14 - Keputusan Gray

9 2 0
                                    


Happy reading :)

******

Di Sebuah lapangan terbuka yang cukup luas, ramai dikunjungi oleh penduduk desa. Setiap tahunnya festival dewi Spring selalu di adakan disini, lapangan mawar. Jam sudah sekitar pukul 10 pagi, Claire terduduk menyendiri di salah satu sisi lapangan.

Jack bahkan sempat bingung melihat perubahan adiknya, "pagi tadi dia semangat, kenapa dia sekarang cemberut begitu? Dan dimana Gray, bukankah mereka berpasangan?" Batin Jack

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jack bahkan sempat bingung melihat perubahan adiknya, "pagi tadi dia semangat, kenapa dia sekarang cemberut begitu? Dan dimana Gray, bukankah mereka berpasangan?" Batin Jack.

Popuri menyadari Jack yang sedari tadi mencuri pandang pada Claire, "Hampiri saja, sepertinya dia ada masalah." Jack mengangguk dan hendak menghampiri Claire, namun seseorang tiba-tiba mendahuluinya.

Sesosok pria bertubuh tinggi bersetelan rapi, dan rambutnya berwarna hitam mengkilap. Pria itu menghampiri Claire yang sendirian, "Oh.. Trent?" Sapa Claire kaget.

"Kamu sendirian? Dimana Gray?" Claire mengangkat bahunya lalu menatap ke sembarang arah, seakan tahu isi hati Claire, Trent hanya mengangguk dan tidak menggali lebih dalam.

Tak lama Trent tersenyum dan mengulurkan tangannya, "Bagaimana kalau kamu berdansa denganku?" Trent menatap Claire dengan lembut, tatapan itu meluluhkan hati Claire.

"Aku mau saja, tapi apa pasangan dansamu tidak akan marah?" Trent terkekeh pelan, "Aku ga punya pasangan dansa tuh." Sahut Trent lalu kembali tersenyum menunggu jawaban dari Claire.

Claire dengan ragu menyambut uluran tangan Trent, kedua tangan pria itu kemudian dengan lembut merangkul pinggang Claire menuntun gadis itu ke tengah lapangan.

🐣🐣🐣

"Aku akan dijodohkan, Gray bawa saja aku pergi dari desa ini!" Marry berbicara dengan wajah gusar, dihadapannya Gray tengah memasang wajah serius.

Gray dengan ragu akhirnya memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya, "Aku sudah tidak menyukaimu." Marry membelalakkan matanya, gadis itu menatap wajah Gray yang tampak serius dengan ucapannya. "Gray kamu sedang bercanda denganku?"

Gray menggeleng, "Aku menyukai orang lain, perasaanku untukmu sudah berbeda Marry." Marry menggeleng frustasi, wajahnya berubah pucat pasi. Air mata kemudian mengalir di pipinya, "Aku mencintaimu Gray!!"

"Maaf.. "

"Aku tidak mau menikah dengan pria tua dari kota itu! Hiks.. kamu.. bawa aku pergi.. hiks.." Marry jatuh tersungkur, ia menangis hingga terisak. Gray menjadi merasa bersalah dan dilema, "KAMU JAHAT GRAY!"

"Maaf tapi ada yang sedang menungguku."

"SIAPA?! GADIS KOTA MURAHAN ITU?!"

"Dia Claire, bukan gadis murahan." Tegas Gray, tatapannya tajam. Gray tidak suka ada yang menjelek-jelekkan Claire seperti ini.

"Aku akan memikirkan cara untuk membantumu nanti." Ucap Gray sebelum membalikkan badannya pergi menuju Lapangan Mawar.

She's My DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang