Happy Reading :)*****
Pagi itu tidak seperti biasanya Gray bangun siang, setelah semalaman tidak bisa tidur karena memikirkan Claire. Sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya ini, gejolak apa yang ia rasakan saat ini?
Gray memperhatikan Cliff yang tengah sibuk berkemas-kemas kamar, dengan perlahan ia mendekatinya. "Cliff, aku butuh pendapatmu." Cliff memasang ekspresi kesal, "Diam ah! Aku lagi sibuk, sana kerja!" Sahut Cliff dengan judesnya.
"Ini tentang Claire."
Satu kalimat itu berhasil merubah mood Cliff, pria itu mengesampingkan kesibukannya lalu duduk di sebelah Gray dengan wajah penasaran.
"Ada apa? Cepat aku ga punya banyak waktu."
"Belakangan aku sering memikirkan Claire, tapi aku ga yakin--"
"Harus yakin! Jangan sampai diambil orang, apalagi semalam aku lihat Trent bersama dengan Claire di pantai." Potong Cliff.
Gray menghela nafas, "Aku tau, karena itu aku ga tidur semalaman karena memikirkannya." Gumam Gray.
Cliff menaikkan alisnya, matanya berbinar. "Aku dengar loh.. itu artinya kamu cemburu Gray!"
"Ngga begitu, tapi... Ah, kamu tau sendiri selama ini aku masih berusaha untuk bisa bersama dengan Marry." Gray mengacak rambutnya, ia merasa bimbang dengan perasaannya sekarang. Gray pernah menjalin hubungan dengan Marry, namun Marry memutus hubungan mereka karena sebuah kesalahpahaman.
"Aku ga ingin mempermainkan hatinya." Lanjut Gray lagi.
Cliff mendengus, "Terserahmu lah, tapi apa menurutmu kamu masih menyukai Marry?"
Gray tampak terdiam, ia tidak yakin saat ini. Selama ini kerja keras yang ia lakukan untuk Marry, bahkan sampai sekarang.
🐣🐣🐣
Di Sebuah Toko Pandai Besi (Blacksmith), Claire masuk berniat mencari Gray. Namun disana ia hanya melihat Saibara, dan tunggu! Gadis kacamata itu.. Marry!
"Oh Claire, apa ada yang bisa aku bantu?" Saibara seperti biasa menyapa Claire dengan ramah.
"Aku kemari mencari Gray." Mendengar nama Gray, Marry sontak menatap Claire.
"Kenapa dia langsung melihatku begitu mendengar nama Gray disebut? Bikin kesal!" Batin Claire.
"Claire kebetulan aku juga tadi berniat ingin bertemu Gray, apa kita pergi mencarinya bersama?" Marry tersenyum dengan canggung, sepertinya dia tau Claire tidak menyukainya.
"Kamu kenapa mencari Gray?" Tanya Claire dengan nada sarkas, ia benar-benar tidak suka Marry. Dasar sok polos!
'Krieett... !' Seseorang memasuki toko, itu Gray. Claire merasa sedikit canggung begitu melihat sosok Gray datang, namun berbeda dengan Marry ia langsung menghampiri Gray yang baru saja masuk dan masih menatap kearah Claire.
"Gray, ingat janji kita? Ayo pergi hehe.." Saibara menatap heran pada Gray, "Gray tugasmu terbengkalai, aku tidak mengijinkanmu pergi!" Ucap Saibara tegas.
Marry menatap Gray dengan tatapan sedihnya, Gray hanya bisa menggeleng tidak bisa melawan Saibara, karena memang itu kewajibannya.
"Lain kali saja, toh ini tugasnya Gray!" Ceplos Claire.
Ekspresi Marry berubah seketika, ia menatap Claire dengan penuh arti. "Benar juga, Gray kerjakan tugasmu dengan baik ya~ Janjinya nanti saja saat kamu libur." Ucap Marry dengan senyuman sebelum melenggang keluar dari toko. Setelah itu Claire hanya berdiri dan menatap Gray canggung, begitupun sebaliknya.
"Gray, bicaralah dengan Claire barusan dia mencarimu." Ucap Saibara memecah keheningan.
"Tapi kata kakek tugasku--"
"Bicara kan hanya sebentar, sudah sana!"
Gray mendekati Claire dengan canggung, Claire tersenyum dengan manis seperti biasanya karena tidak ingin terlihat gugup.
"Gray, ayo bicara sebentar diluar."
Gray hanya menuruti lalu membuntuti Claire keluar toko, Claire menoleh ke semua arah memastikan tidak ada siapapun.
"Gray aku ingin mengatakan sesuatu."
"Iya apa?"
Claire menggigit bibir bawahnya, kenapa sulit sekali mengeluarkan kata-kata di hadapan Gray.
"... sial!"
"Hmm?" Gray sedikit bingung, "Kamu mau ngomong apa?"
Claire menggeleng.
"Oh.. ga jadi? Kalau begitu aku masuk." Sahut Gray kikuk lalu melangkah menuju pintu.
Bukan ini yang Claire inginkan! Kegugupan apapun yang sialan ini!! Pokoknya harus mengatakannya sekarang!! - batin Claire.
"Aku menyukaimu Gray!! Jadilah pasangan dansaku besok!!" Teriak Claire.Claire tidak sadar seberapa besar suara teriakannya, bahkan Saibara bisa mendengarnya dari dalam. Daripada itu, Gray.. pria itu merasakan perutnya dipenuhi dengan kupu-kupu.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's My Diamond
FanfictionKarena libur panjang sekolah, Claire memutuskan untuk datang ke desa Mineral Town. Disana ia ingin membantu Jack mengurus perkebunan yang ditinggal kakeknya, namun siapa sangka Claire akan jatuh cinta pada salah satu pemuda di desa? yaitu Gray. Seme...