2. SEKOLAH

545 140 205
                                        

Hai pren.

Absen jam berapa kalian baca cerita ini!!!

Sebelum baca jangan lupa vote✨

Jangan dulu bosen baca cerita ini, baca dulu sampe selesai dan cermati tiap katanya.

Siapa nih yang udah nungguin chapter ini?

Happy reading!!!

Shakila masuk kedalam kamarnya. Lalu ia membaringkan tubuhnya di atas kasur. Ia memejamkan matanya beberapa detik.

Lalu setelah itu ia membuka kembali matanya. Ia bangun dari kasurnya dan berjalan ke arah lemari. Shakila mengambil kotak kecil yang ada di lemari itu lalu kembali duduk di atas kasur.

Perlahan ia membuka kotak itu. Terlihat sebuah kalung dengan gantungan nama Asa. Ia sengaja menyimpan benda penuh kenang-kenangan itu.

Setelahnya ia kembali mengembalikan kalung itu ke dalam kotak dan menaruhnya di dalam laci meja.

Tubuh Shakila terasa sangat capek. Ia berniat akan tidur tapi sebuah notifikasi masuk membuat ia kembali mengambil ponselnya yang ada di atas nakas.

Bunda.
Jaga diri kamu baik-baik ya, sayang. Bunda sayang banget sama, Kila. Bunda pasti bakalan kangen banget sama kamu.

Shakila.
Iya, bunda. Shakila juga sayang sama Bunda.


Bundanya yang mengirimkannya pesan. Tapi kenapa pesan Rani seakan-akan dia akan meninggalkannya.

Entah lah Shakila tidak ingin berfikir yang tidak-tidak. Tubuhnya capek dan sangat-sangat ngantuk.

Padahal niatnya ia ingin begadang untuk membaca aplikasi berwarna oren itu atau aplikasi wattpad, tapi ternyata kantuknya tidak bisa diajak bekerja sama.

****

Pagi ini Shakila sudah berada di dalam kelasnya. Ia duduk di kursi sambil membaca buku. Baru sedikit murid yang datang. Karena ini memang masih sangat pagi.

"Tumben dah berangkat jam segini, Kil?" tanya Karina yang baru datang dan langsung menaruh tasnya di bangku, diikuti Dara.

"Lagi rajin," jawab Shakila.

"Lagi rajin apa emang bangunnya yang lagi nggak kesiangan?" tanya Dara.

"Dua-duanya."

"Eh, kalian udah pada sarapan belum si? Kok gua lapar ya."

"Belum," jawab Karina dan Shakila barengan.

"Yaudah, yuk gas ke kantin," ajak Dara.

"Eh, kita belom piket loh. Lo pada mau dipatok sama Haikal," ujar Karina.

"Aelah, tenang aja. Sebelum tuh anak matok kita, bakalan gua makan duluan tuh anak," jawab Dara.

"Kanibal," sahut Shakila.

Lalu mereka bertiga berjalan menuju kantin yang lumayan ramai pagi ini. Ditengah-tengah sedang mengantri membeli makanan, ada seseorang yang mengalihkan perhatian Shakila.

LUKA BERAKHIR DUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang