13. DANAU

140 34 47
                                        


HAPPY READING!!!

Shakila berjalan keluar dari kamarnya dengan seragam sekolah barunya. Di ruang makan sudah ada papa, mamanya, Bintang, dan Cahaya.

"Ganti seragam kamu sekarang" Shakila yang baru duduk di kursi pun di buat bingung dengan ucapan papanya.

"Kamu akan tetap sekolah di SMA taruna bangsa, saya liat-liat sepertinya kamu sangat mencintai laki-laki itu. Dan   sangat sulit untuk meninggalkan nya."

Gadis itu di buat kaget dengan ucapan papanya barusan. Ia bahagia? tentu, ternyata papanya masih berbaik hati dengannya.

"Tapi dengan satu syarat..."

Papanya menjeda kalimat nya. "Cahaya sekolah di sekolahan kamu juga, dan nilai kamu harus tetap sempurna. Begitupun dengan kamu CAHAYA!"

Sebenernya ia agak malas harus satu sekolah dengan Cahaya. Tapi ya dari pada ia harus pisah sekolah, dan harus berpisah dengan Angkasa dan juga teman-temannya yang lain.

****

Shakila berjalan sendirian di koridor sekolah. Sebelum ia masuk ke kelas, ia mengintip lewat jendela terlebih dahulu. Dan ternyata teman-temannya sudah ada di kelas, tapi dengan raut wajah yang cemberut.

Ia lalu melanjutkan berjalan masuk ke dalam kelas. "Kok cemberut gitu sih?" ucap gadis itu di akhiri senyuman.

Mereka di buat kaget dengan kehadiran tiba-tiba gadis itu. Ini bukan mimpi kan? ini bener yang ada di hadapannya itu Shakila?

Shakila menggeleng kan kepalanya melihat teman-temannya yang masih saja diam seperti patung. "Kaya patung lo pada" ia lalu menaruh tasnya di atas meja.

"Ini beneran Lo? Lo gak jadi pindah Kil?"

"Ya seperti yang Lo liat. mana
mungkin gua bisa ninggalin kalian."

"Aaaaaaa, gua seneng banget sumpah" teriak Dara.

Dara dan Karina lalu memeluk gadis itu  erat. Sampai ia merasa sesak. "Cukup, gua kecekek anjing."

Mereka semua sudah tahu kabar tentang dirinya yang ingin pindah sekolah dari Angkasa. Dan mereka juga sudah tahu tentang dirinya yang kecelakaan dan mengalami amnesia.

****

Jam pembelajaran pertama sudah di mulai. Namun, belum ada satu guru pun yang datang ke dalam kelas Shakila. Kondisi kelas  sekarang sangat berisik, karna guru yang belum datang.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang membuat semua murid langsung duduk di tempatnya masing-masing. Guru dengan rambut yang di Gelung dan make up yang sedikit menor itu  masuk kelas.

"Selamat pagi semua."

"Pagi Bu" jawab semua murid.

"Hari ini kalian kedatangan teman baru" ucap Bu Gendut. Ia, nama guru itu Bu gendut, mungkin karna postur tubuhnya yang gendut.

Semua murid saling berbisik, siapa teman baru yang Bu Gendut maksud.

Gadis dengan rambut yang di kuncir dan tas ranselnya masuk ke dalam kelas. Ia berdiri di samping Bu Gendut.

"Cahaya, perkenalkan nama kamu."

Cahaya menghirup nafas dalam-dalam. "Hai semua, perkenalkan nama saya cahaya namira Danendra. Kalian boleh panggil cahaya."

"Oke cahaya, kamu boleh duduk di bangku yang masih kosong."

Cahaya mengangguk paham. Ia berjalan sambil melirik ke arah Shakila. Sedangkan gadis itu hanya memutar bola matanya malas, ternyata papanya juga meminta agar Cahaya satu kelas dengannya.

LUKA BERAKHIR DUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang