HAPPY READING!!!
SHAKILA berjalan menuju balkon kamarnya. Pandangannya naik menatap langit sore hari. Hembusan angin sore membuat anak rambutnya berterbangan.
Hari ini ia harus pulang ke rumah Rani untuk mengambil barang-barang nya yang masih ada di sana. Tapi, Rani masih belum pulang. Padahal ia mau mengucapkan banyak terima kasih kepada mereka. Mungkin besok juga pertemuan terakhir ia dengan teman-temannya.
Shakila kembali masuk ke kamarnya dan mengambil tasnya yang ada di atas meja, lalu segera turun ke bawah. Sebelumnya ia sudah memesan ojek online terlebih dahulu.
Sekitar tiga puluh menit perjalanan akhirnya ia sudah sampai di tempat tujuan. Setelah membayar tukang ojeknya, ia segera masuk ke rumah besar bercat putih itu.
Tok.....tok.....tok.....
Cukup lama ia menunggu sampai akhirnya seseorang membukakan pintu. "Non Shakila" ucap bi Minah. "Enon ke mana aja?"
"Shakila harus pergi bi" ucapnya sambil masuk kedalam rumah.
Bi Minah mengerutkan keningnya. "Pergi?"
Shakila berjalan menuju kamarnya, di ikuti bi Minah di belakangnya. Ia membuka pintu kamarnya dan berjalan ke arah kasur. "Iya bi, Shakila udah inget semuanya. Aku udah inget siapa nama aku, dan Kila akan kembali ke rumah Kila" ucap gadis itu.
"Makasih ya bi, makasih buat semuanya. Kalo nanti ayah sama bunda pulang, Shakila cuman mau ngomong, makasih udah mau ngerawat Kila, ngejaga Kila, Kalo gak ada mereka mungkin Kila udah gak ada di dunia ini."
Shakila memeluk bi Minah. Dan tanpa sadar ia menangis di dalam pelukan bi Minah. "Iya non, bibi juga seneng kalo non Kila udah inget semuanya. Bibi paham, pasti orang tua non juga udah kangen banget sama non."
Shakila mengambil kotak yang ada di laci mejanya. Lalu membukanya, kalung dengan nama ASA yang ia dapatkan dari teman kecilnya dulu.
Lalu ia kembali menaruh kalung itu di kotaknya dan menaruhnya di dalam tasnya. Setelah itu ia segera mengemasi baju-baju miliknya dan barang-barangnya.
Ia beranjak dari duduknya, setelah ini ia tidak akan bisa masuk ke kamar ini lagi, masuk ke rumah ini lagi, ia pasti akan merindukan suasana rumah ini.
Shakila berjalan ke luar dari kamar. Ia menemui bi Minah yang sedang ada di dapur. "Bi, nanti kalo ayah sama bunda pulang, tolong kasih surat ini buat mereka" ucapnya sambil mengasih surat itu ke Bi Minah.
"Shakila pamit ya bi, makasih buat semuanya". Setelah itu ia segera pergi dari rumah itu.
***
Jam sudah menunjukkan pukul delapan. Shakila membuka ponselnya, banyak sekali pesan-pesan dari Dara, Karina, Angkasa dan juga si kembar. Namun ia sama sekali tak membalas pesannya.
Besok adalah hari terakhir ia sekolah di SMA taruna bangsa. Dan setelah itu ia mungkin tidak akan bisa lagi bertemu dengan mereka.
****
Shakila berjalan menuju kelasnya. Dan di kelas sudah ada teman-temannya. Ia berjalan menuju bangkunya.
"Lu serius mau pindah, Kil?" Tanya Dara yang duduk di sampingnya.
Shakila terdiam. Ternyata berita tentang dirinya yang akan pindah sudah menyebar kemana-mana. "Iya" jawabnya.
"Alasannya?" Tanya Karina. Namun, Shakila sama sekali tidak menjawabnya.
"Angkasa nyuruh Lu buat ke rooftop sekarang tuh" ucap Dio.
Shakila beranjak dari duduk nya dan segera menemui Angkasa di rooftop sekolah
![](https://img.wattpad.com/cover/322372127-288-k952526.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA BERAKHIR DUKA
أدب المراهقينShakila Putri Kirania Azkajaya, gadis muda dari keluarga berada, selalu dibebani dengan tuntutan Ayahnya. Ketegangan semakin memuncak hingga suatu hari ia kabur dari rumah dan mengalami kecelakaan yang mengubah segalanya. Dalam perjalanan hidupnya...