Setelah keluar dari toko Pandai Besi, Claire sebenarnya hendak langsung kembali ke perkebunan. Namun, kejadian tadi kembali terbesit di benaknya."Kenapa tadi Gray begitu marah? Dia pasti butuh teman, baiklah aku akan mengejarnya!" Batin Claire.
"Dia pasti belum pergi jauh, Gray tunggu aku!!" Gumam Claire lalu berlari mencari Gray.
🐣🐣🐣
Siang ini Inn sedang sepi pengunjung. karena Doug, pemilik Inn sedang pergi. Putrinya, Ann yang menjaga Inn bersama dengan Cliff.
"Ann aku tidak tau berapa lama aku bisa bertahan di desa ini, semakin lama uangku terus menipis." Ucap Cliff dengan wajah lesu.
"Ayah dan aku bisa membantu, kau sudah seperti keluarga kami Cliff." Ucap Ann tulus.
"Jangan Ann, aku sudah banyak merepotkan selama ini. Aku hanya berharap, agar aku menemukan pekerjaan yang tepat."
"......"
Ann tidak tau harus berkata apa, dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia tidak ingin Cliff pergi dari desa. Keheningan menyelimuti ruangan itu, mereka sibuk dalam pikirannya masing-masing.
'Braakk!!' Suara dentuman pintu.
Perhatian mereka tertuju pada sosok yang baru saja masuk dengan membawa botol wine di kedua tangannya, sosok itu tidak lain adalah Gray.
"... Gray?" Ucap Ann, lalu dengan segera menghampiri Gray begitu pula dengan Cliff.
"Gray kau minum?! A-apa yang terjadi??" Tanya Cliff.
Gray tidak peduli dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan padanya, Gray dengan acuh duduk di salah satu kursi dan meminum wine dengan nafas tersengal.
"Gray hentikan!! Apa yang kau lakukan?! Bukankah kau tidak bisa minum?!" Tanya Ann dengan panik. "Cliff lakukan sesuatu!" Titah Ann.
'Grep!' Cliff menahan tangan Gray.
"Lepas.. " Ucap Gray dengan menatap tajam Cliff, "Jangan begini Gray--"
"AKU BILANG LEPAS!!" Bentak Gray, lalu menepis tangan Cliff dengan kasar.
Ann dan Cliff saling menatap satu sama lain, mereka tidak berani mendekati Gray. Sementara itu Gray tidak berhenti minum, meski wajahnya sudah memerah pria itu tetap melanjutkan aksinya.
"Oh disini rupanya, ketemu juga hehe!"
Ann dan Cliff menoleh kearah suara itu berasal, tampak Claire datang dengan wajah penuh senyum. Claire masih belum menyadari apa yang terjadi, gadis itu dengan santai menghampiri Gray.
"E-eh.. Kau sedang apa?!" Tanya Claire panik ketika melihat wajah Gray memerah dan matanya terlihat sembab. Claire melihat dua botol wine kosong diatas meja, "Astaga!! Gray cukup! Lihatlah dirimu! Kenapa kau terus minum?!" Teriak Claire kesal, ia merebut segelas wine dari tangan Gray lalu melemparnya.
'Praangg!!'
Gray yang setengah sadar, berdiri sempoyongan. Dengan kasar ia mencengkram tangan Claire, dan menatap kedua mata biru Claire dengan tajam.
"Kau!! Arghh--!" Gray mengerang dan memegang kepalanya, rasa pusing yang hebat menyerang dan memenuhi isi kepalanya. Bahkan ia tidak sanggup untuk berdiri, perlahan-lahan kesadarannya mulai hilang dan ambruk di bahu Claire.
"Astaga dia pingsan?" Tanya Ann memastikan.
"Aduh.. berat!" Keluh Claire, tubuhnya begitu mungil jika dibandingkan dengan Gray yang bertubuh tinggi.
"Cliff cepat bantu Claire!" Titah Ann.
Cliff dan Claire memahpah Gray menuju ke lantai dua menuju kamar Gray, sementara Ann pergi ke dapur mencari sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's My Diamond
FanfictionKarena libur panjang sekolah, Claire memutuskan untuk datang ke desa Mineral Town. Disana ia ingin membantu Jack mengurus perkebunan yang ditinggal kakeknya, namun siapa sangka Claire akan jatuh cinta pada salah satu pemuda di desa? yaitu Gray. Seme...