15 - Terlambat?

12 2 0
                                    


Happy reading :)

*****

Semua orang bertepuk tangan mengakhiri dansa Claire dan Trent, rasanya cukup menyenangkan bagi Claire. Namun kini semua tatapan tertuju padanya, apa ia melakukan kesalahan?

"Mereka mengagumimu Claire, kamu cantik sekali hari ini."

Claire mendongak menatap Trent yang lebih tinggi darinya, "Aku memang cantik, terimakasih pujiannya." Trent terkekeh pelan lalu mengelus lembut puncak kepala Claire, namun gadis itu menepisnya. "Kenapa? Bukankah kita teman?" Tanya Trent, sementara Claire membuang muka. "Kalau begini, apa boleh? Dia kan menyukaiku.." batin Claire.

Dari sisi lain lapangan gadis berambut coklat sebahu tengah memerhatikan Claire dan Trent dari kejauhan, hatinya berkecamuk melihat betapa perhatiannya Trent pada Claire.

"Lagi lihatin apa sih, kak?" Tanya seorang anak kecil laki-laki berambut mangkok.

Elli dengan cepat mengalihkan pandagannya, lalu mengajak anak itu ke sisi kanan lapangan. "Stu, main sama may sana!" Gadis berkepang dua menoleh karena merasa namanya disebut, "Oh.. stu? Kamu juga datang ya?" May tersenyum manis. Stu menjadi salah tingkah, ternyata kakaknya itu mengusirnya dengan halus. Tak bisa menolak pun, akhirnya Stu pergi bermain dengan May.

"Hmm.. Elli kamu juga datang?" Elli menoleh mendapati Karen mendekatinya dengan Rick. "Iya, semua orang bisa datang kan?" Elli tersenyum kecut. "Si Es masih belum menyadari perasaanmu ya? Sebelumnya dia tidak pernah mau berdansa tapi sekarang malah berdansa dengan Claire." Elli hanya bisa terdiam mendengar perkataan Karen.

"Apa ga sebaiknya kamu ungkapkan saja pada Trent? bilang kamu menyukainya." Kali ini Rick ikut menasehati.

Elli menggeleng cepat, "aku rasa sudah terlambat.."

"Dia sepertinya sudah menyukai orang lain." Elli menahan tangisnya, ia menatap sekilas kearah Trent dan Claire sebelum akhirnya pergi meninggalkan lapangan.

"Aku kasihan dengan Elli." Kata Karen

"Benar, tapi ini juga bukan salah Claire." Sahut Rick.

"Memangnya aku menyalahkan Claire?!"

"Tidak, siapa yang bilang?"

Karen mendengus, Rick kadang-kadang juga menyebalkan baginya.

🐣🐣🐣

Gray menoleh kesana-kemari mencari keberadaan Claire, entah apa yang ada dipikiran gadis itu tentangnya sekarang. "Apa Claire kecewa padaku?"

Di salah satu bangku lapangan akhirnya Gray menangkap sosok Claire, namun dia tidak sendiri melainkan bersama Trent?!

Gray menjadi merasa ragu untuk menghampiri Claire, saat hendak pergi seseorang tiba-tiba memanggil namanya dengan kencang. "Gray!! Kamu pergi kemana tadi?!" Tanya Cliff dengan wajah julidnya.

"Gray?" Mendengar nama Gray, Claire refleks menoleh ke sumber suara dan benar saja pria itu berdiri tak jauh darinya. Namun Claire ragu untuk menghampiri pria itu, apakah Marry juga turut ada bersama Gray? Itulah yang dipikirkannya.

"Gray mau kemana?" Sekarang Ann turut nimbrung antara Gray dan Cliff. Pria itu memperbaiki topinya lalu menjawab singkat, "Aku terlambat." Ann menatap Cliff begitupun sebaliknya, "apanya terlambat?"

Gray menatap kearah Claire yang asik mengobrol dengan Trent, "Hampiri saja sana! Kamu ini harus jantan!" Omel Ann.

Gray termangu, mengumpulkan kekuatannya hingga akhirnya menghampiri Claire yang sedang bersama Trent. "Gray kamu datang?" Tanya Claire canggung, ia hanya berpura-pura tidak sadar keberadaan Gray.

"Maaf Claire, aku pergi--"

"Tidak masalah." Potong Claire.

"Marry mana?" Lanjutnya.

Gray menatap Trent dingin lalu meraih tangan Claire lembut, "aku ingin kita bicara berdua."

She's My DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang