening beberapa saat sampai akhirnya shakila kembali bertanya.
"Sepupu kakak cewek apa cowok?"
"Cewek."
Bintang melihat ke arah Shakila sambil tersenyum sebelum akhirnya ia kembali fokus menyetir. "Gua bakalan buat Lo sampai inget semuanya kil" batin bintang.
Tiga puluh menit kemudian mereka sudah sampai di parkiran mobil. Shakila lalu turun begitupun dengan bintang.
Bintang lalu menggandeng tangan shakila. Sedangkan shakila, ia pasrah tangannya di gandeng bintang.
Banyak pasang mata yang menatapnya. Tapi shakila bodo amat. Toh dirinya sudah menganggap bintang sebagai abangnya sendiri.
Mereka sampai di salah satu toko mainan anak. Shakila mencari-cari barang apa yang sekiranya cocok untuk dijadikan kado.
"Eh kak, sepupu kakak umurnya berapa?" tanya Shakila.
"Lima tahun" jawab bintang.
Shakila manggut-manggut.
Setelah hampir satu jam mereka ada di dalam mall. Akhirnya sekarang mereka sudah ada di mobil kembali.
Untuk kadonya, mereka membeli satu boneka Berbie dan satu boneka Boba. Sebenernya tadi shakila mau membeli Berbie dan baju, tapi kata bintang ia sudah sangat sering membelikan sepupunya itu baju. Alhasil jadi beli boneka Boba.
Shakila juga beli boneka Boba. Karna tadi ia di tawarin mau beli apa sama bintang. Karena ia di rumah punya satu boneka Boba, jadi shakila lebih memilih untuk membeli boneka Boba lagi agar bisa menjadi teman bonekanya yang dirumah.
Mobil hitam itu pun berhenti tepat di depan rumah shakila.
"Makasih ya kil."
"Iya kak sama-sama. Makasih juga buat bonekanya."
Bintang mengangguk sambil tersenyum. Lalu setelah itu shakila pun turun dari mobil. Bintang melambaikan tangan nya ke shakila lalu setelah itu ia pergi dari pekarangan rumah shakila.
Shakila masuk ke dalam rumahnya.
****
Sudah dua Minggu orang tuanya pergi ke luar negeri. Dan hari ini mereka akan pulang ke rumah. Shakila menunggu ayah dan bundanya diteras depan rumah. Namun mereka tak kunjung datang juga.
Shakila juga sudah beberapa kali menelfon mereka tapi nomernya tidak aktif. Ia khawatir takut terjadi apa apa dengan orang tuanya.
Sudah terhitung 2 jam ia menunggu ayah dan bundanya, tapi tak ada tanda-tanda mereka akan datang. Shakila mencoba menelfon bundanya lagi. tapi hasilnya sama, nomernya tidak aktif.
Shakila mencoba berfikir positif. Mungkin saja macet dijalan, yang membuat mereka sedikit terlambat. Yang tadinya Shakila duduk dikursi depan rumah, sekarang ia mondar mandir kesana kemari.
"Non" panggil Bi minah.
Shakila nengok ke belakang dan hampir saja menubruk bi minah. "Eh, kenapa bi."
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA BERAKHIR DUKA
Teen Fiction"Kita, sepasang luka yang tak pernah diijinkan untuk bahagia." ~𝓢𝓱𝓪𝓴𝓲𝓵𝓪 𝓟𝓾𝓽𝓻𝓲 𝓚𝓲𝓻𝓪𝓷𝓲𝓪 𝓐𝔃𝓴𝓪𝓳𝓪𝔂𝓪 ... "Kamu pantas untuk bahagia Shakila." ~𝓐𝓷𝓰𝓴𝓪𝓼𝓪 𝓟𝓾𝓽𝓻𝓪 𝓓𝓲𝓻𝓰𝓪𝓷𝓽𝓪𝓻𝓪 "Nikmati lukanya dan rasakan sakitnya...