23. BODYGUARD?

1 1 0
                                    



HAPPY READING!!!


Motor hitam milik Angkasa berhenti di pekarangan rumah Shakila. Gadis itu lalu turun dari atas motor. Setelah gadisnya masuk ke dalam rumah laki-laki itu langsung menancap kan gas dan berjalan pergi meninggalkan pekarangan rumah gadis itu.

Shakila mengerutkan keningnya saat melihat dua orang pria yang bertubuh besar, kira-kira usianya sekitar tiga puluh tahunan. Ciri-cirinya yang satu bertubuh besar rambutnya gondrong, sedangkan yang satunya lagi botak.

Ia lalu mendekat ke arah Mira yang kebetulan ada di ruang tamu juga. Gadis itu menatap mamanya seolah bertanya, 'mereka siapa?"

"Mulai sekarang kamu akan di awasi oleh dua bodyguard kamu. Dan berangkat sekolahnya kamu akan di antar oleh mereka, mereka juga akan mengawasi kamu dalam belajar" ucap Danendra.

"APA!? harus banget pa di awasin kayak gini? Cahaya aja gak pake bodyguard-bodyguard noh!" jawab Shakila.

"Tidak usah melawan."

Gadis itu menatap ke arah mamamnya seolah-olah meminta tolong, namun mamanya juga tidak bisa berbuat apa-apa.

'Dih, masa gua harus di jagain sama mereka sih, mana yang satunya botak lagi" batinnya.

"Eitssss, ngapain?" Tanya Shakila galak. Dua bodyguard nya mengikutinya hingga ke depan kamarnya.

"Saya di suruh tuan buat jagain, non" jawab salah satu dari mereka yang bernama Bondan____ orang yang botak.

"Jagain dari sini aja" setelah mengatakan itu Shakila langsung masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintunya dengan kasar. Membuat dua orang itu terperanjat kaget.

Sudah dua jam lebih ia di dalam kamarnya sambil belajar. Ia ingin keluar, tapi males melihat dua wajah bodyguard nya itu.

Tok.....tok....tok.....

Pintu kamarnya di ketok tiga kali oleh seseorang.

"Apa?"

"Non di suruh turun ke bawah sama nyonya, di suruh makan" ucap Bondan dari balik pintu.

"Y."

Ia lalu menutup buku-bukunya dan berjalan ke arah pintu. Saat dirinya membuka pintu ia langsung melihat wajah menyebalkan dua bodyguard nya itu.

Shakila turun ke lantai satu melalui tangga yang menghubungkan nya dengan lantai satu. Di ikuti dua orang bodyguard nya di belakangnya. Jujur saja, ia merasa risih di ikuti terus-terusan oleh mereka. Padahal ini baru pertama.

"Gua mau makan, gausah di awasin. Atau, mau gua makan juga Lo pada" ucap Shakila yang sudah duduk di meja makan.

"Yaudah, pak Bondan sama pak Aston tunggu aja di ruang tamu" ucap Mira.

Dua orang itu pun menurut saja. Mereka bertiga lalu lanjut makan, kebetulan Danendra sedang ada rapat di kantornya.

Selesai makan Shakila Langsung menaruh piring kotornya di dapur. Dan selama makan pun ia sama sekali tidak mengobrol dengan Cahaya. Masih ada sedikit rasa kesal ke adik tirinya itu soal masalah beberapa hari yang lalu.

*****

Sudah pukul sepuluh malam tapi gadis itu masih saja berkutik dengan buku-bukunya. Merasa jika tubuhnya sudah sangat capek, ia lalu menutup buku-bukunya dan beralih mengambil ponselnya yang ada di atas Nakas.

Ia terlihat sedang mengerim pesan kepada seseorang.

Shakila :
Shakila udah belajar dari sehabis pulang sekolah sampai jam sepuluh malam pah. Shakila izin tidur ya? Soalnya Shakila udah ngantuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUKA BERAKHIR DUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang